🔅 Chapter 27 🔅

11.1K 929 1K
                                    

        "Kau yakin tidak memerlukan jahitan? Lukamu sampai sekarang belum mengering."

        Jimin membalurkan obat pada luka di bahu Jungkook. Ia terduduk di atas ranjang, tepat di samping pemilik kabin. Jemarinya bergerak lihai, sesekali meniup-niup kulit yang terluka agar obat segera mengering.

        "Yoongi mengatakan kau menolak untuk melakukannya." Sambung Jimin. Sekarang kegiatannya berpindah dengan mengancingkan manik-manik pakaian Jungkook. Padahal orang yang memiliki baju sedari tadi hanya berdiam diri dan tidak meminta apa pun kepadanya. Seakan tubuh Jimin reflek melakukannya tanpa diperintah.

        "Aku sudah memilikimu yang bisa merawatku. Aku tidak memerlukan hal lainnya."

       Jungkook membuka suara setelah sekian lama mengamati wajah manis dalam jarak sejengkal. Mengawali hari dengan menikmati perlakuan Jimin sungguh tiada duanya. Apalagi, hari ini Jimin terlihat menggemaskan.

        Baju blouse berwarna biru tampak kebesaran di tubuhnya. Tertata rapi seperti biasanya, dengan ujung bawah tersimpan apik di balik celana kain. Mempertontonkan bongkahan bokong yang mencetak jelas lekuk sintalnya. Mengundang telapak tangan Jungkook untuk mendarat dan menyambung kegiatan panas tempo hari.

        Hmm ....

        Jimin berdiri dari kasur, ia membereskan kantung obat dan berjalan menuju sisi kabin lainnya. Hal itu tak luput dari mata tajam kepunyaan Kapten Hawkins Jack. Kelereng keemasan menajam saat kedua kaki jenjang berjalan dan memperketat kain celana yang membungkus bantalan daging sekal.

        "Kemari, biar aku membantumu."

        Lamunan tak senonoh terbuyarkan oleh suara lembut mendayu. Tangan Jungkook semula bergerak ingin menguncir rambutnya sendiri, tetapi fokusnya tidak sejalan dengan isi pikirannya. Bukannya rapi, surai rambutnya malah mencuat kemana-mana.

        Tidak tahu juga apakah ini keberuntungan bertubi atau tidak?. Karenanya, Jimin jadi kembali berinisiatif membantu Jungkook mengurusi keperluan pribadi.

        "Aku rasa, kau perlu memotong rambutmu."

        Jimin berdiri di antara paha besar berotot. Jemari menyugar helai kehitaman, sambil mengukur panjang rambut yang nyaris menyentuh tengkuk leher. Ia menata anak-anak rambut kepunyaan Jungkook, menyatukannya, lalu mengikatnya dengan rapi membentuk gaya ponytail.

Brugh!

        "Awh?!" Jimin memekik terkejut. Tubuhnya tiba-tiba oleng dan membentur permukaan kasur. Awalnya sebuah lengan melingkar lancang di pinggulnya, selanjutnya tubuhnya sudah terbanting ke atas kasur dengan tidak elitnya.

        Pelaku utama tentulah sang kapten Hawkins Jack. Ia bergerak secepat kilat memenjarakan pemuda manis di bawah kungkungannya. Masing-masing lengan ia gunakan sebagai sekat penjara agar Jimin tidak bisa melarikan diri.

        Jungkook merendahkan tubuhnya. Hidungnya menelusup tanpa aba-aba menuju ceruk leher putih menggoda. Mengendus semerbaknya aroma tubuh, dan membuatnya tenggelam dalam candu yang baru. Sungguh, Jimin memiliki aroma tubuh yang sangat harum.

        "Kau sangat menggemaskan hari ini," Kecup basah tersemat di permukaan leher. Jungkook menggigit sejumput kulit kenyal dan menyesapnya hingga sang empu merinding bukan main.

        "My pretty little pirate."

        Seakan tersadar oleh sambaran petir, Jimin dibuat terkejut mendengar sebutan baru dari bilah bibir Jungkook. "Ja-jangan memanggilku seperti itu! Aku bukan bajak laut!" Ia menggeliat sekuat tenaga dan mengeluarkan seranah kepada pria bajak laut di atas tubuhnya.

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang