SATU

4 1 6
                                    


Back to story Dari AKM?

Happy Reading...


Aku bahkan tidak tahu, kali ini aku sedang menunggu atau sedang membuang-buang waktu.

Bangun pagi dan bersiap dengan seragam sekolah adalah hal yang sangat di tunggu oleh Meysha, ia sangat suka dengan hal itu. Aneh memang, alasan ia suka dengan sekolah adalah untuk menemui Albi.

Padahal gadis itu bisa menemui Albi di rumah cowok itu, mengingat rumahnya dan Albi hanya terhalang satu rumah. Tapi Meysha tetap lah Meysha, gadis itu harus mendapatkan apa yang ia inginkan!

"Pagi, Mah," sapa Meysha ketika sudah berada di meja makan.

"Pagi," balas Rianti pada putri bungsunya.

"Mah, pagi ini Mey mau bawa bekel dong. Buatin Mey nasi goreng yang terenak ya?" pnta Meysha pada sanga Mamah.

"Emangnya nanti kamu bakal makan bekel yang Mamah siapin? Biasanya kamu kasih ke Albi, terus kamu bilang kalo itu masakan kamu," ujar Rianti menyindir putrinya.

Meysha hanya tersenyum manis mendengarnya. "Maka dari itu, Meysha makan roti ini." Meysha menunjukan selembar roti tawar di tangannya.

"Memangnya kamu gak capek selalu ngejar Albi?" tanya Rianti yang sedang memasukan nasi goreng ke kotak bekal berwarna ungu bergambar kupu-kupu.

"Nggak tuh," jawab Meysha sembari mengunyah rotinya.

Rianti menghela napasnya menatap putrinya dengan raut wajah sedih. "Mamah cuma mau bilang, berhenti ya kalo kamu capek?"

Meysha menatap wajah ibunya dengan bibgung. "Emangnya kenapa, Mah?" tanya Meysha polos.

"Sayang, hati manusia itu rapuh. Sekuat-kuatnya hati kamu, pasti hati kamu bisa lelah dan capek. Berhenti di saat hati kamu lelah, gak ada yang ngelarang sayang," ucap Rianti lembut sembari mengusap rambut lurus Meysha, dan Meysha hanya diam mematung.

"Hati perempuan itu selembut sutra, kalo ada yang nusuk dengan benda tumpul pun sutra itu bisa koyak, apa lagi dengan benda tajam. Kamu ngerti kan maksud Mamah?" lanjut Rianti.

Meysha menatap ibunya dengan tersenyum manis, manis sekali. "Mey ngerti ko, Mah." ucap nya lalu berdiri membalas pelukan Mamahnya.

"Udah jam tujuh, kalo gitu aku berangkat ya Mah?" pamit Meysha langsung mencium punggung tangan Mamahnya.

Berjalan gontai ke luar rumah, masuk ke dalam mobil dan langsung di antar supir ke sekolah. Begitu melewati rumah bercat oranye setelah satu rumah nya yaitu rumah Albi, Meysha tersenyum melihat depan rumah itu tak terparkir motor ninja oranye yang menandakan bahwa Albi si pemilik telah berangkat ke sekolah lebih dulu darinya.

Setelah sampai sekolah, Meysha turuh dan langsung masuk ke sekolahnya. Tujuannya sekarang adalah kelas, tapi bukan kelasnya. Melainkan kelas Albi Xll mipa 1, ya cowok itu masuk kelas unggulan karna kepintarannya.

"Pagi Kak Rafa," sapa Meysha kala di depan kelas Xll mipa 1 ada Rafa yang berdiri di depan pintu dengan temannya.

"Eh, pagi Meysha. Ngapain pagi-pagi ke sini? Pasti mau cari Albi ya?" tanya Rafa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari AKM?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang