5. SATU RUMAH

30.5K 391 3
                                    

Happy Reading

🤍🤍🤍

Setelah menikah aku dibawa olehnya, entah kemana, rasanya canggung dan takut, aku duduk di kursi depan sampingnya dan dia mengetir, mobilnya pun berhenti didepan rumah megah nan mewah

Setelah menikah aku dibawa olehnya, entah kemana, rasanya canggung dan takut, aku duduk di kursi depan sampingnya dan dia mengetir, mobilnya pun berhenti didepan rumah megah nan mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo turun" Ucapnya lalu meninggal kan ku

"ih cowok jutek banget, bukain kek pintunya, gak ada romantisnya" Ucapku dalam mobil, lalu tiba-tiba ada seorang wanita yang memakai seragam ia membukakan pintu mobil

"Sore nyonya"

"Nyonya?"

"Iya nyonya, tuan tak penah sekali pun membawa wanita, selain nyonya"

"Oooww, manggilnya Maura aja mba, gak enak manggil nyonya kaya udah tua aja"

"Itu perintah nyonya" Aku hanya mengangguk, semua barangku dibawa kedalam rumah besar tersebut

Aku dibawa menuju kamar yang nantinya menjadi jadi kamarku, "beruntung nya aku, tapi tetep aja aku kesal kalau dah nikah kan gak bebas" Gerundelku

"Ini nyonya kamarnya silakan, jika butuh sesuatu pencet saja tombol ini nyonya"

"Woww luas banget" Batin ku

"Iya makasih mba"

"Bibi aja manggilnya"

"Iiyyaa bi" Ucapku ragu

"Wii besar banget kamarnya" Aku pun langsung membereskan barangku, menaruhnya sesuai tempatnya yng sudah disediakan, lalu membersihkan diriku, dan beristirahat, namun belum sempat memejamkan mata sudah ada yang mengetuk pintu tersebut, aku pun langsung membukanya

"Nyonya dipanggil tuan keruang kerjanya"

Aku hanya mengangguk, maurapun bergegas pergi ke ruang kerja fahri

Disana terdapat laki-laki bertubuh tinggi dan kekar sedang berperang dengan laptop nya, aku menelan saliva susah payah, "jangan gugup Maura" Bisikku

Frans menepuk pahanya, aku berjalan menuju nya, lalu mengerutkan kening, ia sekali lagi menepuk pahanya, "maksudnya dia apa sih, aku suruh duduk dipanggku gitu, emng gk berat" Batinku

"Emang gak berat, Maura berat loh" Ucapku pelan namun masih dapat didengar olehnya

"Udah cepet duduk" Tanpa fikir panjang frans mendudukan ku dipahanya menghadapnya, jantungku tak karuan, takut, panik dan entah apa ini

Dia mendekatkan dirinya kepadaku, kupikirkan dia akan melakukan hal tak senonoh kepadaku, hah gk senonoh? Itu hak dia gak sih, kan sekarang aku dah jadi istrinya dah kewajiban ku malayaninya, ternyata dia ingin mengambil laptop yang ada dimejanya

"Ngapain merem mau banget dicium" Ucapnya

Aku pun gelagapan salah tinggkah, aduh kayanya aku blushing deh "eng.. gak"

Akupun menetralkan jantung yang lagi disko "Trus aku ngapain disuruh kesini"

"Nemenin aku kerja"

"Emng gak cuti"

"Aslinya kata mama sih suruh cuti, tapi mending dicicil dari sekarang gak sih, dari pada nanti pas masuk tiba-tiba banyak banget kerjaannya"

Aku yang kurang mengerti soal dunia perkantoran hanya mengangguk, lalu Tiba-tiba dia menciumku

Menggendong ku menuju kamarku, bukan kamarku namun kamar kita, tanpa melepaskan ciuman tersebut, dan menidurkan ku diranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menggendong ku menuju kamarku, bukan kamarku namun kamar kita, tanpa melepaskan ciuman tersebut, dan menidurkan ku diranjang

Bersambung...

🤍🤍🤍

Semangat deh bikin ceritanya kalau yang liat banyak

Nunggu votenya sampe 10
baru thor mau post lagi
Thankyou

 Maura's way of life✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang