22. Cockatrice

1.1K 152 28
                                    

Suara raungan kesakitan jelas terdengar diruang kesehatan. Banyak murid yang terluka,dari luka ringan sampai luka berat.

Seorang pemuda mempercepat langkahnya,hati nya merasa tak tega mendengar suara kesakitan dari banyaknya murid yang terluka.

"Seokjin-ah,aku akan mengurus ruangan disini kau urus ruangan yang disebelah" Seokjin mengangguk tanpa lama dirinya berjalan keruang sebelah.

Ia membuka pintu,ia terdiam sejenak. Ia menghembuskan nafasnya berkali-kali guna menyemangati dirinya.

'Aku bisa! Aku tak boleh mengecewakan mr. Ji' gumamnya dalam hati.

Seokjin mulai mengobati beberapa murid yang terkena luka berat. Ia mengobati mereka dengan sekuat tenaga. Peluh mulai membanjiri tubuhnya.

Entah ini pasien yang keberapa namun Seokjin sedikit lelah karna energinya terkuras. Dari banyaknya luka berat hampir senua mendapat luka cakaran namun sangat dalam.

Seokjin menghela nafasnya lelah saat semua sudah ia obati. Dulu mereka menghinanya dan tak mau membantu Seokjin yang dicemooh, sekarang Seokjin malah membantu menyelamatkan nyawa mereka.

Jika Seokjin orang pendendam ia pasti tak mau menyembuhkan mereka atau lebih buruk ia malah akan menyebar racun pada tubuh mereka.

"Bagaimana perasaan mu saat pertama kali mengobati mereka?"

Seokjin mendongak menatap Mr. Ji yang berdiri disampingnya dengan senyum tipis.

Dirinya buru-buru berdiri. "Melelahkan,tapi aku senang bisa menyelamatkan nyawa mereka"

Mr. Ji atau Ji Changwook menganggukkan kepalanya. "Kau benar,walau melelahkan tapi kita akan merasa bahagia saat kita berhasil menyelamatkan nyawa mereka"

Senyuman tipis dibibir Mr. Ji perlahan luntur. Dapat Seokjin liat kalau Mr. Ji sedang bersedih.

"Jika sudah menjadi ajalnya,kita tak bisa berbuat apa-apa ssaem" ujar Seokjin saat berhasil membaca fikiran Mr. Ji.

Changwook mendongak menatap Seokjin yang menatapnya mengisyaratkan kekuatan.

"Kalau boleh aku tau,bagaimana salah satu murid disini bisa tiada?"

"Ada racun ditubuhnya"

Seokjin mengernyitkan dahinya. "Racun? Apa tak ada obatnya?"

Mr. Ji menggeleng lemah. "Tak ada,penawar itu hanya bisa ia dapat melalui gigitan kedua dan getah dari pohon kehidupan."

"Gigitan? Pohon kehidupan? Bagaimana bisa kita mendapatkannya?"

"Lepus angelus"



*************



Jungkook berlari secepat yang ia bisa,dirinya harus sampai ditempat bangtan tengah bertarung sekarang.

Ia berhenti sejenak hambil menumpu pada lutut. Nafasnya terengah-engah dengan peluh yang keluar sangat banyak.

"Kau tak apa?"

Jungkook menunduk sambil tersenyum tipis melihat satu kelinci yang berhasil ia sadarkan dari pengaruh sihir hitam.

Mata bulat berwarna biru itu menatap Jungkook dengan khawatir tapi menurut Jungkook itu sangat lucu.

"Aku tak apa"

"Tapi kau terlihat pucat,kookie"

7 Elemental : The chosenKde žijí příběhy. Začni objevovat