14. Reason

102 29 2
                                    

Semenjak hari penyitaan motor Ell waktu itu, ia sibuk luntang-lantung mencari tumpangan, bukannya ia tak mau menggunakan uangnya untuk naik grab, gobla dan sejenisnya, karena dengan uang itu ia menolong beberapa anak jalanan yang tinggal di kolong jembatan.

Ell bukan ingin menjadi relawan sosial, ia hanya membagikan sedikit yang ia punya, daerah itu juga merupakan daerah kekuasaan Rendez, seminimal mungkin jangan sampai ada rakyat yang kelaparan, alasan ini yang membuat Ell selalu telat masuk sekolah dan tidak bisa ia jelaskan ke Trisha

Dia bukan sok pahlawan, tapi semenjak Ell mulai membagikan makanan dipagi hari kepada mereka ada senyuman yang terbit dari bibir kecil anak-anak itu yang menyejukkan hati Ell. Ada sesuatu dari benak di dalam diri Ell untuk ingin terus melakukan itu, setidaknya sampai mereka mendapatkan tempat yang lebih layak

Ell menghela nafas "terus sekarang gue hubungi siapa ya?" sibuk berfikir sambil menimba-nimba ponsel di tangannya

"gotcha!" katanya sambil menjentikkan jari ke udara

Menekan tombol telfon pada nomor Juna, senyum Ell terbit memuji kepintarannya, hanya Juna yang belum pernah ia repotkan, apa guna seorang teman? Untuk saling merepotkan bukan? Ini yang Ell lakukan sekarang

"halo jun" kata Ell setelah juna mengangkat telfonnya

"kenapa? Pagi banget"

"jemput gua bisa ga? Ntar gua jelasin dah di sekolah"

"sabi, ntar gua siap-siap dulu"

"oke, thanks Jun"

"anytime"

Setelah menutup telfonnya, Ell menyimpan ponsel itu di sisi kantong celananya, menuruni tangga berpamitan dengan Trisha yang masih berkutat didapur

"abang sarapan dulu"

"ntar aja bun di sekolah" kata Ell pergi meninggalkan Trisha bersama Aries yang sedang sarapan

Trisha dan Aries bertukar pandangan heran dengan sikap Ell

"abang kamu ngambek sama bunda?" tanya Trisha pelan ke Aries

Aries menyantap lagi makanannya lalu melihat Trisha lamat-lamat

"bun, itu cuma tipu muslihat, bunda jangan ragu jangan bimbang" kata Aries sambil menenteng tasnya kemudian ikut berpamitan ke Trisha

...

"motor lu kemana?" tanya Juna membuka pembicaraan

"biasa, disita bunda"

Juna mengangguk saja "mobil?"

"senasib sama motor, gini deh, lu selalu sendiri kan nih bawa mobil, seminggu antar jemput gua gimana?" tawar Ell seenak jidat

"no thanks" tolak Juna

"3 hari deh"

"ini terakhir" final Juna

"yaelah lu, gua traktir dah di sekolah"

"gua bisa beli kantin sekolah kalau gua mau"

"kantin ae bisa lu beli, kasih temen tumpangan ga bisa" protes Ell

"lu jadiin gua babu bukan cuma numpang"

Ell terus membujuk Juna agar ia mau menjadi supir nya selama seminggu, ah ralat ditumpangi selama seminggu, Juna pusing dengan ocehan orang yang baru saja turun dengan terus berjalan di sebelahnya

"gue kasih ongkos lu naik grab aja" kata Juna

"bareng aja lagi"

"gak" tolaknya

[✓] Teruntuk, Ell BaresWhere stories live. Discover now