13. Gara-gara bu Rani

114 31 3
                                    

"Assalamualaikum aku pulang" kata Ell pelan mengintip kedalam rumah yang hening seperti tak berpenghuni

Ell melihat ke Arsen yang hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu, kemudian Arsen menyenggol Ell melihat Trisha dengan segala aura menakutkan datang dari arah kamar kemudian duduk di sofa dihadapan mereka

Ell melihat Trisha meneguk ludahnya kasar

"ekhem" deham Ell berjalan mendekat ke arah Trisha

Baru Trisha hendak membuka mulut memulai percakapan

"bun intruksi, abang ga aneh aneh kok bun, abang ga bikin masalah sama bu Rani, udah dua hari abang juga ga dipanggil lagi" bela Ell sebelum dirinya mendengar omelan Trisha

Trisha mendengar pembelaan Ell, kemudian memberikan Ell selembar kertas sangat panjang, sebagian dari lembaran buku dosa Ell selama 3 bulan terakhir di sekolah

"bun.. Kok?" Ell melihat kertas itu tak percaya, ia merasa ditidak adili

"kok kok apa?"

"ini pasti manipulasi bun, masa sih sebanyak ini" protes Ell

Arsen ikut mengintip lalu bergidik ngeri melihat catatan ketidaksiplinan Ell yang bukan hanya sekedar kata sering tapi lebih ke rutin

"kamu kemana aja Ell?"

"kalau kamu telat dari rumah bunda tau, yang bunda heran kenapa jam telat kamu yang lain terjadwal rapi, kemana kamu sebelum sampai sekolah?" sambung Trisha

"engga bun ini pasti salah paham" Ell menyenggol Arsen yang sibuk melihat kertas di tangan Ell dengan maksud membela

"iya bunda aku juga heran kenapa Ell telatnya jam segitu terus, kemana lu?" tanya Arsen polos, sadar dengan pertanyaannya Arsen menggigit bibirnya

"mampus gue" kata Arsen dalam hati

"motor kamu bunda sita" kata bunda final, percuma saja menanyakan alasan Ell masuk telat pikir Trisha

"loh bunn, nanti aku ke sekolah naik apa?"

"naik bus, atau jalan kaki sekalian"

"bunda mah"

"kenapa? Ga suka? Mau sekalian bunda potong uang jajannya? Sekalian sita hp nya? Iya?"

"bunda ngancam terus" cibir Ell

"udah tau kebutuhannya masih bunda tanggung harusnya kamu belajar yang bener, bukan malah rutin masuk telat"

"aku masuk telat juga ada alasannya bun" bela Ell

Arsen yang menyaksikan perdebatan ibu dan anak ini seakan sudah biasa, ia selalu jadi tumbal atas pembelaan Ell

"yaudah sekarang bunda tanya, apa alasannya?" bunda melihat Ell diam tidak memberikan alasannya

"giliran bunda tanya diam, kalau alasan kamu masuk di akal bunda, bunda balikin motornya"

"kalau engga?" tanya Ell

"biar bunda jual aja motor kamu"

"tuh bunda ngancem terus, lagian telat ga telat nilai aku ga turun, malah naik, Arsen yang masuk tiap pagi nilainya turun juga" omel Ell

"kok jadi gue sih" kata Arsen sambil memukul punggung Ell tak terima

"kamu sekolah pakai aturan Ell, bukan seenak kamu, cape bunda ngomel-ngomel, Arsen kamu belajar yang rajin" nasihat Trisha

"siap bunda" kata Arsen sopan

Melihat Trisha kembali ke kamar, Ell mendengus kesal, punya dendam apa bu Rani tidak memberi dispensasi padahal ia sudah mengatakan akan menjodohkan bu Rani dengan pak Raden idaman siswi di sekolahnya

[✓] Teruntuk, Ell BaresWhere stories live. Discover now