04. Minimarket

208 51 3
                                    

Lelaki berjaket kulit hitam itu mencari udara segar dengan berkeliling kota, biasanya ia akan mengikuti balapan dengan geng motornya, tapi entah mengapa tidak malam ini.

Singgah di minimarket terdekat sekedar membeli minuman dan sedikit snack sambil bersantai menikmati udara malam adalah pilihan terbaik menurutnya.

Mendengar notifikasi masuk, Ell mengecek ponselnya

Pesan belum dibaca

Aries
Aa lagi diluar kan?
Riri titip pembalut, yang panjang, eh yang sedang aja a, 29 cm
Jgn lebih apalagi kurang, plus sayapnya a jangan lupa oke?
Makasih aa kasep muahh

Setelah melihat pesan laknat itu Ell segera mengelus dada, Buset ini bocah beli pembalut apa ayam geprek, pake request sayap gumam Ell setelah menutup kembali ponselnya

"Kalau Arsen atau Putra ciduk gua disini, gua merasa orang paling sedih malam ini" kata ell dramatis sambil melihat jalanan yang dipenuhi sepeda motor, mobil, bahkan becak berlalu lalang, dari yang sudah berkeluarga, anak remaja, didominasi oleh pasangan, ya maklum saja malam minggu.

Sibuk dengan pikirannya, Ell melihat seseorang masuk ke minimarket, orang itu tampak tak asing bagi penglihatannya.

Gadis itu hanya memakai piyama, dompet kecil ditangan kanannya dilengkapi dengan sendal jepit, tak lupa rambutnya dikucir asal, Ell menyusul masuk kedalam, mengikuti setiap langkah gadis itu

Ell tersenyum melihat gadis itu sedang memilih beberapa snack dengan menjinjing keranjang belanjaannya

"gua yakin semesta gak mau liat gua keliatan jones, gua juga yakin ini alasannya gua malam ini kesini, jodoh emang ga kemana" katanya dalam hati

...

Aku keluar dari kamarku, berjalan menuju dapur ingin mengambil beberapa snack yang ku simpan dilemari makanan.

Aku membuka lemari makanan itu, hanya menemukan beberapa sachet kopi milik papa dan beberapa sachet teh diet milik mama. Seakan tau siapa pelaku dari hilangnya snack itu.

Aku berjalan menuju kamar adik bungsuku, gara. Didepan pintu kamarnya tergantung kartu bertuliskan "Sagara tidak ada" tapi aku tetap mengetuk pintu itu, bisa saja dia hanya mau lari dari amukanku, sudah beberapa menit, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan disana.

Aku bersiap keluar dari pintu, baru saja kubuka kenop pintu kepala seseorang muncul dari pintu lainnya

"kak Theaa cantik ke minimarket kan? Cia nitipp, Cia wa nanti oke? Makasih kakak sayang" teriak Licia dari balik pintu kamarnya

"wah manis banget kalau ada maunya" gumamku lalu meninggalkan rumah

Minimarket terdekat menjadi tujuanku, sambil menikmati angin malam, rambutku tertiup angin sepoi-sepoi. Perasaanku kesal tapi melihat jalanan yang damai, orang-orang teratur berkendara mengurangi rasa kesalku beberapa menit lalu.

Memasuki minimarket, aku langsung menuju tempat snack dan beberapa minuman lainnya, dahulu aku pernah ingin bekerja part time di minimarket seperti ini atau menjadi barista dicafe-cafe selain terlihat keren lumayan buat sampingan pikirku, tapi papa tidak mengizinkan dengan sebuah alasan bahwa tugasku cukup belajar.

Sibuk memilih beberapa snack untuk mengisi kembali lemari kosong itu

"kalau mau beli pembalut disebelah mana?"

Aku terkejut mendengar suara itu tepat dibelakangku, kemudian aku menoleh dengan wajah yang tak bisa dikondisikan, pasalnya aku tidak merasa ada orang lain disekitarku.

"bisa gak kalau nanya itu pake permisi?" kataku dengan sedikit penekanan, cukup kekesalanku di rumah tadi, dosa apa yang aku perbuat hingga berjumpa manusia ini disini.

Mendengar hal itu Ell hanya menyengir tanpa dosa, karena memang itu tujuannya

"kalau ngetuk hati baru pake permisi kak"

Aku mendengar jawaban dari Ell yang tidak jelas arah itu hanya memutar bola mata malas, lelaki ini sudah gila pikirku. Lalu meninggalkan Ell disana

"kalau ditanya itu di jawab bukan ditinggal, baru nanya pembalut ditinggal gimana menyuarakan isi hati" sambung Ell asal sambil terus mengikutiku

"maaf bukan karyawan" jawabku sambil mengambil beberapa minuman

"katanya yang sedang, bersayap, yang mana?" tanya Ell lagi tak mau kalah

Aku menanyakan kepada karyawan yang sedang menyusun barang disebelahku "kak dia nanya tempat pembalut ukuran sedang, bersayap, tolong ya kak" kataku tersenyum sambil menunjuk Ell.

"maaf ya kak ngerepotin, pacar saya kalau lagi pms suka nyusahin memang" kata Ell asal sambil mengikuti karyawan tersebut

Aku yang mendengar celotehan Ell melotot tak percaya, bagaimana manusia itu bisa asal bicara seperti itu, aku ragu itu mulut atau cerobong asap.

...

Ell menyamakan laju motornya dengan langkahku, memperhatikanku lamat-lamat

"diliat-liat berat juga itu bawaan, ga ada niatan mau numpang gitu kak Thea?" tawar Ell sambil tersenyum

"makasih sebelumnya, tapi rumah gua dekat" tolakku dan terus melanjutkan jalan

"jarang-jarang loh kak gua nawarin tumpangan, cuma orang-orang terpilih aja yang bisa duduk di jok belakang nih" katanya sambil melihat jok nya yang kosong

"sama kalau gitu, cuma orang terpilih aja yang bisa jok nya gua tumpangi" kataku final sambil meninggalkannya terdiam dibelakang

"duh, gak salah orang gue" batin Ell

"tungguin gue digaris finish, bensin si full tapi kalau macet maaf, kalau udah ada yang dekat garis finish kabarin!" teriaknya keras sambil tersenyum yang kurasa mengganggu orang sekitar

...

"Theaa lu tau apa?" kata Jovita menggebu-gebu menghadapku setelah guru keluar dari kelas

"gua bukan cenayang Jop" kataku sambil membereskan beberapa buku tergeletak dimeja

"iya juga, The kemarin gue ngobrol sama Zaren"

"seneng banget kayanya, ngobrolin apaan?"

"iya dong Thea gimana si, emm ngobrolin kelompok kemarin aja, sebenarnya basa basi tapi gapapa" kata Jovita sumringah, aku tersenyum saja mendengar perkataannya barusan

Jovita melihat kearah Zaren sambil tersenyum memuja ketampanan Zaren
"duh zaren, lu kurangnya apa si, udah cakep, pintar, baik hati, bikin hati susah aja"

Aku mendengarnya hanya geleng-geleng kepala, kalimat itu sudah kudengar semenjak setahun lalu, ku akui semangat pantang mundur Jovita untuk yang satu ini

Aku mengeluarkan earphone lalu memasang keduanya ditelingaku, baru saja aku ingin memutar lagu favoritku minggu ini, Jovita dengan cengiran tak berdosanya melepaskan salah satu earphoneku dan mengatakan sesuatu dengan raut wajah serius.

"The kalau lu ada acara keluarga undang gue ya" katanya dengan mata berbinar, Aku menghela napas mendengar perkataannya yang sangat menyita waktu itu.

Aku tau maksud dan tujuan sahabatku ini hanya menganggukkan kepala agar cepat.

"love you to moon and balik dah The, eh eh Thee" katanya tiba-tiba mengejutkan ku

"kenapa lagi?"

"ituu lihat siapa yang datang" katanya menunjuk kearah pintu kelas

Kulihat kearah pintu kelas, sepertinya maksud Jovita adalah Bagas yang baru saja masuk ke kelas ku entah ada keperluan apa, tapi ada satu orang sedikit asing yang bertengger disana sambil melambaikan tangan kearahku, kurasa

"hai kak" sapanya tersenyum sambil melambaikan tangan kearah Thea

...









Turtle up wkwk
Maaf ya partnya pendek
Enjoyy

[✓] Teruntuk, Ell BaresWhere stories live. Discover now