I Love U, Sunbae 15

479 58 24
                                    

Suara riuh para gadis terdenger di lapangan basket SM High School, suara mereka semakin terdengar kala sang kapten basket mencetak gol. Latihan yang biasanya di hari Rabu kali ini di tambah menjadi hari Senin dan Sabtu, sebab sebentar lagi akan ada pertandingan antar sekolah.

Sehun terus mendribble bolanya setelah mendapat umpan dari Jongdae, lalu menshoot ke dalam ring.

Tak terasa sudah 1 jam lebih mereka berlatih, kini mereka sedang beristirahat. Beberapa tim junior tengah mengobrol sambil duduk dipinggir lapangan beristirahat.

"Aku merasa ada yang berbeda dengan para gadis-gadis yang menonton latihan kali ini, seperti ada yang kurang." Salah seorang anggota basket bernama Doyoung bersuara.

"Apa?" Tanya yang lainnya penasaran, karena mereka memang merasa ada yang berbeda dengan latihan kali ini.

"Kau tau gadis yang selalu berteriak memanggil nama Sehun sunbae, entah aku mungkin sudah terbiasa dengar teriakan semangatnya yang membuatku jadi ikut bersemangat." Kata pria bergummy smile itu lagi.

"Nde benar, sepertinya hanya suara gadis itu yang benar-benar bisa memberi semangat." Kali ini pria bernama Jaehyun bersuara. "Andai dia mau denganku."

"Memang kau siapa? Sehun sunbae." Kata Doyoung lagi.

"Hai aku juga tak kalah tampan dengan Sehun sunbae."

"Tapi sepertinya kau kalah dengan pria yang sering menjemputnya." Kata Doyoung lagi.

Sehun mendengarnya percakapan para juniornya, hingga dia merasa heran sebetulnya apa istimewanya seorang Wendy sampai-sampai membuat semua orang menyukai gadis itu.

****

Ditempat lain Wendy sedang kesal pada Jongin yang seenak jidatnya mengajaknya pergi kesuatu tempat, dan dengan sesuka hatinya pria itu memperkenalkan dirinya sebagai kekasihnya. Tapi rasa kesalnya berubah menjadi rasa takjub kala pria itu menari dengan luwes dan energik, bahkan setiap detailnya terlihat sangat tajam dan powerfull.

Suara musik yang mengiringi Jongin telah berhenti dia berjalan kearah gadis yang menemaninya saat ini. Jongin lalu duduk di samping Wendy, dia memgambil sebuah botol minum dari dalam tasnya dan meminumnya hingga tandas.

"Bagaimana dance ku? Keren kan." Kata Jongin setelah menghilangkan rasa dahaganya.

"Keren." Kata Wendy singkat malah terkesan dingin, padahal tadi Jongin melihat gadis itu terlihat antusias ketika dia sedang menari.

"Hanya itu." Jongin kesal mendapati respon singkat dari Wendy.

"Ya hanya itu." Kata Wendy lagi. "Tapi Jongin, kenapa kau tidak menjadi seorang idol? kau menari dengan sangat baik dan wajahmu cukup tampan." Jongin tergelak mendengar perkataan Wendy yang cukup polos baginya.

"Aku memang tampan hahaha." Katanya bangga masih diselingi dengan suara tawanya yang cukup mengelegar. Sedetik kemudian pria itu memasang wajah seriusnya. "Orang tuaku tidak mengizinkan aku menjadi seorang idol." Kata Jongin lagi sedikit menerewang saat kedua orang tuanya melarang mimpinya.

"Oh, sayang sekali." Celetuk Wendy, menurutnya Jongin sangat berbakat. Tapi sangat disayangkan mimpi pria itu harus dikubur karena kedua orang tua Jongin.

"Aku lapar. Ayo kita makan, aku akan mentraktirmu." Kata Jongin.

****

Hari Minggu ini Wendy datang kerumah keluarga Oh, dia ingin mengambil beberapa barang yang masih tertinggal dirumah tersebut. Toh dia juga tidak akan menjadi bagian dari keluarga Oh lagi, jadi untuk apa meninggalkan barangnya disana.

Wendy mengobrak-abrik meja belajarnya, dia tidak menemukan buku diarynya. Gadis berkulit putih bak salju itu lalu turun ke lantai bawah mencari Sooyoung, saat akan melewati ruangan keluarga yang berhadapan langsung dengan kolam renang dia melihat Sehun, yang tengah duduk santai di kursi santai pinggiran kolam renang. Pria itu tengah membaca sebuah buku, dari cover buku itu membuat Wendy terkejut. Itu buku diarynya.

Wendy berjalan kearah Sehun, dengan cepat dia menyambar buku harian miliknya. Sehun yang tercengang melihat kearah pelaku yang mengambil buku yang sedang dibacanya.

"Kau tidak sopan sunbae, ini buku harianku. Kenapa kau membacanya?" Kata Wendy dengan tatapan menyalang. Gadis mungil itu kesal karena Sehun lancang membaca buku diary yang bersifat privasi.

"Kenapa? Kau takut?" Tanya Sehun dengan tatapan menantang, dia berdiri dihadapan Wendy yang terlihat semakin mungil.

Sehun pun melangkah mendekat ke arah gadis mungil itu, secara otomatis Wendy mundur. Sehun terus melangkah dan Wendy akan berjalan mundur kebelakang.

"Kenapa, kau masih menyukaiku kan?" Tanyanya lagi dengan percaya diri, masih menatap gadis itu yang terus menunduk sambil melangkah mundur.

"ANIYA." Seru Wendy kencang. Dia masih memperhatikan kaki Sehun yang berjalan, hingga sekali lagi dirinya melangkah kebelakang tanpa menyadari dia sudah sampai di bibir kolam renang. Beruntungnya Sehun dengan cepat segera menariknya dengan memeluk pinggang rampingnya.

Wendy membeku seketika.

Gadis itu langsung melepas tangan Sehun, tapi pria bertubuh tegap itu tetap memeluk tubuh mungil di depannya. Sebab bila Sehun melepas tubuh mungil gadis itu otomatis gadis itu akan terjatuh ke dalam kolam.

"KAU INGIN MATI HAH, BAGAIMANA KALAU KAU JATUH?" Bentak Sehun pada Wendy.

"Apa pedulimu?" Wendy malah balik bertanya dan mendongak menatap Sehun. Toh dia bisa berenang, jadi pria itu tidak perlu repot-repot sok peduli dengannya.

Sehun malah tertegun menatap bola mata berwarna hazel milik gadis itu, baru disadarinya bahwa gadis itu memilik warna bola mata yang indah, dengan hidung bangir dan bibir berwarna merah Cherry. Sehun baru menyadari gadis itu sangat cantik saat dilihat dari posisi sedekat ini, wajah cantik gadis mungil yang berada di rengkuhannya itu, putih bersih tanpa noda. Pria itu tanpa sadar mendaratkan bibirnya di atas bibir gadis itu, bola mata Wendy otomatis membola kala bibirnya di cium oleh pria di depannya. Tangan gadis itu terus memukul dada tegap milik Sehun, tapi Sehun malah memperdalam ciumannya dengan menahan tengkuk Wendy. Bibir Wendy terasa manis dan membuat candu bagi Sehun.

Plak

Satu tamparan mendarat tepat dipipi kanan seorang Sehun, dan pelakunya tentu saja Wendy.

"Aku membencimu, dan semakin membencimu sunbae." Desis Wendy dengan mata berair. Lalu ia berjalan menjauh dari pria itu.

Sehun terpengkur sambil memegang pipinya yang habis ditampar oleh Wendy. Hatinya sakit melihat gadis itu menangis, dan semakin terasa sakit saat Wendy mengatakan membencinya.

Hallo semua, apa kabar? Semoga sehat-sehat semua. Maaf ya beberapa hari ini gak update, q lagi males nulis padahal ini udah da didraf. Dan q juga bingung part ne mw aku taro sekarang atw di part selanjutnya😂😂😂. Makanya sempet bikin mood ku ilang, semoga part ne gak aneh ya. Masih nyambung.

Maaf kalo terdapat typo atw tata bahasa yang msh berantakan, g sempet edit atau baca lagi.

Happy Reading and Stay Healthy Everyone🤗😘

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Sep 07, 2021 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

I Love U, SunbaeOnde histórias criam vida. Descubra agora