I Love U, Sunbae

756 63 7
                                    

SEHUN SUNBAE SARANGHAEYO!!! SEHUN SUNBAE JJANG!!! SEHUN SUNBAE, HOREEE!!!" Teriak-teriakan itu berasal dari satu gadis yang tengah melihat pertandingan basket di sekolahnya. Padahal itu hanya latihan saja, coba bayangkan bila itu adalah pertandingan antar sekolah. Betapa hebohnya gadis itu memberi semangat pada sunbaenya.

endy nama gadis itu, dia menobatkan dirinya sebagai fans no 1 pria bernama Sehun, pokoknya dia no 1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

endy nama gadis itu, dia menobatkan dirinya sebagai fans no 1 pria bernama Sehun, pokoknya dia no 1. Sedangkan fans Sehun lainnya nomer sekian. Berbicara soal Sehun, pria itu merupakan most wanted sekolahnya, selain itu pria yang merupakan kakak kelasnya itu adalah ketua Osis dan kapten basket, pria yang sempurna bukan. Apalagi ditunjang dengan wajah rupawan dan tinggi badan semampai, benar benar SEMPURNA.

"Sehun, sepertinya gadis itu tidak lelah neriaki namamu." Bisik salah satu temannya yang bernama Johnny,saat mereka beristirahat.

Sehun pun hanya memandang jengah pada Wendy yang sedang memegang banner bertuliskan 'SEHUN AKU MENCINTAIMU, JADILAH PACARKU

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehun pun hanya memandang jengah pada Wendy yang sedang memegang banner bertuliskan 'SEHUN AKU MENCINTAIMU, JADILAH PACARKU.'

"Dia lagi." Gumamnya yang masih didengar oleh kedua sahabat disebelahnya.

" Hai ayolah dia cukup manis." Kata Yuta pria berdarah Jepang itu. "Kalau kau tidak mau dengannya untukku saja."

"Terserah kau saja." Kata Sehun ia benar-benar jengah dengan gadis yang selalu mengintilinya itu.

Gadis yang dimaksud oleh kedua sahabatnya itu kini tengah melambaikan tangan padanya.

"Wow, sepertinya dia benar-benar pengemar fanatikmu." Ejek Yuta yang membuat Johnny tertawa terbahak-bahak, memang pria yang besar di Chicago itu mempunyai selera humor yang rendah.

Sehun lalu beranjak dari tempatnya, bila lama-lama berada didekat sahabatnya itu bisa dipastikan ia akan menjadi bahan gibah keduanya. Pria itu mengambil tas yang berada dipinggir lapangan lalu melenggang meninggalkan lapangan itu.

Wendy yang melihat Sehun beranjak berlari mengikuti Sehun, katakan lah gadis itu seperti sasaeng. Langkah kecilnya berusaha mengimbangi langkah besar milik Sehun.

"Oppa." Panggilnya ketika tubuhnya sudah cukup lelah mengikuti cara berjalan pria itu. Tapi Sehun tak bergeming, ia terus melangkah kan kakinya lebar-lebar. Hingga sebuah tarikan pada baju belakangnya membuatnya berhenti dan menoleh pada pelakunya, yang sudah pasti gadis yang kurang lebih 1 tahun lalu selalu mengikuti kemanapun ia pergi.

"APA?" Bentaknya yang membuat gadis itu berjengit sedikit mundur kebelakang, tapi tak berapa lama gadis itu kembali tersenyum seolah-olah tak terjadi apa-apa. " Aku ikut denganmu ya." Kata Wendy sambil memainkan jari-jarinya didepan wajahnya bertingkah imut.

Sehun hanya memutar bola matanya jengah. "Tidak bisa aku ada urusan penting." Lalu Sehun pergi tanpa menoleh pada Wendy, membuat gadis itu kecewa karena lagi-lagi ia di tolak.

"Yah lalu aku bagaimana?" Tanyanya pada diri sendiri.

****

Dari semua gadis yang menyukai Sehun, memang hanya Wendy yang menunjukan secara terang-terangan. Padahal dia masih tergolong anak baru, sedangkan saingannya kebanyakan para kakak kelasnya dan beberapa adik kelas.

Moto hidupnya adalah ' Mengejar Most Wanted Sm High School sampai titik darah penghabisan.'

Gadis itu selalu membawa bekal makan siang untuk Sehun, dan bila pria tersebut sedang ada pertandingan basket di sekolah lain Wendy rela untuk membolos hanya demi mendukung pria yang di sukainya.

Satu lagi Wendy itu tau semua hal yang berkaitan dengan Sehun. Apapun itu.

"Kira-kira besok aku akan masak apa ya untuk Sehun oppa." Dia tampak berpikir di jam terakhir pelajaran.

"ASSA AKU AKAN MEMBUAT NASI BENTO BERBENTUK ANAK AYAM. PASTI LUCU." Pekiknya tanpa sadar membuat seisi kelas menoleh padanya, sedangkan Wendy masih belum sadar hingga Seulgi yang berada disebelahnya menyenggol sikunya. Wendy menoleh pada sahabatnya yang kini mendongakkan dagunya kearah depan, gadis itu mengikuti arah dagu Seulgi yang mengarah pada seonsaengnim yang kini menatap Wendy garang.

"Wendy, kau niat mengikuti pelajaranku atau tidak." Kata Lee seonsaengnim, Wendy tersenyum kikuk sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ah nde." Ujarnya kikuk tertunduk malu.

Jam pelajaran pun usai, Seulgi mengerutu karena sikap Wendy tadi. "Kau selalu saja, kapan sih kau akan berhenti memikirkan si Sehun sunbae itu?"

"Sampai dia memintaku berhenti, tapi walaupun dia memintaku berhenti aku tetap akan mengejarnya. Kau tau kan aku itu selangkah di depan mereka." Kata Wendy tersenyum kepada Seulgi, dia lalu mencantolkan tas ke punggungnya. " Oh ya Seulgi aku harus buru-buru pergi, sebelum Sehun oppa keluar kelas. Sampai jumpa besok Seulgi." Katanya melambaikan tangan pada sahabatnya sejak pertama kali masuk sekolah ini, Seulgi hanya menggeleng melihat kelakuan Wendy.

Wendy buru-buru menuju kelas Sehun, pria itu baru keluar dari kelasnya bersama kedua sahabatnya. Dan orang pertama yang melihat gadis itu adalah Yuta si pria berdarah Jepang.

"Pengemar fanatikmu sudah datang." Ledek Yuta pada Sehun.

Wendy membungkukkan badannya pada mereka bertiga. "Annyeong Johnny sunbae dan Yuta sunbae." Sapanya.

"Hai Wendy." Johnny balik menyapa ramah pada adik kelasnya itu. "Biar ku tebak pasti kau ingin mengajak Sehun pulang bersama ya." Ucap pria kelahiran Amerika itu, Wendy tertunduk malu pipinya kini merah merona.

"Hehe iya." Ucapnya masih menyembunyikan rona merah pipinya.

"Ini bawa pulang Sehun ke rumahmu, kami ikhlas." Kata Yuta mendorong bahu tegap Sehun.

"Apa-apaan kalian." Sehun kesal.

"Sunbae ayo pulang." Wendy sudah mengalungkan tangannya pada lengan Sehun, kepalanya bahkan sudah bersandar pada bahu pria itu. " Dadah Johnny sunbae dan Yuta sunbae kami pulang dulu." Serunya sambil melambaikan tangannya pada kedua pria itu.

****

"Turun." Perintah Sehun setelah mereka sampai rumah.

Tentu saja Wendy segera turun dari motor besar milik Sehun. oh ya, Wendy tinggal di rumah Sehun dan satu fakta lagi mereka berdua sudah dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Bukankah Seungwan benar-benar satu langkah di depan para pesaingnya.

Semoga gak pada bosen sama tulisan aku ya, aku bener-bener lagi rajin deh nulis. Mumpung yang ada diisi kepala lagi banyak imajinasi hehehe...

Aku pindah kesini aja kali ya, Coz di book sana udah berantakan penataannya. Gimana pada setuju gak?

Happy Reading & Stay Healthy Everyone 🤗🤗🤗. Pokoknya di masa pandemi ini kalian harus jaga kesehatan, jangan lupa kalo keluar rumah prokesnya dijalani yah.

I Love U, SunbaeWhere stories live. Discover now