*

Kaki Bellyna menyelusuri setiap koridor sekolah, berharap menemukan dimana ruang kelasnya berada.

"10 IPA 2." Ucapnya ketika melihat papan tulisan yang digantung pada pintu. Dengan mantap Bellyna memasuki kelas tersebut. Tanpa memperdulikan tatapan para calon teman sekelasnya itu, Bellyna melangkah menuju bangku kedua dari depan dekat dengan jendela. Tipe-tipe bangku legend MC di anime, beruntung sistem bangku di sini sendiri-sendiri jadi Bellyna tidak perlu takut tidak mendapatkan teman sebangku.

Setelah 20 menit berlalu, wali kelasnya yang sekarang Bellyna tahu bernama Pak Tono memasuki kelas. Biasanya hari pertama sekolah hanya akan ada perkenalan antar anggota kelas dan pembentukan pengurus kelas.

Bellyna tidak menjabat apapun dalam pengurus kelas, alasannya karena Bellyna terlalu malas dan menjadi pengurus kelas itu merepotkan. Setelah 4 jam akhirnya waktu istirahat tiba, nampak seorang gadis seusianya mendekat.

"Hei, mau ke kantin bareng?" Tanya gadis itu. Bellyna mengerutkan keningnya, dirinya masih belum bisa mengingat nama-nama teman sekelasnya. Jadi tentu saja Bellyna bingung dengan gadis di depannya ini.

"Ups, Sorry. Nama gue Melissa Aurelia X, panggil aja Meli." Meli tersenyum lebar sembari mengulurkan tangannya.

Bellyna menyambut uluran itu, "Gue Bellyna Loren, panggil Lyna saja."

"Jadi mau ke kantin bareng gak?" Mata Melissa berbinar menanti jawaban teman pertamanya itu.

Bellyna tampak berfikir sebentar sebelum mengiyakan ajakannya.

Mereka berdua berjalan bersama sembari berbincang kecil menuju kantin sekolah.

Sesampainya mereka di kantin, kedua manusia sesama jenis itu di kejutkan dengan suasana yang ramai akan para murid mencari secuil nasi pengganjal perut.

"Kantinnya ramai. Lo yang cari tempat, gue yang pesan." Ucap Bellyna.

Melissa mengangguk, "Oke. Gue mau mie ayam sama es jeruk."

Bellyna berdehem tanpa melirik Melissa. Tanpa sepatah katapun Bellyna pergi menuju stand makanan penjual mie ayam. Setelah di haruskan mengantri yang cukup lama menurutnya, akhirnya dua mangkok mie ayam beserta minumannya berada di kedua tangannya.

Mata Bellyna beredar mencari sosok yang menjadi temannya 15 menit yang lalu.

"Lyna sini!", Disana Melissa memanggil namanya dengan lambaian tangan. Bellyna menghampiri Melissa, mendudukkan bokongnya pada kursi kantin. Mereka berdua makan dengan nikmat, sesekali Melissa akan berbicara yang ditanggapi deheman oleh Bellyna yang membuatnya sedikit kesal.

"Lyna, ngomong dong jangan diem mulu!", Bellyna mendongak, menatap lurus mata Melissa.

"Kata ibu panti, kalau makan jangan sambil bicara."

Mulut Melissa berkedut, pasalnya Bellyna mengatakan itu dengan wajah lempeng tanpa semangat hidup.

"Lo anak panti?" Tanya Melissa.

Bellyna mengangguk, "Ya. Gue yatim piatu, masuk ke sini karena beasiswa. Kenapa? Lo ragu temenan sama gue?"

Bellyna menatap Melissa dengan tampang datar, tidak terlalu berharap dengan jawaban Melissa nantinya.

Wajah Melissa cemberut, dirinya tidak suka akan perkataan Bellyna.

"Lyna, dengar ya. Gue bukan orang yang memandang latar belakang seseorang, kalau gue suka sama orang itu ya gue suka. Kalau gue benci ya gue benci. Gak perduli latar belakang orang itu, mau itu miskin, kaya, yatim piatu kek, atau anak mafia sekalipun gue gak peduli. Asal orang itu baik aja sih." Ucap Melissa panjang lebar.

Bellyna menatap mata Melissa, berusaha mencari kebenaran dalam kata-katanya. Matanya menunduk, tak menemukan satupun kebohongan dalam perkataannya.

"Thanks."

Walau Bellyna mengucapkannya dengan pelan, Melissa masih bisa mendengarnya.

Dan mulai hari ini, kedua figuran itu dipertemukan untuk menjalin hubungan lebih dari sekedar teman, melainkan sahabat.

Tbc__________

Yosh, bab pertama selesai!
Moga cerita ini bisa sampai tamat ya!

Jangan lupa like! Coment! And Subscribe!//plak!

Maksudnya tekan bintang dan komen ya...... Hehehe

BellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang