Airin berdecak, jelas saja tadi dia meringis dan selalu menolak di obati, Taehyung memang selalu begitu bahkan Airin tak habis pikir kalau Taehyung selalu bisa menyembunyikan luka dan rasa sakit nya dengan tersenyum dan berkata tidak apa-apa.

"Jaga dirimu baik-baik, ingat pesan ku, makan dan tidur dengan baik" Taehyung menjeda ucapan nya, Ia menarik tangan Airin, menggenggam erat lalu di kecupi nya punggung tangan gadis itu penuh kelembutan
"Aku akan pulang ke Seoul beberapa hari untuk mengurus segala nya, aku berjanji akan menikahi mu dalam waktu dekat, jangan khawatir kan aku"

Airin tersanjung dengan apa yang Taehyung lakukan dan katakan pada nya. Taehyung memang semanis dan sweet itu hanya kepada wanita yang ia cintai.

"Jaga anak kita"

________

Di kediaman keluarga Park terlihat sangat ramai, baik dari kalangan pebisnis menengah hingga pebisnis tinggi saling bertatap muka dan berbincang hingga saling melempar lelucon dan menimbulkan  gelak tawa pada ruang yang cukup luas dengan kolam berenang di depan nya.

Taehyung dan kedua orang tua nya sudah berada di sana sekitar sepuluh menit yang lalu, ia mengedarkan pandangannya kepenjuru ruang mencari orang yang mungkin ia kenali. Taehyung mengambil satu gelas dengan air berwarna merah di dalam nya saat seorang pelayan menyodorkan minuman tersebut kepadanya ia tersenyum setelah mengucapkan terimakasih dan kembali melanjutkan langkahnya, sementara ayah dan ibu nya tengah berbincang dengan tuan Park di sebuah meja bundar.

Sebenarnya Taehyung bukan tipe orang yang mudah bergaul atau memulai obrolan lebih dulu, ia hanya menunduk hormat atau tersenyum ketika seseorang menyapanya, status nya sebagai Ceo di perusahaan oil company tentu banyak orang yang mengenalinya tapi tak semua orang pula yang Taehyung kenali bahkan tak khayal banyak yang ingin mengenali anak gadisnya kepada Taehyung.

Seseorang menepuk bahunya pelan, sontak membuat Taehyung menoleh kebelakang, ia mendapati Jimin yang merentangkan tangan nya, Taehyung yang paham pun langsung memeluk sahabatnya tersebut yang sudah lama tidak bertemu.

"Welcome back, man.. " seru Taehyung dengan menepuk-nepuk pundak jimin dengan sebelah tangan nya.

"Waahh, tuan Kim" Jimin menggeleng kagum dengan binar mentap Taehyung dari atas hingga bawah. "Kau, sungguh" sulit di deskripsikan itu lah Taehyung menurut Jimin, namun yang memuji juga tak kalah tampan bahkan Jimin sering membawa wanita yang berbeda-beda. "Kau tampan sekali sungguh, tapi sayang masi sendiri saja" ada kekehan di akhir jelas saja Jimin sedikit mengejek.

Taehyung hanya terkekeh samar, lalu tatapannya beralih pada wanita yang berdiri di belakang Jimin sejak tadi. "Park Caeyoon" Taehyung menaikan satu alis nya dengan raut penuh tanya seolah merasa tak asing dengan gadis yang tersenyun begitu lebar di hadapan nya saat ini.

"Iya ini Caeyoon, adik ku. Kau masi ingat?" Ujar Jimin memberi kode pada Caeyoon untuk mendekati nya.

"Kak Taehyung, apa kabar?" Sapa nya begitu ramah  dengan mengulurkan tangan.

Taehyung membalas jabatan tangan gadis cantik itu"seperti yang kau lihat" kata nya setelah membalas jabatan tangan Caeyoon. "Sepertinya selama tinggal di USA membuat kau banyak berubah ya, semangkin cantik."

Caeyoon tersipu, binarnya sama sekali tak lepas dari Taehyung, penuh kagum dan memuja terlebih lagi Taehyung terlihat sangat dewasa tampan dan wibawanya sebagai laki-laki dewasa sangat menonjol.

Dulu seingat Caeyoon terakhir kali bertemu Taehyung ketika ia masi mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas dan Taehyung tidak banyak berubah, tetap tampan yang begitu ia kagumi.

"Setelah lama tidak bertemu aku pikir kau akan membawa seorang gadis ke sini" sindir Jimin sementara Taehyung hanya tersenyum.

"Aku bukan kau yang suka membawa wanita yang berbeda seperti dulu, kau juga sendiri bukan?"

Jimin terkekeh, ia meraih gelas pada pelayan yang melintasi nya dan memberikan satu pada Caeyoon. "Kekasihku sedang berada di Kanada, dia tidak bisa datang ke Seoul karena akan menjalani sidang terakhir di universitas nya"

Taehyung mengangguk paham dan sesekali meneguk minuman nya. "Aku berharap kau masi lama menetap di Seoul" ada jeda sesaat ketika Taehyung meletakan gelas minumannya yang masi terisi setangah di atas meja tak jauh dari mereka berdiri lalu memasukan kedua jari tangan nya ke dalam saku celana.

"Memang kenapa?" Tanya Jimin penasaran.

"Aku akan menikah dua minggu lagi"

Hening beberapa saat setelah Taehyung berujar demikian, lalu Jimin menggeleng tak percaya dan ikut senang dengan kabar baik yang Taehyung sampai kan.

"Aku pikir kau masih sendiri, ternyata dugaan ku salah" ujar Jimin, ia antusias sekali ketika mendengar Taehyung akan menikah.

Sementara Caeyoon, gadis itu yang semula terus menyematkan senyuman kini merubah ekspresi nya datar seolah yang ia dengar adalah kabar buruk, jari-jari nya meremas gelas di tangan nya, jika saja gelas tersebut adalah kertas atau kerupuk tipis yang rapuh mungkin sudah hancur lebur.

"Aku sangat berharap kau dan Caeyoon datang"

[]

Ohya aku juga lagi ngegarap cerpen
Barangkali ada yang ingin mampir, jangan lupa tinggalkan kan vote atau coment



Hiraeth | Kth  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang