09

1.7K 321 31
                                    

.

Jennie berjalan santai menuruni tangga dengan Jiwon yang berada dalam gendongannya. Dua puluh menit lalu, Jennie menyuruh baby sitter untuk membuatkan Jiwon makan malam karena bocah itu sudah merengek dan meminta makanannya.

Jennie tidak keberatan. Karena ini sudah tugasnya untuk mengurus dan merawat anaknya. Atau bisa dibilang anak adiknya Jihyun..

Soal kejadian semalam, Jennie tidak berhenti menyumpah serapahi Kim Taehyung brengsek yang berani sekali mencium bibirnya. Bahkan, Mereka sempat terlibat perdebatan hebat di dalam kamar itu sampai ketukan yang ternyata dari Chaerin itu membuat mereka berdua sadar dan segera keluar.

Sampai hari ini, Simana dua minggu sudah terlewati, Jennie masih saja menjalani hidupnya dengan peran sebagai Jennifer. Namun, Anehnya mereka sudah perlahan memanggilnya Jennie walaupun masih sering salah sebut nama.

Jennie memaklumi hal itu. Setidaknya dia merasa senang karena ada juga yang mau menyebut nama aslinya. Terlepas dari semua itu, Jennie tidak merasa stress lagi atau kesal dengan kehidupannya.

Karena ini sudah takdir. Dalam hati Jennie masih bersyukur karena dia masih dapat hidup dan bernafas walau di tubuh adik kandung nya sendiri.

Dan tujuan Jennie saat ini hanyalah memastikan kalau kakek nya masih hidup. Anggota keluarga nya yang dulu masih hiduo dan bernafas di bumi ini. Ya, Jennie yakin sekali soal itu dan dia akan mencari tahu tentang kakeknya.

Akhir akhir ini, Perdebatan sedikit jarang terjadi. Karena mengingat Jennie selalu tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Taehyung selama ini. Jennie tidak ingin ikut campir lagi soal itu karena itu tidak ada gunanya.

Tapi jika Taehyung atau Yuri yang mengusik ketenangnya, Maka Jennie tidak akan tinggal diam saja. Sebisa mungkin dia akan melawan bahkan jika harus menghilangkan nyawa, Maka akan Jennie lakukan demi kesenangan dirinya.

"Oh Jennie? Duduk disini sayang~ Kami sudah menunggu mu". Elizabeth tersenyum lebar sambil berdiri mengambil alih Cucu nya yang sedang berada di gendongan Jennie.

Bocah Dua tahun itu tidak protes. Malah, dia menjulurkan kedua tangannya pada Chaerin sebelum wanita paruh itu berdiri dari tempat duduknya.

Karena selain Mommy-nya, Jiwon suka sekali jika dipeluk nenek atau kakeknya.

"Duduk dan makanlah nak". Tuan Kim bersuara ditengah kesibukannya yang melihat ponsel.

Jennie tidak menjawab. Kemudian dia duduk di tempat yang biasa ia duduki. Tepatnya disebelah Taehyung- Suaminya. Oh, pantaskah pria brengsek itu menjadi suaminya lagi? Hah. Jennie terkekeh dalam hati.

"Kau benar benar mengurus Jiwon selama dua minggu ini tanpa bantuan Babysitter. Apa kau tidak kelelahan nak?". Elizabeth bertanya khawatir sambil memangku Jiwon yang tengah sibuk dengan mainan mobil mobilan nya.

Jennie menghela nafas malas. "Dia anakku. Jadi, bukankah akan sangat jahat jika aku tidak mengurusnya?".

Elizabeth terdiam kikuk. Sadar ketika pertanyaan nya begitu tidak masuk akal. Jelas sekali sindiran yang dikeluarkan menantunya itu di tujukan pada Taehyung.

"Semua nya sudah disini kan? Kalau begitu makanlah. Aku tidak suka menunggu". Tuan Kim angkat bicara. Bermasuk menengahi suasana mencekam disana.

Elizabeth dengan sigap mengambilkan makanan untuk Suaminya ketika Jiwon sudah ia berikan pada baby sitter untuk sementara.

Kali ini, Jennie akan makan cukup banyak karena seharian ini dia hanya makan dua kali. Perutnya sejak tadi sudah berbunyi dan Jennie benci sekali mendengarnya.

JEΠΠIE PARK✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang