22| Black Card

89 5 0
                                    

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 𝒜𝒷𝒾𝒮𝒶𝓈𝓉𝓇𝒶!

𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟!


Abi menatap Sastra dengan tatapan yang sulit diartikan. Sejak kejadian di kantin dan di GNASS tadi, Sastra mendiamin Abi hingga sekarang, sekitar sudah 2 jam Sastra terus mendiami Abi.

"Yangg, masa aku di cuekin sih?" Ucap Abi yang bergelayut manja di lengan Sastra.

Sastra melirik sekilas Abi, lalu kembali memfokuskan matanya pada Televisi. Abi mendengus kesal. "Yang! Aku beliin donat deh, 4 box." Ucap Abi membujuk.

Sastra menatap tajam Abi. "Mau nyogok? Gak mempan." Ketus Sastra pada Abi.

"Ih yangg, maafin ya yang? Kan yang salah Raga sama Aydan, aku mah ngga." Ucap Abi memelas.

Sastra menaikan bahunya cuek. "Ngga tau." Jawabnya asal.

Abi menurunkan bahunya lesu. "Ya terus aku harus apa yang? Kamu mau apa?" Tanya Abi pasrah.

"Nahh ini yang gue tunggu brayy." Batin Sastra tersenyum senang.

"Aku mauu motor yang gede kayak kamu." Jawab Sastra dengan enteng. Abi membulatkan matanya "Apa-apaan?!" Batin Abi.

"Buattt?" Tanya Abi hati-hati, ia terlalu takut membuat istrinya ini marah, dan berunjung ia tidur di luar.

"Aku mau berangkat sekolah naik motor sendiri." Jawab Sastra sangattt santaii.

Abi kembali membulatkan matanya, ini lebih bulat. "No no no!" Jawab Abi disertai gelengan kuat.

"Yaudah gak aku maafin." Ucap Sastra kembali memfokuskan mata pada televisi.

Abi menghembuskan napasnya pelan, lalu menyimpan dagu nya di pundak Sastra,sedangkan Sastra diam tak berkomentar. "Kan kamu belum bisa motor sport." Ucap Abi memberi pengertian dengan lembut.

"..."

"Aku gak mau terjadi sesuatu sama kamu." Ucap Abi, kini tangan nya mengusap pelan kepala Sastra.

"Ngerti ya? Aku khawatir." Ucap Abi kini dengan senyuman yang sangat manis.

Sastra menoleh kearah Abi, lalu mengangguk pelan. "Yaudah, tapi aku mau belajar boleh kan? Belajar aja kok."

Abi menghembuskan nafasnya pelan. "Boleh, tapi motor matic ya? Jangan motor kayak aku." Ujar Abi dengan lembut dan senyum manis nya.

Duh nyari yang kayak Abiii.

Dengan terpaksa Sastra mengangguk. "Ya, yang penting gue bisa bawa motor." Batin Sastra.

"Belajarnya motor nya sekarang?" Tanya Sastra.

Abi menggeleng pelan. "Nanti, sekarang aku harus ke kantor Daddy." Ucap Abi.

Sastra menatap Abi dengan kening mengkerut. "Ke kantor?" Tanya Sastra heran.

Abi mengangguk kecil. "Iya, aku kan harus nafkahin kamu. Masa aku minta uang ke Daddy buat nafkahin kamu." Ucap Abi diselingi candaan.

Sastra mengangguk paham. "Terus aku gimana? Masa sendiri di Apart. Kamu juga pulang jam berapa?" Ucap Sastra panjang lebar.

"Tanya nya satu satu yang, astagfirullah." Ucap Abi mengelus dada sabar.

"Ajak besplen kamu belanja sana, aku pulang abis maghrib." Lanjut Abi menjawab pertanyaan Sastra.

AbiSastra  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang