16. WILONA KESAYANGAN MARVEL

114 32 20
                                    

Lovely menghentikan larinya saat melihat seorang gadis yang sudah duduk pada kursi teras rumahnya. Ia tak tahu gadis itu siapa, tapi wajah gadis itu tidak asing.

"Lovely?" Gadis itu berdiri dan mengulurkan tangannya pada Lovely, tetapi tak kunjung Lovely balas uluran tangan itu sehingga terpaksa gadis itu menurunkannya kembali.

"Kamu pacaran sama Marvel?" tanyanya, membuat Lovely mengerti bahwa gadis di depannya ini adalah penggemar cowok es itu.

"Iya," jawab Lovely sembari melipat kedua tangannya di dada. Sedikit menyombongkan diri, padahal kenyataannya tidak begitu.

"Kok bisa?" tanyanya lagi.

"Ya bisa, lah. Kan gue cantik."

jawaban Lovely membuat gadis di depannya tersenyum kecut. Begitu percaya dirinya gadis yang bernama Lovely ini.

Lovely duduk, tak lama setelahnya ia meminta gadis yang belum ia tahu namanya untuk duduk di kursi yang tadi ia duduki.

"Siapa nama Lo?" tanya Lovely.

"Aku Moza."

Lovely mengangguk, gadis itu memang penggemar Marvel, ia sudah mengingatnya. Gadis yang bernama Moza ini sering ia lihat di PHS.

"Udah dari kapan jadi penggemar Marvel?"

Moza menatap Lovely sebentar, lalu menggeleng. "Aku bukan penggemar Marvel."

"Kalo enggak, ngapain jauh-jauh ke rumah gue cuma buat nanyain hal yang gak penting gini?"

Moza menatap kaki meja, memikirkan apa yang akan ia katakan selanjutnya. "Jujur, aku gak yakin kalau kamu pacaran sama Marvel."

Lovely tak merespon, ia hanya berpikir jika Moza adalah penggemar Marvel yang hanya kepo dengan rumor yang beredar tentang hubungannya dengan cowok itu. Karena kemarin juga ada beberapa gadis penggemar Marvel yang mengikutinya dari sekolah sampai rumah.

"Lo itu wawancara atau apa? Kenapa kepoin urusan orang? Gak usah ngelak deh, Lo pikir gue gak tau Lo salah satu penggemar Marvel? Gue tau kali," ujar Lovely mulai ketus. "Gue emang gak pacaran sama Marvel, gue juga sama kayak Lo, suka sama dia. Mau saingan? Gue sih ayo-ayo aja, tapi jangan harap bisa menang dari gue."

Moza yang awalnya terdiam terkekeh, Lovely begitu percaya diri, sampai tidak tahu saingan terberatnya adalah siapa.

"Saingan kamu bukan aku."

"What?"

Moza menghentikan kekehannya, lalu menatap Lovely lagi yang memasang mimik wajah bertanya-tanya.

"Katanya kamu pacar Marvel, masak gini aja gak tau?" cibir Moza dengan nada halus. "Kamu tau gak, kalo Cuma ada satu cewek yang luluhin Marvel?"

"Siapa?" tanya Lovely cepat.

"Sebenarnya aku kasian sama kamu, takut kayak cewek lainnya yang pupus karena merasa gagal deketin Marvel. Tapi ya udah lah, ya. Mungkin kamu mau coba untuk patah hati kayak cewek-cewek itu."

Lovely tidak berusaha menjawab apa yang dikatakan oleh Moza meskipun tau Moza meremehkan dirinya. Lovely lebih memilih diam dan menunggu Moza kembali berkata.

"Wilona, cewek satu-satunya yang bisa cairin sikap beku Marvel Giovanno, dan juga satu-satunya cewek yang buat Marvel berbeda."

Yang dipikirkan oleh Lovely ternyata benar. Wilona adalah gadis yang memiliki tempat istimewa di hati Marvel, dan sekarang ia rasa Marvel tetap mengistimewakan gadis itu.

"Wilona putus sama Marvel karena apa?"

Moza menggeleng. "Mereka gak pernah putus."

Lovely mengernyit, lalu mendadak suhu tubuhnya memanas. Jika Marvel dan Wilona tidak pernah putus, lalu di mana gadis itu?

BACA 100/2 SEBELAH!!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora