[12] Breakfast Together

124 53 61
                                    


Happy reading 🎉
Jngn lupa absennya :))









































♡♡♡




















Suara detik jarum jam terdengar begitu nyaring seiring berganti waktu, Sowon yang sedari tadi sudah terfokus dihadapan laptopnya, melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan setelah berbincang sejenak bersama Seokjin tadi.

Mata Sowon menaratap kearah layar laptop yang menyuguhkan puluhan ribu huruf atau pun kata disana, menulis untuk judul baru novel buatannya itu. Punggungnya sengaja ia senderkan pada senderan kursi, tangannya pun mulai menjauh dari keyboard laptop miliknya. Melirik kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi, lalu bergeser pada namja Kim yang tertidur pulas diatas kasur miliknya—ia terlihat cape, makanya terdengar dengkuran yang tak begitu besar sih.

Sowon bangkit dari duduk dan bergegas untuk pergi mendekati lemari pakaiannya dan mengambil baju yang bisa ia pakai untuk olahraga—karena lupa membawa baju olahraga favorite miliknya. Tapi, tak lupa ia simpan terlebih dahulu draf-an dari ceritannya tadi dan juga menutup laptopnya.

Pagi hari tiba. Matahari mulai muncul dipermukaan bumi, menunjukkan penampilannya pada semua jiwa yang tinggal di bumi. Menyinari dengan sinarnya yang terasa begitu menghangkatkan entah untuk bumi itu sendiri atau pun jiwa didalamnya.

Kehidupan hari itu pun mulai berlangsung setelah alarm dikamar maknae itu berbunyi dengan sangat nyaring.

"Aigo! Berisik sekali!" Gumam Jungkook sambil mengucek kedua matanya. Tangan Taehyung mencoba mencari keberadaan jam digital itu, meraba-raba permukaan nakas dengan mata yang masih berat dan akhirnya ia berhasil menemukan keberadaan jam itu. Taehyung pun langsung mengambilnya untuk segera matikan alarm itu dan melihat jam berapa ini.

"Jam 6? Yang benar saja?" Ucapnya malas seraya mematikan alarm itu. Biasanya ia menyetel alarm saat libur adalah lebih dari jam 8 pagi.

Wajah Jungkook sangat sebab, apalagi bagian mata. Celingak-celinguk kesegala sudut ruang tidur, sebelum beranjak dari ranjang. Sedangkan Taehyung, melanjutkan tidurnya yang terganggu karena bunyi alarm tadi.

Jungkook berjalan kearah kamar Seokjin, membuka pintu kamar Seokjin dengan mata yang masih sangat berat. Berjalan kearah ranjang, layaknya zombie—kepala merunduk dengan jalan patah-patah. Jungkook langsung menjatuhkan tubuhnya tepat disamping Seokjin, setelah berada didekat ranjang. Lalu meringkuk sambil memeluk guling yang tak jauh dari jangkauannya.

Selang beberapa puluh menit, Namjoon—sang leader sudah bangun plus bersih, sudah mandi. Ia memakai kaos polos berwarna navy dengan celana pendek selutut, kini berjalan mendekati Jimin yang masih tertidur dengan pulas sampai terdengar dengkurannya.

"Ya, Jimin-a! Bangun!" Seru Namjoon dengan tangan yang menggoyang-goyangkan tubuh kecil Jimin.

"Aarg," desis Jimin dengan mata yang sedikit terbuka.

"Bangun dan cepat mandi!" Titahnya pada Jimin sebelum pergi meninggalkan kamar. Jimin terduduk sambil mencoba membuka kedua matanya. Terlihat ada koper dihadapan kasur dan itu adalah koper Namjoon. Jimin mengucek kedua matanya, takut akan salah melihat. "Rajin sekali Hyung itu." Puji Jimin dengan suara paraunya, matanya kini terbuka sempurna. Namun, ia terdiam untuk melamun terlebih dahulu.

Backstreet Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang