[4] Great Curiosity

256 140 161
                                    






































































♡♡♡














06.17 AM (KST)

Yoomin yang sudah berpakaian rapih itu melangkahkan kakinya menuju lantai dua. Kalian pasti sudah tau namja ini akan kemana?

Ia berjalan sebari terus memeriksa ponselnya—pandangannya sesekali melihat pada ponsel dan jalan bergantian. "Pemotretan hari ini jam 9 pagi, em.. seharusnya sih sedang yaa jikalau Aku memberitahunya jam segini?" ia berfikir sebari berjalan hingga dirinya tiba dilantai dua rumah itu.

Matanya langsung mengarah pada satu pintu kayu yang berada tak jauh dari pilar utama lantai dua, ya kamar Sowon. Yoomin langsung berjalan menuju kearah sana.

Paman
: ingat, Kau hanya perlu memberi tahu Sowon saja. Jangan pernah paksa dia.

Yoomin
Baik, paman. :
send

Yoomin tiba dihadapan pintu kamar Sowon, ia mematikan ponselnya terlebih dahulu sebelum mengetuk pintu kamar.

Tok!

Tok!

Tok!

Ketukan pintu sudah ia lakukan, tapi tak ada balasan dari dalam. Yoomin terdiam sebentar, lalu tak lama ia mengetuk kembali pintu dengan diiringi dengan panggilan nama yeoja itu dan kata lainnya. 

Tok!

"Nona! Apakah Kau sudah bangun?"

"Bagaimana ini? Apakah Aku harus masuk?" Yoomin bingung, ia baru pertama kali bekerja seperti ini. Ia tak tahu!

Yoomin pun segera mengirimi pesan pada pamannya untuk menanyakan ini.

Yoomin
Paman, tak ada balasan apa pun :
Bagaimana? :
send

Ketika ia hanya melihat dua ceklis abu yang muncul, Yoomin pun segera menelponnya.

"Aduh, ada apa?" terdengar suara sang paman yang sepertinya sedang sibuk disana.

"Argh. Maaf, paman. Aku hanya mau bilang..."

"Bilang apa?"

"Aku sekarang sedang berada didepan kamar Nona Sowon, lalu aku mengetuk pintunya berulang kali. Tapi, tak ada balasan apa pun dari dalam. Bagaimana ini? Aku harus bagaimana, paman?" cerocos Yoomin sekaligus—begitu panjang hingga pamannya hanya terdiam mendengarkan ucapannya.

"Aigo, Kau hanya perlu bilang 'Nona Aku akan masuk ke kamar' dan setelah itu Kau masuk saja ke kamarnya. Jikalau tak mau, Kau hanya perlu berdiam diri diambang pintu kamar Sowon. Begitu." pak Park memberikan sedikit pencerahan padanya.

Yoomin membulatkan mulutnya, "Begitu ya, paman. Baiklah Aku akan melakukannya. Terimakasih, paman."

"Eung,"

Pip!

Panggilan pun terputus setelahnya, kini Yoomin melihat kembali pada pintu itu.

Backstreet Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang