[2] Jjampong

480 196 203
                                    













































♡♡♡




















Sore hari. Tepat pukul 17.07 PM digedung angensi **, tempat Sowon bernaung. Keadaan disana sangat tenang, hanya sedikit orang yang berlalu lalang—mungkin karena jam itu para staff sedang sibuk dengan pekerjaan mereka dan juga aktris yang bernaung disana sedang berada diruangan mereka masing-masing.

Lantai 5.

Sowon berjalan menyusuri lorong agensinya untuk menuju ruangan pribadinya disana.

"Kau bisa tidak, kali ini saja tidak mengikutiku?!" Ujar Sowon kesal dengan pria ini yang selalu mengikutinya, padahal ini hari pertama ia bersama dengan Sowon.

Sowon mempercepat langkah kakinya. Namun, pria yang mengikuti dirinya pun ikut mempercepat pula.

Sowon memasuki ruangan pribadinya itu dengan diikuti pria tadi.

Jam 10 pagi, Sowon yang baru saja datang ke kantor agensi langsung dibawa menuju ruang temu oleh staff disana.

"Apakah orangnya Pak Park?" tanya Sowon pada staff namja itu.

"Betul,"

Sesampainya diruang temu, staff tadi langsung pergi meninggalkan Sowon dan seorang pria yang sepertinya orang yang Pak Park katakan.

Ia melihat pria berkacamata itu dengan seksama, tak lama pria itu bangkit dan membungkukkan badannya setelah melihat Sowon.

"Hallo, Nona Kim." sapanya dengan suara yang terdengar bergitu lembut.

Sowon tersenyum kecil lalu membalas bungkukkan itu, "Ne. Halo."

Beberapa menit kemudian.

Mereka sudah berbincang sebentar, sebab Sowon masih ada pekerjaan saat itu.

Sowon meninggalkan pria itu diruang temu, entah apa yang dilakukan pria itu sekarang.

Saat ini Sowon sedang berada diruang rapat bersama beberapa orang staff dan juga para kepala disana. Mereka sedang merapati seputar pekerjaan.

Satu staff sedang berbicara, ia mengemukakan hasil yang telah ia rangkum dan amati akhir-akhir ini.

"Tapi disisi lain, ad—" ucapan staff itu terhenti ketika pintu ruang rapat dibuka begitu saja oleh seseorang.

Tak lama terlihatlah pria tadi, terdiam diambang pintu. Mata Sowon membulat ketika melihat keberadaan pria itu, sebenarnya tak hanya Sowon yang seperti itu—orang lainnya juga bereaksi yang sama.

Pria itu membungkukkan badannya setelah merasa dirinya mengganggu kegiatan para orang berseragam didalam.

"Maafkan, Saya salah ruangan." katanya dengan mata yang melihat pada Sowon terlebih dahulu sebelum ia pergi dan menutup pintu rapat kembali.

Sowon menutup matanya sebentar seraya menghela nafas pendek.

"Aish, anak itu?! Jiu, lanjutkan." titah kepala pada staff yang bernama Jiu itu.

Beberapa menit kemudian, rapat telah selesai. Mereka pun kembali melakukan aktivitasnya lagi.

Sowon keluar dari ruangan, ia langsung dipertemukan dengan pria itu lagi sesaat baru saja keluar. Pria itu tersenyum ragu kearah Sowon yang wajahnya terlihat sangat suram. Sowon menelik wajah pria itu.

Backstreet Idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang