Chapter Four : Suspicious

Mulai dari awal
                                    

"Obrolannya jadi kemana-mana kan, sudah ini ambil," Sejin memberikan dua bungkus obat pil yang warnanya terlihat sangat berbeda, "Untuk jaga-jaga, simpan baik baik ya."

"T-tapi hyung, aku sudah tidak pernah meminumnya. Aku sudah sehat." Aku menundukkan kepalaku. Jujur, aku tidak mau meminumnya lagi.

Sejin mengusap rambutku pelan, "Hyung tau kamu sehat, kamu anak yang kuat. Untuk berjaga-jaga saja hanya disimpan, tidak apa-apa kan?"

Melihat senyuman tulusnya, aku tidak tega. Ku hargai dengan mengambil obat itu perlahan.

Ku tatap obat yang sudah setahun yang lalu aku minum. Rasanya inginku lempar ke ujung dunia agar aku tidak harus menemuinya lagi.

"Hanya untuk disimpan kan hyung?"

"Iyaa sunoo-ya, tidak usah meminumnya, tapi harus dimasukan kedalam dompet yang selalu sunoo bawa kemana-mana yaa?" Sejin menatapku sangat teduh, membuatku tidak bisa menolak.

"Baiklah, akan sunoo simpan."

Sejin tersenyum," Good. Udah sekarang kamu kembali keruangan. Teman-temanmu pasti sudah menunggu."

Aku mengangguk lalu sedikit membungkuk ke arah sejin yang dibalas senyuman darinya.

Koridor ruangan ini nampak asing. Aku tidak pernah berjalan di area ini. Nuansa nya gelap. Sepertinya tidak banyak yang tahu tentang ruangan ini.

Lokasinya ada di ujung gedung agensi. Untung saja aku tahu jalan pulang.

Drrtt.

Ponselku berbunyi, tanda panggilan masuk saat kulihat itu dari-
Kyungmin!

"Yak! Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi? Kau mau mencoba hilang seperti jaebeom hyung juga? Iya?!"

Diseberang sana sepertinya sedang meringis karena teriakanku. Salah siapa membuatku panik.

"Iyaaa tenang duluu sshhh, telingaku sakit ini! Benar kata niki, teriakannu seperti terompet!"

Aku memutar bola mataku malas, "Lagian bikin orang panik! Udah kasih kabar buruk, menghilang gitu aja. Kamu mau aku jadi detektif hah?"

"Iya iya maaf. Hyung kan tau aku sedang mempersiapkan debutku."

Iya juga ya. Mungkin ini yang membuat ponselnya tidak aktif, karena masa traineenya yang sebentar lagi habis, yang akhirnya tergantikan menjadi seorang idol.

"Hmm baiklah alasanmu aku terima. Sekarang jelaskan kenapa jaebeom hyung bisa keluar?"

"Sebelumnya hyung dengarkan aku baik-baik ya-"

"-Sebenarnya aku tidak tahu alasan jaebeom hyung keluar agensi. Hanya saja kemarin sore jaebeom hyung beri tahu lewat pesan kalau ia keluar dan ia menyuruhku untuk langsung memberitahumu, tapi selain itu ada hal yang sangat penting."

Aku diam, sebelum akhirnya ku jawab, "Apa?"

"Mr. Gildong Hong, sajik-ro-3-gil-23."

Alamat? Aku tidak paham kenapa kyungmin memberiku sebuah alamat.

"Kau pasti bingung kan. Itu alamat yang harus kamu datangi besok, daerah gildong. Aku tidak tahu untuk apa. Jaebeom hyung hanya menyuruhmu datang sendiri kealamat itu. Tapi itu kalau kau ingin tahu alasan semua yang baru menimpamu."

Otakku mungkin sedang tidak connect. Aku tidak paham apa yang kyungmin bicarakan.

"Maksudnya menimpaku apa?"

"Staff itu. Aku tidak tahu maksudnya apa, tapi jaebeom hyung bilang seperti itu."

"Jadi besok aku harus datang kealamat itu? Kau kira aku punya banyak waktu?"

"Waktunya jam 7 malam. Aku tahu kau punya waktu kosong di jam itu."

Omongan kyungmin memang benar. Aku tidak tahu mengapa jaebeom hyung menyuruhku seperti ini sampe sampe ia tahu jadwal kosongku.

"Yasudah aku akan datang."

"Satu lagi hyung-"

"Apalagi?"

"- semua ini ada hubungannya dengan debutmu."




.
.
.

Btw aku mau ingetin yaa, book ini bener pure dari imajinasi aku. Gaada penghinaan untuk sitokoh. Jangan asal menyimpulkan kalau belum baca sampe tamat yaa. Ikutin aja alurnya, genrenya emang kaya gini ko.

Gamungkin aku buat cerita hinaan buat bias aku sendiri kan?

So jadi pembaca yang bijak oke!

See u next!

Secret | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang