Chapter 10 • Malam Mengerikan

604 61 11
                                    

"Bagaimana keadaan Taehyung hyung?"

Namjoon tersenyum ramah pada orang dihadapannya. Lalu mempersilahkan orang tersebut untuk masuk ke dalam dorm.

"Sudah lebik baik. Tapi, masih belum stabil." Balas Namjoon.

"Kalau begitu, ayo kita temui Taehyung hyung. Ada juga yang harus aku sampaikan padanya."

Namjoon mengangguk. Sebenarnya ia sedikit penasaran dengan apa yang ingin dikatakan Hanji pada Taehyung.

Hanji mengiri langkah Namjoon menuju kamar Jimin dan Taehyung. Bebera langkah sebelum masuk ke dalam kamar Taehyung, Hanji dapat mendengar dengan jelas suara Yoongi dan Hoseok yang terus-terusan memanggil nama Taehyung.

"Taehyung! Jangan begini terus. Kau sudah aman sekarang."

Hanji semakin mempercepat langkahnya saat mendengar suara Yoongi yang meninggi. Bukan karena marah, tapi karena khawatir.

"Hyung? Taehyung hyung bagaimana?"

"Yah, seperti yang kau lihat. Dia dari tadi begitu terus. Tadi sempat normal. Sekarang kembali lagi. Murung dengan tatapan kosongnya." Balas Hoseok.

Hanji menatap lekat pada Taehyung yang saat ini sedang duduk di atas ranjang. Hyung nya itu menatap lurus kedepan tanpa mempedulikan Yoongi yang terus berusaha menyadarkannya.

Belum lagi tangan Taehyung yang selalu menggarung pergelangan tangannya. Membuat Yoongi dan Hoseok panik bukan main. Namun, bagi Hanji hal ini sudah biasa.

Selama ia merawat dan menjaga Taehyung di rumah sakit beberapa bulan lalu, Hanji sering dihadapkan dengan kejadian ini. Kata dokter yang membantu pemulihan mental Taehyung, hal ini wajar bagi orang yang melakukan self harm. Karena nalurinya akan kembali membutuhkan benda tersebut saat dihadapkan degan masalah.

"Hyung, boleh tinggalkan aku berdua dengan Taehyung hyung?" Tanya Hanji pelan.

Yonggi dan Hoseok saling tatap. Lalu mengangguk yakin dan pergi keluar dari kamar Taehyung bersama Namjoon yang sejak tadi hanya berdiri di luar kamar.

Suasana kamar Taehyung berubah sepi seketika. Hanji memandang sekeliling dan duduk di kursi tempat Yoongi duduk tadi.

"Kau tau hyung, nilai ku di sekolah mulai meningkat. Sepertinya aku akan melanjutkan mimpi ku sebagai penulis."

"Kau, juga harus terus melanjutkan mimpi mu hyung. Apa yang kau ingin kan saat ini?" Tanya Hanji lembut sambil mengusap pelan tangan Taehyung.

Taehyung sedikit bereaksi saat Hanji menanyakan apa yang ia inginkan sekarang ini.

"Aku, hanya ingin semuanya berakhir. Aku sudah muak dengan keadaan yang terus begini, Hanji." Balas Taehyung pelan.

"Hmm... mimpi mu yang satu itu aku rasa tidak akan bisa terwujud hyung."

Taehyung menolehkan kepalanya cepat kearah Hanji yang memasang muka santai.

"Apa maksud mu? Kau tidak percaya aku pasti akan meraih kebahagiaan?"

"Ya. Aku tidak percaya, kalau kau sendiri tidak mau berusaha."

Taehyung terdiam. Memalingkan wajahnya dari Hanji yang terus menatapnya.

"Aku rasa usaha ku sudah cukup. Aku lelah. Berbulan-bulan di rumah sakit juga tidak membuahkan hasil."

"Kata siapa?"

Hanji bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Taehyung. Memegang kedua bahu Taehyung seperti menyalurkan energinya.

"Kau sudah berkembang pesat hyung. Kau berhasil melawan trauma mu. Setidaknya sudah lebih baik dari dulu.

Can You Let Us Smile? Where stories live. Discover now