Chapter 1 • Awal dari Segalanya

1.7K 96 9
                                    

Sudah terlewat sekitar 6 bulan sejak insiden yang menimpa salah satu anggota grup musik bernama BTS. Sampai saat ini, media belum mengetahui penyebab sebenarnya dari kejadian tersebut. Sering kali mereka membuat berita dengan informasi "murahan" yang tidak benar adanya. Mereka melakukan itu hanya untuk mendapatkan atensi dari para penikmat entertainment.

Berbicara tentang BTS, dibalik semua berita tak benar, mereka malah semakin meroket dengan prestasi yang luar biasa. Walaupun beberapa bulan lalu, anggota yang terkena masalah kembali meliburkan diri, tetap saja prestasi tak berhenti mereka raih.

Tentunya sebagian penikmat musik menjadi bingung dengan kehadiran salah satu vokalis yang kadang muncul, kadang tidak. Tak sedikit dari mereka beranggapan bahwa si orang ini hanya muncul saat BTS mendapatkan kemenangan berharga. Namun, dibalik semua itu, tidak ada yang tau seberapa kerasnya orang ini berjuang.

...

5 bulan lalu

Seoul terasa semakin sejuk menandakan sedikit lagi akan masuk waktu musim dingin. Ditengah kebisingan kota, ada seorang namja, di dalam sebuah mobil yang menatap ke luar jalanan.

Parasnya begitu tampan dengan rambut gelap. Tangannya membolak balik buku yang tak terlalu tipis di tangannya.

"Kau mau makan hyung?"

Suara dari seorang yang sangat ia kenal memasuki indra pendengarannya. Ia lalu menatap orang yang dua tahun lebih muda darinya itu.

"Tidak usah. Aku belum lapar. Kau makan saja. Lagipula roti itu tinggal setengah Kook." Ucapnya.

"Kalau hyung mau aku kasih yang baru. Kan tidak mungkin seorang Jeon Jungkook cuma beli satu."

Namja yang dipanggil hyung itu tertawa pelan. Lalu mengusap kepala Jungkook yang sudah ia anggap adik dengan sayang.

"Taetae hyung pasti mau kalau aku kasih ini. Dia sudah terlalu lama makan makanan rumah sakit yang tidak enak itu kan." Ucap Jungkook.

"Kau benar-benar tidak mau hyung? Ini langka loh, rasa nanas."

"Pftt... aku tidak terlalu suka nanas. Aku maunya stroberi. Pasti tidak ada kan?"

Jungkook mengambil kantong plastik disampingnya. Dan dengan wajah bangga mengeluarkan sebungkus roti dengan gambar stroberi disana.

"Jangan sok tau dulu. Sekarang makan cepat. Kau sudah terlalu kurus Jimin hyung."

Jimin hanya bisa menghela napas pasrah. Lalu mengambil roti dari tangan Jungkook dengan enggan.

"Setau ku kau tidak suka roti dengan rasa stroberi. Kan hanya Taetae hyung yang paling suka dengan sroberi. Untung saja tadi aku beli 3 bungkus." Ucap Jungkook.

Jimin hanya memandang sendu kearah Jungkook. Lalu melanjutkan memakan roti yang sudah tinggal setengah.

"Entahlah. Makan roti ini semakin membuat ku merindukannya."

Jungkook terdiam sejenak sebelum akhirnya menepuk pundak Jimin pelan.

"Tidak usah sedih hyung. Akhirnya dia bisa pulang dan kembali berkumpul dengan kita."

"Tapi, tetap saja. Aku merasa bersalah."

...

Jalanan yang tidak begitu macet membuat Jimin dan Jungkook cepat sampai ke rumah sakit tempat Taehyung di rawat.

Acara kumpul di taman setelah konser beberapa minggu lalu, malah membuat Taehyung harus kembali dirawat.

Sebelum keadaannya memburuk, Taehyung meminta teman satu grupnya menceritakan apa yang sebenarnya menimpa dirinya. Karena jujur saja, ingatan akan kejadian itu terasa dihapus dari kepalanya.

Can You Let Us Smile? Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz