26. Pembelajaran diakademi vampire (1)

14 14 3
                                    

🦇🦇🦇

Di luar kantor Callum, ada Krystal yang masih menunggu. Dia tidak melihat dan mendengar pembicaraan apapun tentang kedua vampire itu.

"Ada yang mencurigakan. Tapi apa?" tanya Krystal.

Seseorang menepuk pundak Krystal. Gadis vampire ini ketakutan. Lalu berbalik.

"Ada apa Krystal?"

"Joe?"

Ya, makhluk yang tadi dibelakang adalah Joe.

Krystal bercerita bahwa Ada yang aneh dengan Callum dan Sean. Mereka seperti menyembunyikan sesuatu. Tapi Krystal tidak mengetahui apa yang disembunyikan.

Joe berkata bahwa semua itu adalah firasat dari Krystal saja. Menurut Joe, tidak mungkin Callum dan Sean menyembunyikan sesuatu kepada Krystal.

Yang dikatakan Joe ada benarnya. Callum dan Sean tidak mungkin menyembunyikan sesuatu karena keduanya begitu menyayangi Krystal.

Joe mengingatkan bahwa jam mengajar Krystal akan dimulai. Krystal harus sampai dikelas secepat mungkin.

🦇🦇🦇

Usai selesai berdiskusi, Callum dan Sean kembali melakukan aktivitas masing-masing. Callum menunggu kehadiran siswa yang mau mengikuti kelas pengendalian emosi. Sedangkan Sean akan pergi ke kelas untuk mengajarkan kekuatan elemen udara.

Keluar dari ruangan Callum, hati Sean seketika sakit melihat Krystal dan Joe yang tengah asik berjalan dan bergandengan tangan bersama.

Krystal menyadari bahwa Sean melihatnya berduaan dengan Joe. Seketika Krystal langsung melepaskan pegangan Joe.

Sean tidak memperdulikan hal itu. Sean memilih fokus dengan apa yang akan dia jalani kedepannya bersama Callum untuk membongkar kejahatan di tanah Remington ini. Vampire tampan ini pergi menuju ke kelas. Para muridnya pasti sudah menunggu.

Kelas Sean terletak di hutan. Ini dikarenakan Sean mengajar pengendalian elemen angin. Bila Sean mengajar di kelas, pasti sudah akan berantakan.

Di kelas yang akan Sean ajarkan tidak berisik. Beda dengan kelas pengendalian elemen udara dan angin lainnya. Tapi bisa saja murid-murid di sini memiliki sifat yang absurd.

Tentunya, Sean mengawali kelas dengan berkenalan kepada para muridnya. Murid dikelas ini hanya berjumlah delapan orang. Sean lebih mudah dalam mengajar dan mengawasi para murid.

Selanjutnya, Sean memberikan teori. Teori yang diberikan dengan gampang dilakukan. Ada semacam game yang membuat mudah dipahami oleh murid.

Sean menjelaskan bahwa dalam penggunaan elemen udara harus tenang. Tidak boleh tergesa-gesa agar menghasilkan elemen angin yang kuat dan beraturan.

Menggunakan kekuatan supranatural pengendalian elemen angin terlihat mudah. Namun, kenyataannya tidak begitu. Sulit sekali dalam mempraktekan. Itu juga dialami oleh delapan siswa Sean.

"Neron, kemari!"

Neron, vampire laki-laki berponi ini berjalan dengan perlahan. Dia berusaha tenang. Walaupun sebenarnya takut.

Neron sudah ada didepan. Dia mulai mencoba kembali kekuatan supranatural pengendalian elemen angin ini. Neron mengenggam tangannya. Dalam langkah ini, Sean mengatakan agar Neron berkonsentrasi penuh dan tenang.

"Sekarang gerakan jari telunjuk sebelah kiri memutari tangan kanan. Putar searah jarum jam!" perintah Sean.

Neron mengerakkan jarinya sesuai petunjuk Sean. Awalnya Neron ragu. Vampire yang berusia seratus tahun ini khawatir bila akan menghasilkan angin yang terlalu besar maupun terlalu kecil. Tapi saat menoleh kearah Sean. Neron kembali optimis.

"Sekarang bukalah genggaman tangan kananmu!"

Neron membuka tangannya. Dia berhasil menghasilkan sebuah angin yang sempurna. Jarang sekali anak tahun pertama bisa melakukan ini. Seluruh siswa dan Sean bertepuk tangan atas keberhasilan dari Neron ini. Sean menuliskan nilai yang tinggi untuk Neron atas keberhasilan dan kepercayaan dirinya.

🦇🦇🦇

Di tempat lain, ada Krystal yang sedang mengajarkan perlindungan diri. Perlindungan diri ini dilakukan untuk diri sendiri maupun vampire lain dari kekuatan supranatural ilusi moltora.

Ilusi moltora adalah sebuah kekuatan supranatural yang sangat bahaya. Ilusi ini digunakan dengan mengucapkan kata 'pedih' atau 'sakit' dengan menghadap ke lawan. Pada saat itu juga lawan akan langsung merasakan efek dari ilusi ini. Ilusi molrato ini sudah dilarang. Hanya para sikkerhed saja yang bisa melakukan ini untuk menangkap penjahat.

Krystal sendiri adalah guru termuda di akademi ini. Dia berusia tujuh belas tahun dan baru saja tumbuh immortal. Rasanya Krystal tidak percaya bila harus menjadi guru pertahanan diri.

Krystal masuk kedalam kelas. Kata Joe tadi, kelas yang akan Krystal ajarkan berisi para siswa yang nakal, tidak sopan, dan berisik. Vampire muda yang suka berbuat onar juga ada ditempat itu.

"Pagi anak-anak."

"Pagi Miss Krystal."

"Hari ini kita akan mempelajari tentang kekuatan supranational perlindungan diri."

Murid yang berada di kelas ini tadinya berisik. Namun ketika Krystal masuk semua diam. Tidak ada yang mengatakan sepatah-katapun.

Krystal memberikan teori dengan baik. Dalam kekuatan supranatural ini diharuskan untuk konsentrasi dan memikirkan kenangan yang kuat. Kenangan yang kuat itulah yang akan menghasilkan tameng diri dalam menghadapi ilusi molrato.

Dalam hal ini, Krystal dibantu oleh Joe. Joe akan mengeluarkan elemen api. Bila murid berhasil membangun sebuah perlindungan diri yang kuat, maka dia tidak akan merasa terbakar oleh Joe atau hanya sedikit mengalami rasa panas. Bila siswa merasakan rasa panas itu tandanya kekuatan perlindungan diri tidak berhasil.

Krystal mempraktekan terlebih dahulu sambil menjelaskan ulang. Pertama Krystal memejamkan mata, konsentrasi, dan memikirkan memori untuk dipilih. Krystal memilih kenangan saat Joe memakaikan kalung untuknya.

"Kau siap?" tanya Joe.

"Siap."

"Tahan rasa sakitnya." Krystal mengangguk mendengar perkataan Joe. Kemudian Joe mengeluarkan api. Dia bersiap untuk mengarahkan api kepada Krystal.

Percobaan ini berhasil, memori yang dipilih Krystal kuat. Krystal tidak merasakan kesakitan sama sekali.

Siswa Krystal berjumlah sepuluh orang. Mereka akan menjadi lima tim. Krystal sendiri yang setiap tim. Kelima tim ini akan mencoba kekuatan perlindungan diri sesuai yang Krystal ajarkan.

Krystal berjalan mengelilingi kelima tim itu sambil mengawasi dan menilai praktek yang dilakukan setiap siswa.

🦇🦇🦇

Eternity Bond's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang