Part 26 - Kamu yang menyuruh

Magsimula sa umpisa
                                    

Ferdi langsung pergi meninggalkan ketiga wanita itu. Sepertinya dia merasa tak nyaman karena dia satu-satunya pria di sana.

"Suami kamu emang gak kerja, Key?" Tanya Ayu pada Keyla.

"Lagi libur. Mas Ferdi baru aja ada kerjaan di luar kota, jadi dia dikasih libur sama bosnya selama empat hari."

"Oh.." Ayu dan Hanna ber-oh ria.

"Aku seneng kita bisa liburan dan kumpul bertiga begini," ucap Keyla yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Sama aku juga," kata Ayu.

"Han, Yu, kita naik jet ski yuk!" Ajak Keyla menarik tangan Hanna dan Ayu.

"Anak-anak gimana?" Khawatir Ayu.

"Ada Mas Ferdi, santai. Dia berpengalaman untuk menjaga anak-anak," kata Keyla.

____

Ketiga sahabat itu bersenang-senang. Keyla dan Ayu yang mengendarai jetski sedangkan Hanna yang satu-satunya tak bisa hanya dibonceng oleh Keyla.

Mereka sesekali tertawa, meskipun tanpa ada lelucon. Mungkin itu karena rasa senang yang terasa diantara mereka. Seperti yang mereka rasakan kuliah saat dulu.

Hal itu pun membuat Hanna melupakan masalahnya. Kehadiran Ayu dan Keyla, membuat dirinya merasa sangat baik.

Setelah naik jetski, mereka menaiki banana boat, namun hanya sebentar karena Hanna merasakan sakit pada bagian bawah perut dan kakinya. Mungkin karena dia yang baru melahirkan.

"Aku akan kembali ke resort," kata Hanna.

"Ah, iya.. istirahat, Han. Seharusnya aku gak ngajak kamu naik banana boat." Keyla merasa bersalah dengan kondisi Hanna sekarang.

"Gak kok. Gak papa. Aku duluan yah."

"Aku antar," kata Ayu sana merangkul pundak Hanna. "Bisa jalan kan?"

Hanna mengangguk.

"Aku mau ke Mas Ferdi dulu, nanti nyusul yah.." ujar Keyla lalu berlari pergi.

Ayu dan Hanna pun melangkah. Namun ketika di depan resort, mereka berdua menghentikan karena ada seorang pria yang mendadak berdiri di hadapan mereka berdua. Ayu yang tak mengenal pria di hadapannya itu menyeritkan dahinya. Sedangkan Hanna terkejut dan terpaku diam saat melihat pria itu. Kenapa ada Reza di sini?

"Hanna.." senyum pria itu terlukis dengan sangat lebar.

Ayu semakin heran dan menatap Hanna dan Reza bergantian.

"Dia siapa, Han?" Bisik Ayu pada Hanna, namun Reza dapat mendengarnya.

"Oh, Halo. Biar saya memperkenalkan diri. Saya Reza teman SMA Hanna." Reza memperkenalkan dirinya pada Ayu.

"Oh.. Reza! Reza, mantan pacar?!" Ayu langsung menutup mulutnya karena keceplosan. "Maaf.."

"Tidak apa-apa."

"Kenapa kamu ada di sini?" Dingin Hanna.

"Bukannya kamu yang menyuruh aku untuk datang ke sini?" Reza memasang raut wajah bingungnya.

Kali ini Hanna yang bingung, dia tak pernah menyuruh.. tunggu, ponselnya saat ini ada pada Ibu mertuanya. Apa iya? Tidak, tidak—Hanna menggeleng, mana mungkin Ibu mertuanya melakukan itu. "Mana buktinya?" Tanya Hanna yang berpikir Reza sedang mengaku-ngaku.

Reza mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, dan menyalakan layar ponsel, mencari pesan dari Hanna dan langsung menunjukkan pada wanita itu. Pesan berisikan kalau Hanna menyuruh Reza untuk datang dan ada alamat lengkap resort.

Hanna terkejut, dia tak pernah mengetik pesan itu.

____

Jinata masih berada di rumah sakit. Dia sedang berada di ruangan Juhud, membantu ayahnya untuk mengecek keuangan rumah sakit.

Suara ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Jinata mengecek ponselnya dan membuka pesan yang ternyata dari sang ibu. Sarah mengirimnya beberapa foto dan difoto itu ada dua wanita dan satu pria dengan latar belakang laut. Mereka seperti saling mengobrol. Dua wanita itu sangat dikenalinya, Jinata menyipitkan matanya, menyadari kalau pria yang di foto adalah Reza. Perasaan Jinata terasa kosong. Jadi Ibunya tak berbohong. Reza bersama mereka. Jinata mengepalkan tangannya. Menahan emosi yang ada pada dirinya. Kenapa Ibunya melakukan semua ini?

Jinata langsung menelepon Jihan ketika mengingat Jihan akan menyusul ke Pulau Seribu.

"Apa kau akan menyusul Ayu ke pantai?" Tanya Jinata

"Apa? Ah, iya.. bukannya aku sudah bilang? nanti sore, setelah operasi, aku akan ke sana," jawab Jihan.

"Aku akan ikut," kata Jinata.

"Tentu.. nanti aku akan menjemput kamu, masih tinggal di rumah Pak direktur kan?"

"Tidak usah, aku masih ada di rumah sakit. Aku akan menunggu sampai kau pulang."

HEART GAME 3 : not me, but you (Completed) (Finale) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon