Part 4 - Mencoba

4.5K 392 50
                                    

Setelah shalat isya, Hanna memutuskan untuk berdiam diri di kamarnya. Dia membaca pesan dari Selly—kakaknya, meminta maaf karena tak bisa datang menengok Hanna, karena Aisyah— sang keponakan sedang sakit dan dirawat. Bahkan Sri—ibunya juga kembali ke Tanggerang kemarin. Suara nada dering ponselnya

Tiba-tiba layar ponselnya berubah menandakan ada yang meneleponnya. Nama Ayu yang tertera pada layar. Hanna mengangkat teleponnya.

"Assalamu'alaikum Han," suara Ayu terdengar.

"Wa'alaikumsalam, yu.." balas Hanna.

"Aku denger dari Jihan, kamu udah pulang dari rumah sakit?"

"Iya, tadi siang."

"Tapi kamu udah sehat kan? Bukan karena maksa untuk pulang?" Curiga Ayu.

"Aku sehat, yu.. kok kamu nuduh aku gitu sih.."

"Alhamdulillah, kalau kamu sehat.. aku gak nuduh kok.. cuma curiga aja, karena sebelumnya kamu itu suka maksa untuk pulang."

Hanna berpikir sejenak dan dia membenarkan perkataan Ayu itu. "Iya.. tapi sekarang aku gak maksa.. emang udah waktunya untuk pulang."

"Bayi kamu udah mau ASI kamu?" Tanya Ayu yang sudah tahu perkara, kalau Maryam tak mau minum ASI darinya.

"Belum.. Maryam nolak terus. Dia lebih suka kalau Wida yang menyusuinya.."

"Pasti kamu cemburu sama wanita yang bernama Wida itu," kata Ayu.

"Hmm... iya mungkin.." akui Hanna.

"Aku juga pasti cemburu kalau diposisi kamu, tapi coba kamu lebih sering dekat dengan Maryam dan memberikan ASI kamu meskipun dia gak mau."

"Iya.." lesu Hanna.

"Insya Allah. Kamu pasti bisa, Hanna. Semangat!"

"Terima kasih Ayu. Hadi udah tidur?" Tanya Hanna menanyakan anak kedua Ayu.

"Belum. Umar lagi becandain adiknya itu.." jawab Ayu.

Jujur Hanna sedikit iri dengan kehidupan pernikahan sahabatnya itu. "Yu," panggil Hanna.

"Ada apa?"

"Aku takut.." lirih Hanna.

"Takut kenapa?"

"Entahlah.."

"Jangan takut, ada Allah. Berdo'a dan minta perlindungannya, Han.." peringat Ayu. Sahabatnya itu memang yang terbaik untuk menasehatinya.

"Iya Yu.. Makasih udah meneleponku.."

"Gak biasanya bilang makasih."

Pintu kamar Hanna terbuka dan mendapatkan Ibu mertuanya masuk ke dalam kamar.

"Udah dulu yah, yu.. Assalamu'alaikum.." kata Hanna, lalu mengakhiri sambungan telepon.

"Mah." Hanna beranjak dari ranjang dan menghampiri ibu mertuanya yang saat ini sedang menggendong Maryam yang sedang tidur.

"Lagi teleponan sama Jinata?" Tanya Sarah.

"Bukan, mah. Sama Ayu.." jawab Hanna.

Sarah pun mengangguk. "Ohya.. Maryam udah tidur. Barusan sudah di susui sama Wida," katanya sambil membaringkan Maryam di atas ranjang.

"Iya, Mah. Makasih, mah."

"Mamah mau tidur juga.. kalau ada apa-apa bangunin Mamah aja."

"Oh.. iya Mah.." Hanna hanya mengiyakan. Tapi tak mungkin dia mengganggu tidur ibu mertuanya itu.

HEART GAME 3 : not me, but you (Completed) (Finale) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang