Chapter 18: End Game?

Start from the beginning
                                    

Kanae melambaikan tangan saat kedapatan di tatap Shinobu. Sang adik hanya bisa tersenyum, Yah bukan Kanae namanya jika tidak memberi dukungan langsung kepada adiknya.

Suara riuh kembali menggema, Daki dinyatakan memenangkan pertandingan itu. Ia dan Shinobu saling beradu tatapan tajam, ini adalah penentuan untuk mereka.

***

Kanae turun selama jeda pertandingan dilakukan. Dia turun untuk menemui Shinobu, kemudian ia memeluk adik pertamanya dengan sangat erat.

Dia berucap bangga pada adiknya, ia teringat terakhir kali adiknya memakai seragam ini saat masih kecil dulu. Dan kini dia tetap terlihat semakin cantik dan berkarisma saat memakainya lagi.

“Nee-san, aku bahkan belum menang.”

Kanae menggeleng, “Kamu selalu jadi pemenang untuk Nee-san dan Kanao, kami selalu bangga padamu. Kamu tidak harus menang melawannya—

“Tidak. Aku pasti akan memenangkannya, aku akan mengalahkannya.”

Kanae tau, dia juga tau Daki lah yang menyebabkan kekacauan di hidup adiknya, dia yang membuat adiknya terus merasa bersalah. Sejujurnya Kanae takut hal itu terulang, Kanae lebih suka menghindari kemungkinan terjadi masalah karena dia tidak suka ribut. Tetapi adiknya ini lebih berani menghadapinya langsung. Kanae senang tetapi dia merasa tidak tenang.

“Baiklah. Fokus dan selalu hati-hati dalam menghadapinya ya.”

Kanae melepas pelukannya, dia beralih kepada Uzui. Uzui tampak kaget dan gelagapan, dia mencegah Kanae membungkukkan badannya.

“Terimakasih sudah membimbing adik saya, sensei.”

Uzui menggeleng, “A-ah tidak. Dia berusaha atas kemauannya, Kochou-san tegakkan badanmu.”

Giyuu tertawa melihat paniknya Uzui. Baru kali ini dia melihat Uzui sepanik itu, dia benar-benar terlihat konyol.

“Giyuu-kun selamat untukmu. Terimakasih sudah menjaga Shinobu.”

“Terimakasih Kanae-san, tidak perlu khawatir. Itu sudah tugasku.”

Tsutako menganggu dan berkata sarkas, “Iya menjaganya ya, kasihan Shinobu pasti dia di ancam untuk mencium pipimu.”

Mendengarnya, Shinobu kembali merasakan malu luar biasa. Ya pastinya mereka melihat semua itu, godaan kembali dilontarkan kepada mereka yang membuat wajahnya merah padam.

Tsutako menggandengnya, “Katakan saja padaku, dia pasti mengancamu kan? Tidak apa-apa, nanti ku omeli dia. Kau bisa jadi adikku, aku tidak mengenal pemuda ini.”

Giyuu lantas melayangkan protes kepadanya, “Apa-apaan Nee-san ini. Akulah adik kandungmu, dia memang adikmu juga tapi jangan anggap sebagai adik kandung. Karena dia adalah adik iparmu.”

Pukulan langsung dilayangkan oleh mereka ke pada Giyuu. Shinobu ingin menghilang saja, bisa-bisanya dia berkata begitu di depan banyak orang terutama kepada kakaknya sendiri.

“Menggelikan sekali! Aku tidak akan membiarkan adikku ini hidup dengan pria yang tidak ada apa-apanya sepertimu.”

Tsutako bergerak seolah dia akan melindungi Shinobu dari Giyuu.

Butterfly Effect | Giyuu X Shinobu [END]Where stories live. Discover now