Surut

71 32 42
                                    

Aku merindukanmu, tapi hanya sesaat ~

~*~

“Mau ke mana sayang?” sapa Namjoon yang melihat putrinya sedang mengenakan sepatu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Mau ke mana sayang?” sapa Namjoon yang melihat putrinya sedang mengenakan sepatu.

“Nggak ke mana-mana daddy, cuma mau latihan dance di sini aja. Soalnya buat penilaian minggu depan”

“Mmm, ya sudah. Oh ya, ultah nanti mau ngundang teman-temannya?”

“Ga perlu daddy, Yejin mau dirayakan satu keluarga aja udah cukup. Aku pengen momen bahagia ini cukup merasakan kehangatan keluarga bareng daddy, mama juga Haechan”

“Duh, manisnya anak papa” ucap Namjoon yang langsung mengacak-acak rambut Yejin setelah menghampirinya agar bisa ngobrol lebih dekat.

“Iiih daddy, rambut Yejin jadi berantakan nih. Udah dikuncir juga” jawab Yejin cemberut sambil mempoutkan bibirnya, ditambah dengan melipat kedua tangan yang membuatnya terlihat semakin menggemaskan. Namjoon hanya bisa tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah putrinya.

“Nanti mau dihadiahin apa sayang?”

“Masa dikasih tahu? Pokoknya apapun pemberian daddy Yejin pasti suka. Jadi, jangan dikasih tahu dulu, okay?”

“Hahaa... iya, iya”

Keduanya pun saling tertawa menunjukkan kebahagiaan mereka masing-masing.

Desain langit-langit rumah yang tampak begitu sederhana, hanya plafon bercat putih berbentuk polosan menjadi pemandangan setiap hari bagi Yejin ketika membuka mata saat terbangun dari tidurnya. Termasuk seluruh ruangan kamar tidurnya hanya bercat putih tanpa desain apapun.

Berbeda dengan kamar dulu milik Yejin yang didesain seolah sesuai dengan kepribadiannya yang dingin juga cuek. Cat tembok warna black gold yang dipadukan dengan sempurna memberi kesan kuat sekaligus mewah. Tidak lupa plafon yang dibuat dengan konsep dreamy seolah menggambarkan Yejin sebagai gadis dengan kehangatan di dalam dirinya.

Tanpa sadar air mata Yejin kembali menetes. Ingatan tentang Namjoon terakhir kali sebelum masalah besar menimpa keluarganya kembali berputar-putar di otaknya. Janji Namjoon untuk merayakan ultahnya, memberi kado yang mungkin saja akan membuat Yejin sangat bahagia.

Yejin terus melamun dan tenggelam dalam pikirannya yang terus saja memutar memori tentang Namjoon. Mimpi dalam tidurnya mengingatkannya kembali akan semua kenangan pahit manis bersama Namjoon. Daddy, aku rindu.

***

Tok Tok Tok

“Sayang... Yejin... Yejin”

“Hah, iya ma” sontak Yejin terkaget mendengar panggilan ibunya dari balik pintu kamarnya. Dengan segera Yejin mengusap matanya yang sedari tadi berair dan bergegas keluar menuju ibunya.

BINASA (REVISI)Where stories live. Discover now