10 || Penyesalan Jihoon

905 168 10
                                    



.
.
.
.

Yoshi keluar dari aula bersama Lisa. Yoshi tersenyum smirk ketika melihat Jihoon datang bersama Haechan, Hyunjin dan Renjun. Sementara Lisa terkejut dan refleks menyembunyikan dirinya di belakang punggung Yoshi.

"Lisa...kita perlu bicara" ucap Jihoon. Lisa hanya mengintip.

"Tidak ada yang perlu kalian bicarakan" ucap Yoshi yang menggenggam erat tangan Lisa.

"Aku tidak memerlukan jawabanmu" ucap Jihoon dan hendak menarik Lisa namun Yoshi menepis tangan Jihoon.

"Jangan pernah menyentuhnya, Park Jihoon" ucap Yoshi penuh penekanan. Jihoon ingin meninju wajah Yoshi, tapi Renjun, Hyunjin dan Haechan menahannya.

"Lisa, tolong dengarkan aku. Aku minta maaf. Aku- aku tidak bermaksud melemparimu kemarin. Aku-" belum selesai berbicara, Yoshi sudah menarik kerah baju Jihoon.

"Kau! Lagi-lagi kau melakukan hal itu!" Ucap Yoshi marah kemudian melayangkan tinjunya.

Bughhhhh

"Brengsek!"

"Yoshi! Jihoon! Sudah!" Seru Lisa. Namun keduanya sama sekali tak menghiraukan. Begitu juga Renju, Hyunjin dan Haechan berusaha memisahkan keduanya.

"STOP!" Teriak Lisa. Ia melihat wajah kedua laki-laki itu penuh lebam dan darah.

"Bisakah kalian berdua tidak menggunakan otot hah?!"

"Yoshi!" Mereka menoleh ketika mendapati seorang perempuan dan laki-laki berlari menghampiri mereka.

Perempuan itu langsung menuju arah Yoshi dan memeluknya.
"Kau tidak apa?!"

"Ada apa lagi?" Tanya laki-laki yang bersama perempuan itu.

Lisa diam mematung melihat bagimana perempuan itu memeluk Yoshi dan menanyakan keadaannya.

"Sudahlah aku tidak apa" ucap Yoshi melepaskan pelukan Karina. Kemudian Ia menoleh pada Lisa yang diam dan membuang pandangannya. Yoshi menarik tangan Lisa untuk membawanya pergi dari sana.

"Siapa dia?" Tanya Karina.

"Kekasihnya mungkin" ucap Felix membuat Karina mendelik.

"Tidak mungkin. Yoshi tunggu"

"Yak! Karina! Gadis itu benar-benar" ucap Felix kemudian menyusulnya.

Yoshi membuka pintu mobil dan menyuruh Lisa masuk ke dalam. Setelah itu Ia menuju kursi kemudi.

Yoshi melajukan mobilnya keluar area kampus itu. Bahkan sampai di jalan raya Ia melajukan dengan kecepatan di atas rata-rata membuat Lisa sedikit takut.

"P-pelankan mobilmu" ucap Lisa gemetar. Hal itu tentu saja membuat Yoshi seketika menginjak rem.

"Yak! Bisakah kau pelan-pelan huh?" Ucap Lisa kesal. Yoshi hanya diam membuat Lisa menatapnya.

Tak lama kemudian Yoshi kembali melajukan mobilnya menuju kediamannya.

.
.
.

"SEMUA KARENA AYAH!" Bentak Jihoon pada Jinhwan.

"AYAH DAN WANITA SIALAN ITU YANG MEMBUAT IBU PERGI MENINGGALKAN AKU DAN YUJIN!"

Jihoon pulang ke rumah dengan keadaan berantakan. Kebetulan Jinhwan ada di rumah melihatnya. Jinhwan menanyakan kenapa Jihoon bisa seperti itu.

PLAKKK

"JAGA BICARAMU PADA AYAH PARK JIHOON!" Bentak Jinhwan.

Jihoon tersenyum smirk saat sang ayah menamparnya untuk pertama kalinya.
"See? Hanya karena wanita itu seorang ayah menampar anaknya. Hahahaha"

Let's Talk About Memories✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang