00

2.3K 214 14
                                    

"Lalisa" suara husky itu menyapa pendengaran gadis bernama lengkap Lalisa Kim. Merinding. Itu satu hal yang Lisa rasakan. Tatapan tajam dari laki-laki yang kini menjadi calon tunangannya itu membuat Lisa takut.

"Kak..."

"Akhhh..." Lisa meringis ketika laki-laki itu menjambak rambutnya.

"Jangan berharap jika aku akan menerimamu dengan mudah. Kau hanya pengganggu" ucapnya tajam kemudian melepas kasar cengkraman tangannya pada rambut gadis itu.

Setelah laki-laki itu melangkah pergi, Lisa menjatuhkan dirinya ke lantai yang dingin di kamar itu. Kamar baru yang Ia tempati saat ini merupakan salah satu kamar di rumah calon tunangannya atas permintaan kedua orang tua laki-laki itu.

Lisa memeluk kedua lututnya dan menundukkan kepalanya kemudian terdengar isakan tangis darinya.

.
.
.
.

Langkah kaki terdengar dari lantai atas menuruni tangga rumah mewah itu. Seorang pemuda turun menuju ruang makan dimana sang ayah sudah menunggunya.

"Ayah dengar kau kembali membuat masalah di kampusmu Ji. Apa itu benar?" Tanya Jinhwan.

"Jika iya, memang ayah akan melakukan apa?" Tanya Jihoon balik. Park Jihoon anak sulung dari Jinhwan merupakan seorang anak yang bisa dikatakan nakal.

Dia tidak kekurangan apapun. Dia bahkan merupakan putra dari konglomerat. Hanya saja Jihoon, memiliki tempramental yang tidak bisa dikendalikan. Kasar, suka berkelahi, balapan, clubbing dll.

"Ji, sampai kapan kau-"

"Sampai ibu kembali" potong Jihoon kemudian berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan sarapan. Tak lupa Jihoon mengambil tas dan jaketnya serta kunci motor miliknya.

Jinhwan menghela nafas dalam begitu Jihoon pergi dari hadapannya.

.
.
.

Bugghhhh

Brakkkk

"Akhhh uhukkk uhukkk"

"Shit!" Umpatnya kemudian keluar dari gudang setelah menghajar seseorang.

"Yoshi!" Laki-laki yang baru saja melipat lengan bajunya pun menoleh mendapati Felix berlari ke arahnya.

"Apa?"

Felix menatap sahabatnya dari atas hingga bawah. "Kau menghajar seseorang lagi?" Tanyanya.

"Kau bisa melihatnya sendiri" ucap Yoshi kemudian melanjutkan langkahnya menuju lantai 3. Felix hanya menggeleng kemudian menyusul sahabatnya itu.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Let's Talk About Memories✓Where stories live. Discover now