8.Perasaan Sebenarnya

32 35 7
                                    

Setelah sekitar dua jam setengah Ayana diperjalanan, akhirnya Ayana sampai ditempat tujuan untuk berkemah.

Ayana pun turun dan membawa tas serta barang bawaan lainnya dari dalam bagasi bus, Ayana pun langsung mencari keberadaan Thalia,namun Ayana belum menemukannya.

Farhan pun mendekati Ayana, dan langsung membawa Ayana pergi dari tempat parkiran bus menuju lapangan perkemahan.

Ayana tak menolak, karna memang Ayana di parkiran bus itu sendiri menunggu kedatangan bus yang membawa Thalia.

Setelah dilapangan semua murid peserta mos dibariskan dengan rapi oleh pengawas osis, sambil menunggu kedatangan bus terakhir datang.

Kembali Ayana melihat David, David pun tersenyum ramah pada Ayana,bahkan David mendekati Ayana dan ikut berbaris di samping Ayana.

Ayana pun kembali teringat akan permainan aneh itu lagi, Ayana hanya bisa pasrah dengan perasaanya sekarang, apapun yang terjadi "lihat nanti saja" Pikir Ayana.

Dan soal surat perintah yang tertinggal itu Ayana akan coba menanyakan pada kak Anisha nanti, Ayana mencoba menghapus pikiran negatif yang ada dalam pikirannya dan berusaha lebih tenang.

"Ayo Ayana tenang, jangan tegang,positif thingking, jangan dibawa mumet oke, kamu pasti bisa...lihat nanti aja oke," Ucap Ayana pada batinnya menyemangati.

"Ayana!!" Panggil David pada Ayana.

"I...iya kak, kenapa ya?" Jawab Ayana terbata-bata kaget.

"Tadi kamu kenapa? saya lihat kamu masuk uks?"

"O..ohh...gak papa kok kak, ta...tadi mungkin cuman kecapean kayaknya," Jawab Ayana seadanya dengan memberi senyuman yang kaku.

"Kecapean kenapa? kok bisa? cerita aja sini jangan sungkan...biar gak tegang, biar tambah deket juga kan?" Saran David pada Ayana.

"Apaan sii...kepo amat deh." Batin Ayana risih.

"Ahh...gapapa kok, mungkin kecapean gara-gara naik sepeda kali." Kembali Ayana menjawab seadanya, berharap David menyudahi perbincangannya.

Ayana merasa risih di ajak ngobrol berdua seperti ini, karna seperti hari-hari kemarin Ayana lagi-lagi jadi bahan bicaraan semua murid yang mengikuti mos.

Ayana tak bisa membayangkan jika nanti Ayana memang benar-benar jadi pacar David, sepertinya setiap harinya telinga Ayana panas selalu,karna kanan kiri siswi sedang membicarakan tentangnya.

Ia tak mau terkenal atau famous karena kedekatannya dengan David,David si ketua osis atau ketua tim basket yang tampan dan mostwanted di sekolahnya ini, ia ingin famous karena memang prestasinya atau keterampilannya.

Tibalah bus terakhir yang membawa Thalia, akhirnya Ayana melihat Thalia berlari kehadapannya dan segera berbaris didepan Ayana, karna memang Thalia sedikit lebih pendek dari Ayana.

Dan berakhirlah pula perbincangan Ayana dengan David, perbincangan yang sangat membosankan bagi Ayana, karna perbincangan itu lebih didominasi oleh David yang bercerita.

Ayana pun tak tertarik dengan cerita David, karna David lebih banyak bercerita tentang dirinya sendiri alias menyombongkan segala bakat dan prestasi yang diraihnya selama ini.

Dan sekarang tambah ilfeel saja Ayana kepada David, menurutnya lebih mending juga Farhan, walaupun gayanya cupu tapi tak banyak bicara seperti David.

                                  ***

Akhirnya kegiatan berkeliling-keliling desa sudah selesai, saat ini tepat pukul 16:30 sore, Ayana dan Thalia langsung membubarkan diri dari barisan.

24 Jam (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang