91

36.7K 4.1K 577
                                    

"HUEEEEE BUNAAA.. LELE NACALLL.. ISHH AUHH CANAAA!" Tangisan dari Jisung menggema di seluruh penjuru rumah keluarga kecil Lee ini. Anak yang umurnya sekarang sudah menginjak 3 tahun itu menangis lantaran Chenle terus saja menciumi pipi gembul milik bocah itu.

"IHHH ICUNG! LELE CUMA MAU EMAH SEDIKIT AJA KOK!" Bela anak itu dengan wajah memberut miliknya. Padahal kan ia cuma mau menciumi pipi Jisung yang wangi bayi itu tanpa sadar bahwa dirinya sendiri juga masih bocah umur 4 tahun.

Tak lama Jaemin muncul dengan dua piring nugget di masing-masing tangannya. Menatap lelah pada dua bocah kesayangannya itu.

"Kalian ini bisa gak sih sehari aja gak teriak-teriak? Buna capek banget tau dengernya, nanti telinga Buna bisa pecah."

Chenle lalu mendongak, ia menatap kearah Jaemin dengan tatapan bertanya, "kan Lele cuma teriak Buna, kenapa Buna capek? Seharusnya kan Lele yang capek karena teriak terus." Chenle tekikik di akhir kalimatnya, yang mana di respon oleh Jaemin dengan sebuah pejaman mata. Benar juga sih apa kata anak Haechan ini!

"Buna tinganya cehat?" Si kecil Jisung sudah menatap sang Buna dengan tatapan khawatir, bocah itu lalu mendekat, meniupi telinga Jaemin setelahnya.

Jaemin sendiri sudah terkikik karena geli, ia menjauhkan tubuhnya lalu mencium wajah sang anak, "Buna gapapa, telinganya udah baikan kok."

Jisung lalu tersenyum, ia duduk kembali di samping Jaemin setelahnya, memakan nugget berbetuk ikan lumba-lumba itu dengan wajah sumringah.

"Buna, Lele gak di cium juga?"

Jaemin tertawa mendengarnya, dengan gemas mendekatkan wajahnya lalu mencium anak sahabatnya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri ini.

"Udahh yaa, sekarang emam yang anteng, kalo udah panggil Buna ya, Buna mau jemur baju dulu."

"Okaiii." Jawab keduanya lalu dengan bahagia memakan nugget mereka masing-masing dengan wajah bahagia milik mereka.

"Icung mau lagi nuggetnya?"

Bocah 3 tahun itu lalu menggeleng, ia melihat piring miliknya lalu melihat piring milik Chenle. Masih sama-sama 2 dan Jisung merasa bahwa ia tidak merasa kekurangan sama sekali.

Chenle yang melihat itu lantas memberut, "nih ambil yang Lele ya." Katanya lalu tersenyum dengan penuh kebahagiaan. Sedangkan Jisung sendiri sudah menatap nugget yang tadi Chenle berikan padanya. Dengan wajah polos miliknya Jisung mengambil dan meletakkan kembali nugget tersebut di atas piring Chenle.

"Udah sama-sama dua, icung dah punya. Itu kan yang Lele."

"Lele mau kasih Icung."

"Icung gak mau, bica minta ke Buna lagi."

"Tapi yang Lele kan ada."

Jisung lagi menggeleng, kembali memakan nuggetnya dengan anteng sambil menonton film kartun kesukaannya.

"MUAAHHHH."

"AAAAAAA BUNAA.. ICUNG GAK MAU DI EMAHH HUEEE."

Tangisan itu semakin kencang di buat oleh Chenle ketika bocah berumur 4 tahun itu mengigit gemas pipi Jisung. Tak perduli sama sekali dengan penolakan juga tangisan dari Jisung sendiri, tak lama Jaemin datang dengan tergopoh.

"Kenapa lagii sih?" Katanya dengan wajah kesal yang kentara. Yang satu jahil yang satu tukang nangis memang perpaduan yang sangat cocok sekali.

"Lele EMAH Icung teyus, Na."

Jaemin lalu menghela napasnya, "ya gapapa, itu artinya Lele sayang sama Icung, terus kenapa Icung nangis?" Tanya Jaemin sembari mengelapi wajah sang anak yang berlinangan air mata.

[END] Not Innocent {Markhyuck}Where stories live. Discover now