Safety Net | Part 27 - Resignation Letter

6.9K 974 146
                                    

Vote!

Baca ini dalam keadaan happy🥰, sad😔, atau kesel😡? Komen pake emot gimana perasaan kalian sekarang!









I made a long space biar kalian tekan vote dulu









































Udah?



































Oke kalau gitu, Happy reading!
















Klo belum gua tampol online ya





Another story that's sad and true
I can feel the pain, can you?

—Rosé, Gone









  "AHHH, lucu sekali," ucap Katherine gemas saat melihat putra pertama Laura yang baru saja bangun tidur. Bayi itu tidak menangis saat bangun dari tidurnya dan hanya mengusap pipi bulatnya yang merona, sangat menggemaskan bagi Katherine yang menyukai bayi kalem.

  "I know, dia jarang menangis. Karena itu, aku berani datang ke rumah Dante tadi pagi dan meninggalkannya bersama dengan pengasuh," jelas Laura tanpa ditanya.

  "Aku suka bayi yang jarang menangis," ungkap Katherine sebelum memecahkan tawa kecilnya.

  Laura ikut tertawa, "Kalau begitu, aku akan memandikan anakku dulu. Kamu bisa berkeliling di sekitar sini," ujarnya kemudian.

  "Kenapa tidak menyuruh pengasuh saja yang memandikannya?"

  "Pengasuh mengurus putraku jika aku tidak di rumah," jawab Laura dengan senyumannya.

  "Sepertinya kita harus mempekerjakan satu pengasuh lagi untuk mengurusku selama kamu tidak ada di rumah."

Suara berat yang terdengar dingin itu mampu menarik perhatian Laura dan Katherine dari bayi mungil itu. Mata Katherine membulat ketika melihat penampilan Eros, suami Laura yang mengenakan celana training berwarna abu-abu, namun tidak mengenakan apapun untuk membalut tubuh kekar pria itu.

"Jangan lihat!" Laura yang menyadari arti tatapan Katherine pada suaminya langsung menutup mata perempuan itu.

"Aku jadi menyesal karena menolak perjodohan itu," keluh Katherine, namun hanya berniat untuk menggoda Laura.

"Aku juga jadi ikut menyesal telah menolongmu," cibir Laura sebal.

"Oh, kamu sudah bertemu dengannya?" tanya Eros yang baru saja menyadari keberadaan Katherine.

  "Ya, ternyata selama ini dia bekerja menjadi perawat Dante!" seru Laura menggebu-gebu.

  Dahi Eros berkerut, tidak biasanya Dante berbohong kepadanya untuk urusan seperti ini. "Tapi Dante berkata kalau kalian tidak pernah saling mengenal," ujar Eros menyuarakan kebingungannya.

"Mungkin Dante tidak ingin mengganti perawat lagi. You know, Aunty Grace pernah berkata jika Dante pernah dilecehkan oleh perawat barunya, bukan?"

Katherine mengangguk, setuju dengan pendapat Laura walaupun matanya masih di tutup sampai sekarang. Tapi sepertinya, Eros tidak berpikiran hal yang sama dengan Laura.

"Apa kamu benar-benar bekerja, pure sebagai perawat Dante? Kamu tidak pernah melakukan hal-hal diluar itu, bukan?"

"Tidak, ak—aku benar-benar bekerja sebagai perawat Dante," ujar Katherine sedikit gugup.

Safety NetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang