Safety Net | Part 18 - Siapa yang Hamil?

6.8K 907 223
                                    

 
V o t e !


















































I made a long space biar kalian tekan vote dulu









































Udah?



































Oke kalau gitu, Happy reading!
















Klo belum gua tampol online ya















































Can't help it, I want you
I can't stop and look the other way

—Doja Cat & The Weeknd, You Right








ENTAH Katherine harus menganggap hal ini keberuntungan atau kesialan, pagi ini dia terbangun dengan darah mengalir di sela pahanya. Sisi beruntungnya adalah, sebab kebodohannya kemarin karena akan datang bulan, bukan karena dia benar-benar bodoh.Tapi sisi sialnya adalah, darahnya mengalir sampai ke seprai kasur Dante. Pria itu pasti akan marah-marah ketika bangun dari tidurnya nanti.

  Benar saja, baru saja Katherine hendak berdiri, pria itu bangkit dari tidurnya dan terkejut ketika melihat banyaknya darah di seprai kesayangannya. "Kenapa ada darah disini?" tanyanya kesal walaupun nyawanya belum terkumpul dengan sempurna.

  "Sorry, Boss. Ternyata aku datang bulan hari ini," jawab Katherine dengan nada menyesal.

  "Itu darahmu semua?" tanya Dante sambil bergidik ngeri.

  "Lalu ini darahmu, begitu?"

  Dante memutar bola matanya malas, "Cepat, bawa aku ke kursi roda dan minta pelayan untuk membersihkan seprai kamar ini," pintanya.

  "Tidak, biar aku yang mencuci seprai itu," bantah Katherine langsung.

  "Kenapa?" tanya Dante heran. Saat Rena datang bulan saja, perempuan itu menyuruh petugas kebersihan Apartment untuk membersihkan kasurnya.

  "Itu darahku, sangat menjijikan jika menyuruh orang lain membersihkannya," jawab Katherine sebelum membantu Dante duduk di kursi rodanya. "Aku akan mencuci seprai. Selagi aku melakukan itu, kamu bisa membersihkan dirimu," lanjutnya yang hanya diangguki oleh pria itu.

  Beruntung, rumah ini memiliki ruang laundry yang luas dan bersih di belakang dapur. Pada jam 7 pagi seperti ini, biasanya para pelayan sibuk membuat sarapan sehingga Katherine harus melewati dapur yang ramai terlebih dahulu. Kira-kira, ada lima koki langsung yang bertugas untuk membuat sarapan, makan siang, dan makan malam setiap harinya.

  "Hai, Gita!" sapa Katherine.

  "Hai, ada apa di tanganmu?" tanya Gita heran.

  "Aku datang bulan," ringis Katherine seraya melambaikan tangannya dan masuk ke ruang laundry. Di dalam sana, terdapat beberapa mesin cuci, pengering, bahkan tempat untuk menyikat baju.

Setelah membersihkan seprai kasurnya, Katherine berjalan kembali ke kamar dan menemukan Dante yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Memilih mengabaikan pria itu, Katherine membersihkan tubuhnya di kamar mandi dengan cepat karena tidak ada waktu untuk berendam. Huft, awalnya dia tidak ingin berada di kamar yang sama dengan Dante. Tapi karena beberapa hari ini mereka tidur bersama, Katherine jadi mengiyakan saja. Lagipula Dante lumpuh dan jika pria itu menyerangnya, dia bisa kabur.

Safety NetWhere stories live. Discover now