BAB V

5.6K 790 32
                                    

Pada saat ini, Song Yan mendengar suara perutnya yang keroncongan.

Dia baru ingat sekarang, karena dia sibuk mencari keberadaan Xia Lin. Dia lupa makan siang, sekarang dia melewati makan malamnya.

Dia berdiri dan pergi ke lemari es untuk mencari makanan, tetapi ketika membuka lemari es dia tiba-tiba mengingat bahwa Xia Lin meletakkan semua label pada produk yang ada di lemari es dan dia membuang semuanya ke keranjang sampah.

Dengan rasa bersalah pada Xia Lin, dia berjalan ke keranjang sampah dengan lemas dan berjongkok. Dia melihat dan mengambil label itu satu per satu.

Melihat tulisan tangan yang familier pada label, dia seperti melihat gaya obsesif-kompulsif dan perilaku metode Xia Lin lagi. Song Yan dulu muak dengannya dan sekarang dia merindukannya tanpa alasan.

#Baru ngeh kayanya ini maksudnya Xia Lin orang yang rapi dan selalu tertata

Saat mengambil label yang terakhir, Song Yan menemukan adanya bola kertas kusut pada bagian dasar keranjang sampah. Tekstur kertas nampak seperti dokumen resmi.

Dia mengambil bola kertas itu dengan ragu, membukanya dan menemukan bahwa itu sebenarnya hasil diagnosa rumah sakit milik Xia Lin.

"Tumor Intrakranial... stadium akhir?" Dia menatap tak percaya saat membaca teks tebal itu.

#Tumor Intrakranial = Tumor Otak

Dalam beberapa hari tekahir, Xia Lin mengalami koma sepanjang waktu.

Ketika ia membuka matanya lagi, melihat cahaya redup dari luar jendela, dia tidak bisa mengingat dimana dia berada pada waktu yang lama.

Sebuah suara yang akrab datang dari luar pintu, "Tuan Muda Kedua, apakah anda sudah bangun?" Dia ingat bahwa ini adalah apartemen sewaktu sekolah Zhou Shou.

Zhou Shou satu tahun lebih muda darinya. Dia dulunya adalah salah satu pengawal pribadinya dan juga orang yang paling lama berada di sisinya.

Di sekolah, Zhou Shou sering diperintahkan untuk mengikutinya dan melindunginya dan hubungan antara keduanya cukup baik.

Kemudian, agar ia putus dengan Song Yan, ayahnya memblokir semua sumber keuangannya dengan rasa marah dan menarik semua pengawal yang ada disekitar nya termasuk Zhou Shou. Hanya saja Zhou Shou tetap melindunginya diam-diam karena perintah rahasia nenek nya.

Dapat dikatakan bahwa Zhou Shou adalah satu-satunya orang yang Xia Lin dapat percayai tanpa syarat di dunia ini.

Zhou Shou membuka pintu, menuangkan segelas air untuk Xia Lin dan kemudian memberikannya beberapa pil. Xia Lin menelan pilnya dan sakit kepala nya berangsur angsur mereda.

Dia membuka matanya dan menatap Zhou Shou kemudian bertanya, "Sudah berapa lama aku tidur?"

Zhou Shou melihat Arlojinya, "Setelah kembali dari Pengacara Zhang anda tertidur lebih dari sepuluh jam."

Xia Lin berpikir dalam diam, semakin lama dia merasa lesu semakin sedikit waktu yang tersisa.

Zhou Shou berkata lagi, "Ada kemungkinan bahwa Pengacara Zhang telah mengatakan kepada tuan muda tentang pengalihan saham anda. Sore tadi, Tuan Muda menelpon dan bertanya tentang keberadaan anda."

"Apa yang kau katakan?"

"Aku bilang 'Aku tidak tahu', jadi dia tidak bertanya lagi."

Xia Lin mengangguk.

Meminta Zhou Shou untuk melindunginya secara diam-diam adalah pengaturan rahasia yang dibuat oleh nenek yang telah meninggal, bahkan Xia Liang tidak mengetahuinya.

Xia Liang akan menelepon Zhou Shou dan bertanya dimana lokasinya dengan santai.

"Saudaraku, anda tidak boleh memberitahunya," Xia Lin memperingati, "Saya tiba-tiba mentransfer semua saham padanya, itu pasti membuatnya bertanya-tanya dan merasa tidak nyaman. Kemudian dia pasti akan meningkatkan usahanya untuk menemukan keberadaan ku. Anda pasti akan menjaganya bukan?"

Zhou Shou mengerutkan kening, "Tuan Muda Kedua, tubuh anda sudah seperti ini, tidak kan anda ingin melihat Tuan Muda untuk terakhir kalinya?"

Xia Lin menggelengkan kepalanya, "Kakak ku sangat keras kepala. Jika dia tahu bahwa aku sebenarnya sakit, dia pasti akan memaksa ku untuk pergi kerumah sakit untuk perawatan."

"Mungkin tidak ada salahnya untuk pergi ke rumah sakit."

Xia Lin tersenyum pahit, "Lihat aku sudah seperti ini, hanya tinggal beberapa hari lagi. jadi mengapa repot-repot... Beberapa hari terakhir, aku hanya ingin menghabisi hari terakhirku dengan tenang."

Zhou Shou membalikkan wajahnya, lingkaran matanya mulai memerah.

Xia Lin menepuk tangannya ringan, "Aku tidak memiliki teman dekat selama hidupku. Aku juga puas hanya dengan anda menemani ku dalam perjalan terakhirku."

Zhou Shou berbalik dan menatapnya, "Kamu tidak ingin tahu, Song Yan..."

Xia Lin melambaikan tangannya untuk menghentikannya, "Jangan sebut dia lagi. Dalam hidup ini, saya telah memfokuskan diri padanya. Aku tidak ingin mati dan menipu diriku sendiri. Apakah dia ingin terus hidup sendiri atau bersama dengan Yu Luotong, dia tidak ada hubungannya lagi denganku."

Zhou Shou kemudian mengubah topik pembicaraan, "Apakah kamu lapar, aku akan memasakan bubur untukmu."

Zhou Shou hendak berbalik dan pergi ketika tiba-tiba saja ponselnya berdering. Dia menutup pintu untuk menerima panggilan, dan ketika dia membuka pintu lagi raut wajahnya menjadi aneh.

"Apa ada masalah?" Xia Lin bertanya.

Zhou Shou ragu-ragu berkata, "Song Yan mengetahui penyakitmu entah darimana, dan segera memberi tahu Tuan Muda. Sekarang Song dan Xia sama-sama terkejut dan mencari keberadaanmu."

Xia Lin tercengang.

Dia tidak memberitahukan siapapun mengenai penyakitnya kecuali Zhou Shou. Dia tidak bisa mengerti dari mana Song Yan mengetahuinya.

Dia bahkan tidak menyangka Song Yan mengambil inisiatif untuk meminta keluarga Song untuk menemukannya. Ini tidak seperti pria keras kepala, Song Yan yang ia kenal.

Zhou Shou berkata, "Tuan Muda Kedua, jika Song dan Xia benar-benar bergabung jaringan berita akan menyebar dengan cepat keseluruh Kota B. Tempat saya... Saya khawatir tidak dapat menyembunyikan anda lebih lama."

Xia Lin terdiam beberapa saat, dan menghela nafas, "Mulai saat ini, kamu tidak dapat menyembunyikan darinya lagi... Kirim aku kembali ke rumah keluarga Xia dan beri tahu saudaraku bahwa kamu menemukanku di rumah sakit kecil yang terpencil. Agar saudaraku tidak menyalahkan mu. "


-END- [BL Novel Terjemahan] Tidak Ingin Melihat Mu di Kehidupan SelanjutnyaWhere stories live. Discover now