13. L u k a

7 2 0
                                    

Embun pagi yang menyejukan
Getaran rasa yang tersampaikan
Namun sayang senjanya mulai dilupakan

______
_____________

08:18

Dua orang tengah berlari di sebuah lorong yang gelap. Derap langkahnya mengema hingga keujung. Seakan mereka tenggah dikejar oleh waktu.

"Dimana?" Tanya Orion pada Aster sembari terus berlari.

"Diujung sana!" Jawabnya sembari berusaha menyamai lari cepat Rion. Melihat Aster yang berusaha menyamai larinya, Rion memperlambat gerakanya.

Tak berapa lama kemudian, mereka bisa melihat satu ruangan diujung lorong. Tanpa menunggu lama lagi, Orion langsung membuka paksa pintu itu hingga menimbulkan suara keras yang membuat orang kaget mendengarnya.

Disana---di tenggah ruangan Orion melihat Reygan terikat dikursi dan juga seseorang yang tengah membelakanginya. Langit cowok itu memegang pisau yang diarahkan pada leher Reygan, setitik darah terlihat jelas diujung pisau dan leher panjang Reygan. Cowok itu hampir berhasil melukai Reygan jika saja dirinya dan Aster tidak datang tepat waktu.

"Ada yang datang ya?" Ucap Langit yang masih membelakangi Rion dan Aster, "Dasar penganggu!".

"Ahhh rupanya ada yang berkhianat ya? Hahahaha anak buah Eron memang payah." Ucapnya yang mana ditunjukan kepada Aster, "Takku sangka kamu selamat dari pukulan mantan temamu itu." Tatapnya beralih ke Rion.

"Menyerahlah! Semua sudah berakhir." Ucap Orion tenang kepada Langit.

"HAHHAHAHAHHAHA---Kamu siapa? Datang-datang berani mengacaukan semua kesenanganku."  Teriak Langit dengan wajah yang menakutkan.

Aster yang baru pertama kali melihat Langit seperti itu langsung mundur ketakutan. Orion yang melihatnya lantas menarik lengan Aster, menyuruh gadis itu untuk bersembunyi dibelakangnya. Hal kecil itu juga tidak luput dari pandangan Reygan, dia merasa aneh dengan sikap Rion terhadap Aster.

"Baiklah sekarang aku akan menghabisi temanmu dulu Reygan, setelah itu giliran kamu." Ucapnya sembari berjalan cepat kearah Rion.

Tak beberapa lama kemudia perkelahian terjadi antara Langit dan Rion. Melihat ada kesempatan, Aster berlari kearah Reygan untuk melepaskan ikatannya.

"KURANG AJAR!" Teriak Langit murka melihat Aster berhasil melepaskan Reygan.

Hal itu menjadi kesempatan untuk memukul Langit, dan ya cowok itu terkena pukulan keras dibagian dagunya. Umpatan keluar dari mulut Langit, sumpah serapahpun terdengar darinya. Tidak memberikan kesempatan pada lawan, Rion memukul Langit lagi hingga cowok itu terjerembab di lantai.

Lantas cowok itu terduduk, mengatur nafasnya lalu mengelurkan senjata perpelatuk dari jacketnya. DORRR---cowok itu melepaskan pelurunya kearah Rion. Untungnya Rion segera paham dan berhasil menghindar.

Sedangkan Aster, cewek itu berusaha memapah Reygan untuk membantunya keluar dari tempat ini. Langit yang tidak tinggal diam lantas mengarahkan senjatanya kearah Aster. Tepat sebelum pelatuk itu dilepaskan Oriom menendang lengan cowok itu hingga membuat sang empu berteriak kesakitan dan senjatanya terlepas darinya.

Kesempatan itu mereka gunakan untuk berlari, Rion mengambil alih tubuh Reygan dari Aster untuk membawanya pergi. Mereka terus berjalam dilorong yang gelap. Suara teriakan Langit dapat mereka dengar dari ruangannya. Mereka mengabaikan itu dan fokus berlari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKA (Bintang Yang Hilang) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang