D U A P U L U H E N A M

Começar do início
                                    

"BARONIO ABY PANGESTU!!" teriak Rasya karena Aby semakin memamerkan pisau lipat yang terlihat berkilau.

Aby tidak menggubris teriakan dan juga panggilan dari teman-temannya, ia terus berjalan ke tengah-tengah mereka dengan pisau lipat yang terus ia pamerkan.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!" Tawa Aby menggelegar bak psychopath.

Tubuh mungil Raffa bergetar hebat dipelukan Rasya, kejadian ia diculik masih membekas di ingatannya.

"By!"

"By!"

"Bang Aby!"

"Bang Aby!"

"Bang Aby!"

"Aby!"

"Aby!"

"Aby!"

"Aby!"

Semua berteriak memanggil nama Aby saat pisau lipat sudah siap menggores lehernya sendiri, sedangkan Raffa sudah terisak dengan memeluk Rasya.

"PEMBUNUH! PEMBUNUH! PEMBUNUH! KALIAN SEMUA PEMBUNUH!! ARAGHHHH!!" Aby berteriak histeris, pisau lipat yang semula berada dilehernya kini berpindah menunjuk kearah mereka.

"Ni anak pasti kerasukan," bisik Sultan ditelinga Pandu, namun Pandu tidak merespon apa-apa.

"Bang A-aby kenapa sih, hiks!"

Aby tertawa keras mendengar ucapan Raffa, kini pisau lipat yang ia genggam sudah siap memutus lehernya sendiri.

"ABY!!" Kompak semua berteriak saat Aby dengan pelan menggesek pisau lipat tersebut kelehernya.

"HAHAHAHAHA!! GUE NGGAK TAHAN PLIS, KOMUK KALIAN MINTA DIHUJAT!!"

Keadaan langsung menjadi hening, sial! mereka sudah tertipu oleh drama yang dibuat Aby.

"Becanda nya nggak usah kek gini, gue deg-degan astagaaa." ungkap Aca, ia terduduk lemas karena masih terkejut.

"Tau ihhh! pen gue bacok!" sunggut Hanis kesal.

"Yang kek gini nih yang perlu di skip, becandanya nggak lucu." kata Sultan kesal, ia sudah panik tadinya. ia kira Aby benar-benar kerasukan setan rumah sakit.

Aby yang masih tertawa langsung menghentikan tawanya begitu mendengar perkataan Sultan, "Utututuuuu, Sultan udah bucin banget sama gue, takut banget gue tinggal." Aby tersenyum mengejek kearah Sultan.

"Amit amit By amit amit!! jauh-jauh lo dari gue,"

"Kode minta dideketin nih, sok-sokan bilang gitu."

"Sialan! gue bunuh lo By!"

Sultan langsung menerjang Aby yang tiduran ditengah-tengah, tangannya menjambak rambut Aby dengan keras. yang lain hanya menonton perkelahian keduanya, tidak berniat melerai. bahkan Ica sudah siap dengan kamera yang ia arahkan ke mereka, semua tertawa melihat Aby yang berteriak kesakitan.

"Gue udah panik banget liat bang Aby kek gitu, gue udah yakin bang Aby kerasukan. tau-taunya cuma becanda," ujar Yuda. ia benar-benar panik tadi, bahkan ia sudah mengambil segelas air yang ada di atas meja. niatnya buat siram Aby, tadinya.

"Gue sih nggak panik, cuma merinding." sahut Jery yang ada disebelah Yuda.

Pandu, Rere, Rasya dan juga Raffa masih terdiam. Raffa yang tadinya menangis langsung terdiam, ia langsung tertawa keras setelah mengetahui bahwa Aby hanya bercanda saja. lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri yang sudah panik dan juga takut tanpa alasan, ia benar-benar tidak menyukai dirinya yang selalu mengingat kejadian yang sudah berlalu.

ARRAFFA | Selesai |Onde histórias criam vida. Descubra agora