S E M B I L A N

38.5K 3.7K 428
                                    


Raffa menoleh ke belakang, dan ya! Dugaan nya memang benar, asal suara memang tepat berada di belakangnya.

Empat pemuda tampan yang terlihat sangat asing kini berada di belakangnya, ralat! Salah satu dari mereka Raffa kenal, bahkan sangat kenal, Rasya, kakak baik nya.

Raffa masih berdiri di sana, tangan nya bertaut melihat ke empat pemuda tersebut dengan tatapan polos miliknya.

Aby dan Sultan tertawa melihat tingkah Raffa yang menurut nya sangat lucu, sedangkan pandu hanya tersenyum tipis.

"Ngapain dek?" Tanya Rasya.

"DEK?" Teriak Aby dan Sultan berbarengan.

"Kakak" cicit Raffa, ia memeluk tubuh tegap milik Rasya yang kini berjongkok di hadapannya. Wajah nya ia benamkan di ceruk leher Rasya, Rasya terkekeh. Adik nya sangat pemalu, iya pemalu:,-).

"Serius adek lo sya?"

Rasya mengangguk menjawab pertanyaan Aby, Aby terkejut mendapat anggukan dari Rasya. Begitu juga dengan Sultan, setau mereka Rasya tidak memiliki adik. Bukan nya Rasya anak bungsu?

Rasya berjalan masuk diikuti ketiga sahabat nya, Rere yang masih duduk bersila di lantai segera bangun begitu melihat adik bungsu nya di gendong adik nya.

"Adek kenapa sya?" Tanya Rere.

Rasya tidak menjawab pertanyaan kakak nya, ia terus berjalan hingga ke ruang keluarga. Mendudukkan diri dengan Raffa di pangkuannya, ketiga sahabatnya duduk berhadapan dengan nya, sedangkan Rere duduk di sofa single.

"Dek, kenapa si?" Tanya Rere, Raffa langsung melihat ke arah Rere, mata nya berkedip jahil menatap ke arah Rere, kedua alis Rere bertaut kebingungan.

"Sya kenalin dong sama kita-kita, punya adek kok di umpetin."

"Hallo dedek gemes" panggil sultan, Raffa yang berada di pangkuan Rasya menoleh ke arah Sultan.

"Hallo kaka-

"Jangan panggil kakak, panggil abang aja." Potong Rasya, ia tidak suka mendengar adik nya memanggil orang lain dengan sebutan 'kakak', pengecualian untuk Rere.

"Hallo Abang" cicit Raffa malu-malu.

"Kalo malu tambah gemesh, jadi gak usah malu-malu deh. Takut nya khilaf mau ngarungin" celetuk Aby.

"Nama nya siapa?" Tanya Pandu yang sedari tadi terdiam.

"Laffa, Abang."

"Lucu ya kek orang nya" Sahut Sultan.

"Laffa gak lucu"

"Lucu kok dek" ujar Rere.

"Laffa gak lagi ngelawak"

Aby dan juga Sultan terbahak mendengar perkataan Raffa, humor nya benar-benar receh. Berbeda dengan Rere yang langsung terdiam, Rasya dan Pandu hanya tersenyum tipis.

"Aduhh hahaha hahahahahahaha adek lo bisa juga sya, beda banget sama lo yang 11 12 kek kulkas." Sahut Aby yang masih tertawa.

"Adek lo receh banget, jadi pengen tuker pake kertas."

Raffa tertawa keras mendengar guyonan Sultan, jika begini sifat asli nya akan keluar.

"Kenapa dek?" Tanya Rasya, telapak tangannya menyentuh kening adik nya. Takut adik nya kenapa-napa.

Meredakan tawa nya sebelum menjawab "Laffa gak papa kak"

"Kek nya sih kerasukan" celetuk Aby "Adaw, Sakit kak"

Aby mengaduh kesakitan ketika Rere menjambak rambut nya, Sultan yang melihat Aby kesakitan hanya terkekeh.

"Ngadi-ngadi lo, lo kali yang kerasukan."

ARRAFFA | Selesai |Where stories live. Discover now