32.Perlahan membaik

29 8 3
                                    

Keduanya melangkah turun dari bus ketika udara yang dingin langsung menyapa kulit.
Tampak Ji-Han yang kian mengeratkan mantel cokelatnya ketika udara benar benar sangat dingin,setelah tali mantelnya terikat dengan benar ia mendongak dan melihat Sunghoon yang tampak biasa saja dengan mantelnya yang tak terikat–dibiarkan terbuka dengan tali yang bergerak seiring dengan angin yang berhembus kencang.

Mereka berdua menaiki bus yang sama karena Sunghoon yang memaksa untuk ikut namun tentu saja dengan tujuan yang telah Sunghoon tetapkan.Bulan ini berada pada penghujung bulan januari jadi wajar saja jika udara sangat dingin dan tak jarang terjadi hujan salju jika malam telah tiba.

Sunghoon mengajak perempuan itu untuk melangkah mengikutinya kedalam sebuah pusat perbelanjaan yang harus ditempuh dengan sedikit berjalan kaki.Ia berhenti untuk menunggu dan menggandeng tangan kecil itu ketika menyebrang lalu kembali melepas ketika mereka berdua baru saja memasuki pintu kaca itu.

Sedikit terbantu karena didalam tidak terlalu menusuk membuat tangan itu mengusap telinganya yang sakit karena udara dingin diluar sana.Ia terus berjalan mengikuti Sunghoon di belakang pemuda itu seraya terus memikirkan akan kemana dirinya dan Sunghoon pergi.
Kakinya ikut berhenti ketika Sunghoon diam–lelaki itu membuat gerakan agar perempuan itu ikut dengannya dengan gerakan dagunya dan Ji-Han hanya mengikuti Sunghoon yang ternyata duduk caffe kecil yang hampir terletak di tengah bangunan ini.

Sunghoon menyamakan pesanannya dengan Ji-Han yang membuat perempuan itu bingung karena bisa saja ia tidak suka dengan apa yang lelaki itu pesan.Seolah tahu dengan itu membuat Sunghoon menatapnya.
" Aku pesan cokelat hangat." Jelasnya yang membuat Ji-Han mengangguk karena sudah tahu apa yang lelaki itu pesan.
Sunghoon terus memperhatikan Ji-Han yang tampak tidak nyaman hingga ia menyadari sesuatu dan langsung bangkit dengan Ji-Han yang menatap bingung kepergian Sunghoon.

" Tunggu sebentar." Ucap Sunghoon seolah mengerti dengan kebingungan itu.
Ji-Han hanya mengangguk pelan ketika tubuh tinggi itu meninggalkannya yang membuat tangan itu mengeluarkan ponsel karena merasa sangat bosan jika sendirian.
Baru saja ia membuka ponselnya,langsung terlihat beberapa notif yang masuk .Ia melihat dan tersenyum ketika itu semua ulah Jungwon yang menceritakan tentang sekolahnya juga perdebatan pemuda itu dengan Heeseung yang selalu terjadi.

Ia sedikit terkejut dengan room chatnya yang berubah menjadi sebuah panggilan membuatnya langsung mengangkat tanpa menunggu ketika tahu jika yang menelponnya adalah Jungwon.

" Kak Ji-Han dimana? " Tanya Jungwon dengan nada yang kesal yang membuat perempuan dengan rambut panjang itu tersenyum kecil.

" Di caffe,kenapa? " Jawabnya dengan nada yang rendah.

Terdengar helaan napas dari seberang.
" Aku menunggu jemputan."
Keluhan itu membuat Ji-Han sadar jika pemuda itu kesepian.Memang saat ini saatnya jam Jungwon pulang sekolah,beda dengan dirinya yang jauh lebih sore–kecuali saat ini karena sekolah akan mengadakan pertemuan jadi mereka memang dijadwalkan pulang cepat kecuali guru dan anggota osis,karena itu ia tak pulang dengan Heeseung.

Ia sempat berpikir jika Jungwon akan merengek untuk jalan,namun nyatanya anak itu hanya mengadu jika ia kesepian.
Wajar saja Jungwon belum memaksa lagi karena liburan musim dingin telah ia habiskan bersama Jungwon dan juga Heeseung.

" Temanmu? " Pertanyaan Ji-Han malah membuat Jungwon berdecak.

" Kakak sendiri tahu jika aku tak punya teman." Seruan itu terdengar jenuh,padahal Ji-Han tahu bahkan mengerti karena Jungwon sudah beberapa kali mengeluhkan hal itu.

" Apa hanya kau sendiri disana? " Pertanyaan Ji-Han membuat Jungwon menatap sekitar dan menggeleng meskipun Ji-Han tidak melihatnya.

" Tidak,ada beberapa." Ji-Han menanggapinya dengan berdeham pelan setelah mengucapkan terima kasih kepada pelayan yang mengantarkan dua cokelat panas dan makanan manis.

Realizing of love // Park Sunghoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang