"Semangat, Ta! Harus menang, nanti kalo kalah, minta traktir, sekalian gue nitip." Vina berbisik.

"Gue denger!" Dariel memberitahu dan Vina pun segera berdesis.

Saat Dariel melempar ke belakang, Kinta tak sadar karena hendak mengenyahkan dahulu kepala Vina yang bertumpu di bahunya.

Tuk ....

Bola itu jatuh ke kepala Kinta dan memantul ke belakang.

Erkan menangkap bola tersebut, kemudian meremasnya sampai penyok.

"Gak usah kayak bocah lo pada."

Kinta langsung diam, sedangkan Dariel menatap Erkan dengan malas.

***

Setelah landing. Semua melanjutkan perjalanan memakai bus. Pergi ke Borobudur dan menikmati suasana candi di sana.

Kinta, Adel, dan Vina berlari dengan Kinta yang memegang kamera.

"Halo semua, dengan Kinta Alendiessa manusia tercantik, terlucu, tergemoy, ter..."

"Terkalahkan tapi sama Vina." Vina merebutnya. "Iya jadi kita lagi ada di Candi Borobudur, yaaay! Panas gais, gak ujan di sini."

"Del tak kondel kondel please say hai."

"Hai ...," ucap Adel yang kemudian masuk dalam frame.

"Mau lagi kameranya!" Kinta meminta kemudian berputar, tapi tangannya diberhentikan oleh seseorang.

"Halo semua, dengan Dariel Salvatore, manusia terganteng, termanis, ter ..."

"Terjelek," sambung Kinta yang segera tertawa disusul oleh Dariel.

"Mirip Hyunjin gini dibilang jelek."

"Hyunjin mana coba?" Kinta mengetes.

"Hyunjin BTS," jawab Dariel dan Kinta segera tergelak.

"Semua aja orang Korea disebutnya BTS. Hyunjin dari Stray Kids tau."

"Kirain sama kayak gue, dari Bojong Gede, satu almet sama Nurul."

Kinta tertawa. "Sama Sumiarti juga."

"Sama Asep Solihin juga sih."

"Apa sih makin ngaco bahasannya." Kinta kembali tertawa.

Kemudian, beberapa saat setelahnya, Kinta berkata, "Dariel, Abram, ikutan ya!"

"Hah, ikut apa?" tanya mereka berdua.

"YANG SAMPE TERAKHIR DI ATAS HARUS TRAKTIR STARBUCKS!" Kinta berteriak, membuat Vina-Adel, juga Dariel-Abram pun segera mengejarnya.

"Parah gak ada aba-aba!" teriak Adel saat menaiki tangga menuju atas candi.

"YANG COWOK NGALAH! LADIES FIRST!" Vina berusaha menyela Dariel.

***

"Uang gue ...." Vina menautkan alisnya, sedangkan empat orang lain di sana santai menikmati minuman.

Tak terima, Vina pun mengangkat wajahnya. "Si Dariel curang! Udah sok ganteng, curang, idup lagi!"

Segera, cowok itu memukul pelan kepala Vina dengan kertas menu di sana.

"Ngalangin jalan itu strategi, yang curang itu lo, pake narik-narik baju gue."

"Curanglah! Lo ngesabotase jalan gue!"

"Ya nggaklah."

Adel santai menyedot minumannya sambil memperhatikan drama yang seru ini.

"Eh ini boleh nambah kan ya?" Abram bertanya polos saat minumannya habis, kemudian Vina benar-benar memarahinya saat orang itu kembali memesan.

Blackcurrant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang