XXVII

160 31 2
                                    

Harry melihat Cyro menjauhi kerumunan dan berjalan keluar dari ruangan menuju lorong bangunan itu bersama dengan salah satu staf yang mengelola panti asuhan untuk melakukan tur khusus. Setelah memuaskan rasa ingin tahu anak-anak panti ini mengenai kisah-kisah kepahlawanan kesatria berpedang di masa lampau, yang sebenarnya sebagian ia kutip dari kisah hidupnya, Harry pun ikut keluar dari ruangan untuk menyusul Cyro.

Ketika Harry sampai di gedung asrama tempat Cyro berkeliling melihat-lihat fasilitas panti, tiba-tiba ia merasakan hawa aneh yang sangat familiar. Dengan tergesa-gesa, Harry mengeratkan genggamannya pada pedang yang tersarung di samping tubuhnya lalu bergerak masuk ke asrama. Ia menyapukan pandangan ke sekeliling namun tidak merasakan hawa keberadaan Cyro di gedung ini.

"Di danau, Harry. Makhluk itu ada di sini."

Samar-samar Harry mendengar suara Cyro di benaknya, tapi entah mengapa ia tidak bisa menggapai pikiran pria itu untuk balik mengiriminya pesan melalui telepati. Seolah-olah ada sesuatu—atau seseorang di sini yang sengaja menghalangi komunikasi pikiran di antara mereka.

Dan benar saja. Tepat setelah kemungkinan itu terpikirkan oleh Harry, seseorang melesat cepat ke arahnya dan menyerangnya hingga ia terpental menghantam pilar di lorong asrama.

"Halo, Kesatria… ah atau haruskah aku memanggilmu Hunter sekarang?" tanya sebuah suara yang terdengar tidak asing di telinga Harry.

Ketika Harry mendongak, ia melihat sosok vampir buruannya—yang ternyata adalah musuh lama yang selama ini Harry buru untuk membalaskan dendamnya atas kematian kekasihnya terdahulu—mencengkeram tubuh seorang anak kecil laki-laki yang tengah tersedu tanpa suara.

"Keparat!" Harry menyumpah pada makhluk itu karena menjadikan salah satu anak pantinya sebagai sandera.

"Aku memiliki penawaran untukmu." kata vampir itu.

"Aku tidak butuh apapun darimu."

"Ah~ sayang sekali. Kalau begitu, aku tidak punya pilihan lain. Aku akan membunuh anak ini dan semua manusia yang ada di area ini sekarang juga." katanya dengan nada santai seolah-olah dia tidak sedang mengancam Harry.

Mendengar ucapan vampir itu, anak laki-laki dicengkeraman makhluk itu semakin tersedu-sedu dan menatap Harry dengan tatapan memohon penuh ketakutan.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Harry sambil menggertakan gigi dan mengepalkan tangan.

"Hmm… apa kau berubah pikiran?" tanya vampir itu dengan nada mencibir, "Well, kalau begitu, aku ingin kau memutuskan ikatanmu sebagai Mate dengan Cyro Sexton, maka aku tidak akan menyakiti anak ini atau para manusia lainnya."

"Bagaimana jika aku tetap menolak?" tantang Harry.

"Well, that’s your loss." vampir itu menyeringai dengan seringaian keji lalu menambahkan, "Pada akhirnya, aku akan tetap mendapatkan apa yang aku mau."

Tanpa membuang-buang banyak waktu, Harry mengeluarkan pedang dari sarungnya dan menerjang vampir itu. Makhluk itu menghindar tetapi Harry berhasil menarik anak laki-laki itu dari cengkeramannya. Vampir itu menggeram marah dan mengayunkan lengannya untuk menyerang Harry dengan kuku-kuku jarinya yang sekeras dan setajam pedang Harry. Dengan seorang anak di sisinya yang harus ia lindungi, Harry kesulitan untuk menghindar dan membalas serangan yang dilancarkan oleh vampir itu. Akibatnya, leher Harry sedikit tergores cakaran kuku karena terlambat menghindar. Anak laki-laki yang mekihat darah mengalir di leher Harry mendadak histeris sebelum akhirnya jatuh pingsan. 

Harry memanggul anak laki-laki itu dan menjauh dari vampir itu. Sayangnya, vampir itu tidak memberi kesempatan pada Harry untuk meninggalkan anak laki-laki itu di tempat aman, karena makhluk itu terus menerus menyerangnya. Sesaat sebelum Harry berniat untuk membaringkan anak itu ke lantai, sebuah anak panah melesat dari samping wajahnya dan meluncur hingga mengenai bahu vampir di hadapannya.

Immortal [Revised Version] [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang