XXVI

137 27 8
                                    

Jenggot pria itu tercukur rapi. Dia memiliki mata sewarna madu. Wajah pria itu sudah sangat familiar di mata Cyro. Dia mengenal baik pria itu. Dia adalah teman serumahnya, Bryan. Penampilannya cukup berbeda dari kali terakhir Cyro melihatnya saat di rumah kabin.

"Bryan? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Cyro was-was.

Entah mengapa semua indera dan saraf di sekujur tubuhnya meneriakkan peringatan.

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa hari itu kau tiba-tiba pergi?"

Bryan tidak menjawab. Laki-laki itu justru tersenyum pada Cyro yang lantas membuat bulu kuduk Cyro meremang dan ia pun bergidik ketika melihat senyumannya.

"Di sini tidak aman, tapi tenang saja, Harry akan datang sebentar lagi untuk membawa kita pergi."

Bryan masih tidak mengeluarkan sepatah kata pun, tetapi pria itu mulai bergerak mendekati Cyro. Cyro sendiri pun refleks mengambil langkah mundur ketika Bryan berjalan perlahan ke arahnya.

"Bryan? Kau baik-baik saja?"

"Lari, Cyro! Sekarang!" suara itu kembali terdengar di pikirannya.

Mata Cyro terbelalak kaget dan ia menatap nanar ke arah teman serumahnya yang kali ini tengah menyeringai padanya.

"Bryan… rupanya itu kau—"

"Oh ya," kata Bryan membuka suara sambil mengusap-usap dagunya, "Izinkan aku untuk mengatakan bahwa kau lebih mudah diperdaya daripada yang kuperkirakan."

"Apa yang terjadi padamu, Bryan?" tanya Cyro lagi dengan suara bergetar.

"Manusia benar-benar makhluk kecil bodoh yang rela melakukan apapun untuk memenuhi kekelaman hasrat mereka." katanya lagi tanpa menjawab pertanyaan Cyro.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan pada Bryan?"

"Aku hanya mengabulkan keinginannya."

"Apa yang dia inginkan? Apa maumu?"

Cyro mengedarkan pandangan ke sekeliling danau. Tidak ada siapapun. Tidak ada Harry.

Tidak, Harry pasti akan datang.

"Kau kejam sekali, human. Menurutku apa yang manusia ini inginkan darimu sudah jelas. Dan betapa beruntungnya aku saat tahu apa yang kami inginkan dan manusia ini inginkan adalah satu hal yang sama." laki-laki itu masih berjalan mendekat ke arah Cyro dengan senyum sinis, "Kami menginginkanmu, lalu Hunter itu."

"Di danau, Harry. Makhluk itu ada di sini." Cyro mengirimkan pesan kepada Harry melalui pikirannya, berharap bahwa pria itu akan mendengarnya dan segera merespon.

"Terima kasih," kata laki-laki yang berada di tubuh Bryan itu, "Kau baik sekali sudah mengirimkan undangan untuk Hunter itu."

"Aku tidak mengirimkan telepati itu untukmu!" bentak Cyro padanya.

"Harry akan segera mengirim kalian kembali ke neraka!"

Senyum laki-laki di hadapannya menghilang, iris matanya berubah menjadi hitam kelam seperti kejahatan tanpa batas. Dia mendadak melangkah maju dengan cepat yang membuat Cyro terlonjak kaget.

"Jangan mendekat!" teriak Cyro memperingatkan.

"Hunter itu tidak akan mampu mengalahkanku. Semakin lama aku bebas, kekuatanku akan semakin meningkat." matanya menyipit penuh peringatan, "Mungkin saja dia sekarang sudah mati karena berhadapan dengan Iglesias. Jadi serahkan saja nyawamu padaku, maka akan kubuat kematianmu menjadi mudah."

"Kau bohong! Jangan coba-coba membodohiku, Harry tidaklah lemah sepertimu!" Cyro menghardiknya. Pikirannya mulai kalut. Ia tidak tahu siapa Iglesias itu, tapi yang jelas saat ini Harry dan dirinya sama-sama dalam bahaya.

Immortal [Revised Version] [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang