12. Lupa nafas

89 28 9
                                    

안냥!
Vote komen and follow yaaa
Gass!!

Part ini khusus untuk QueenSa couple yaa!


Happy Reading!



Queen terkejut setengah mati ketika melihat Asahi tergeletak di bawah pohon dengan luka sayatan di lengan sebelah kanannya dan menyebabkan darah mengalir dari sana.

Tenggorokan Queen seolah tercekat, dia melihat Asahi meringis lemah. Asahi tidak kehilangan kesadarannya. Namun untuk bergerak saja dia tidak mampu.

"Hikun.. kok bisa kaya gini hm? Siapa yang ngelakuin ini? Kenapa kamu bisa ada di sini?" Queen terisak, dia sangat tidak tega melihat Asahi yang kesakitan.

"Ayo kita ke mobil, aku antar ke rumah sakit ya, luka-luka kamu harus di obati" ucap Queen sembari membangunkan Asahi dari posisi terbaring menjadi duduk.

Queen benar-benar terisak hebat. Aneh, Asahi yang babak belur malah dia yang menangis.

"Hikun..... Ayo pegangan sama aku, cepet ayo aku bantu, kamu harus cepet diobati"

Asahi masih diam memandangi Queen sangat dalam. Asahi menyadari bahwa Queen malam ini terlihat sangat cantik. Asahi sangat betah memandangi wajah cantik Queen, meskipun hidung dan mata Queen merah karena menangisinya.

"Hikun ayo cepet, ngeliatin akunya nanti aja.. aku tau kok aku cantik banget malem ini, tapi plis ya.. kita pergi dari sini aku takut" cicit Queen.

Asahi berusaha merangkul Queen dan berdiri, kakinya berasa patah, perutnya sangat sakit sekali, kepalanya berasa akan pecah.

Queen pun menyangga tubuh Asahi. Ya... Untuk seukuran laki-laki Asahi lumayan berat bagi Queen.

Dan jangan lupakan juga jantungnya yang tak berhenti berpesta.

"Hikun bisa cepetan dikit ga? Aku gakuat kalo kita ada diposisi kaya gini terus, bisa-bisa jantung aku copot nih" ucap Queen sambil menuntun Asahi.

Asahi tidak menjawab seperti biasa.

Dan sampailah mereka di depan mobil, Queen memasukan Asahi ke dalam mobil dan menutup pintu begitu juga dengan dirinya yang masuk ke dalam mobil.

Queen langsung tancap gas melesat dari tempat seram itu.

Butuh waktu sekitar 1 jam ke rumah sakit terdekat.

Di dalam perjalanan Queen melihat Asahi yang sesekali mengernyit dan meringis.

"Sakit banget ya? Sabar ya.. tahan dulu, ikutin aku ya, tarik nafas.. buang nafas.. tahan ya jangan sampe lahiran disini." masih sempat nya dia bercanda.

Asahi hanya diam dalam kesakitan nya.

Entah apa yang menarik Asahi sehingga dia ingin menatap Queen dengan lama, sepertinya Queen memiliki magnet.

Can It? || AsahiWhere stories live. Discover now