Night at The Villa II

2.3K 118 16
                                    

Jin memutuskan untuk membuat sashimi dan Yoongi membuat pasta. Sibuk dengan urusannya masing - masing, Jungkook kembali bertanya pada Namjoon. "Hyung, sudah tanya manajer?"

Namjoon tertawa dengan pertanyaannya, gemas sekali adik kecilnya ini tak sabar ingin sekamar dengan Jin. "Belum Jungkookie.."

"Mau tanya kapan hyung?" Rengeknya.

"Iya nanti setelah makan malam hyung tanyakan, ya."

"Jungkookie kemari, bantu hyung buat sashimi sini." Pinta Jin, melihat Jungkook bersama Namjoon pasti si bunny meminta jawaban perihal sekamar dengannya.

"Janji ya hyung setelah ini bertanya pada manajer?" Tanyanya lagi.

"Kemari Jungkookie, jangan ganggu Namjoon." Pinta Jin tak sabaran.

"Iya iya hyungiee, sebentar. Ini tak kalah penting lhoo.. Ayo Namjoon hyung, berjanji dulu padaku."

"Iya Jungkook, hyung janji." Akhirnya Namjoon mengatakan apa yang Jungkook ingin dengar. Setelah mengangguk puas, ia langsung membantu Jin membuat sashimi.

"Pasti tadi nanya tentang sekamar sama hyung ya ke Namjoon?" Bisik Jin.

"Aku ingin tahu jawabannya malam ini hyungie.. setidaknya kalau tidak boleh, akan aku sempat - sempatkan menghabiskan waktu berdua dengan hyungie." Bibirnya maju lagi.

"Sepulang dari New Zealand kan bisa sayang.. hyung sendiri tak masalah kalau memang tidak dibolehkan."

Mata Jungkook kini sedikit berair, "lho lho.. kok menangis sayang.."

"Hyungie tidak mau sekamar denganku ya?" bibirnya bergetar, sekali lagi mengedip air matanya akan turun. Jin langsung menarik tangan Jungkook ke kamarnya.

"Bukan begitu sayang.." Jin mengusap pipi Jungkook yang sudah basah karena air mata yang jatuh.

"K- kalau hyungie tidak mau s- sekamar denganku b- bilang saja," Jungkook terisak dengan tangisannya sendiri, dia kira kekasihnya juga semangat saat Jungkook sedang memperjuangkan agar mereka bisa tidur bersama. Ternyata, 'tak masalah' katanya.

Memang hal ini sebenarnya hal yang kecil. Biasanya Jungkook juga tidak terlalu mempeributkan kalau dia memang tidak bisa tidur dengan Jin tapi kali ini ia lelah. Lelah mental. Rumornya semakin menjadi - jadi. Masalahnya dengan Jin selesai tapi masalahnya dengan publik belum dan itu membuat dia down.

"Maksud hyung bukan seperti itu yeobo, hei dengar hyung dulu.." tangan Jin menangkup dagu Jungkook agar ia bisa menatap mata indah doe eyed nya. "Hyung sangat ingin tidur bersama Koo.  Sangat ingin. Tapi kalau memang tidak boleh hyung juga tidak bisa berbuat apa - apa sayang.. hyung janji sepulang dari NZ, kita habiskan waktu berdua, bagaimana? Hm?"

Tangis Jungkook semakin tak terkendali, "sudah sayang, jangan menangis lagi.. nanti hyung juga coba tanyakan kepada manajer ya.."

"A- aku takut h-hyungie," Jungkook mengepalkan tangannya di piyama Jin. Menggenggamnya dengar erat.

"Takut apa sayang?" Tanya Jungkook. Mengelus rambut panjangnya lembut.

"A-army membenciku.. k-kalau setelah dari new zealand m- mereka tetap m-membenciku bagaimana?" Pundaknya kini ikut bergetar saking tamgisannya tidak bisa ditahan. Ia benar - benar takut bahkan ia merasa tidak pantas untuk merasakan bahagia saat ini.

"Sayang, mereka tidak akan membencimu. Kalau memang iya, mereka bukan army sayang. Jungkookie bisa melakukan apapun asalkan itu baik, termasuk membuat tatto. Jungkookie bebas mengekspresikan diri karena Jungkookie bukan objek yang bisa mereka atur. Jangan takut sayang, hyung dan para member akan mendukung Jungkookie, ya?" Jin paham sekarang kenapa Jungkook se-worked out ini. "Akan hyung usahakan besok malam Jungkookie bisa tidur bersama hyung, okay?"

Jungkook mengangguk, menghapus air matanya dan sekarang senyumnya mulai terlihat lagi. Betapa beruntungnya dia punya kekasih seperti Jin hyung.

"Ya sudah, kita bantu buat sashimi lagi ya. Hyung tahu Jungkookie juga sudah mulai lapar." Tak lupa Jin mencuri ciuman ke bibir Jungkook dan menarik tangannya keluar kamar menuju dapur.

Malam itu mereka dan para member bermain uno setelah selesai makan sambil mendengarkan lagu - lagu lama. Para member yang mendengar suara Jungkook yang belum 'jadi dewasa' tertawa karena saking imutnya. Jin melihat ke arah Jungkook, senang bunny nya bisa ikut tertawa. Jin kagum dengan maknae slash kekasihnya ini karena bisa meng-endure masalah yang sedang menimpanya bahkan masalah terkait salah paham dengan dirinya.

"You really have grown up. I love you, yeobo..."

Note :
Omoooo gimana gimana? Hshshs semoga suka!
Tinggal beberapa chapter lagi menuju ending xixi. Terima kasih banyak buat yang selalu vote dan comment! I really appreciate it❣

Hyung, Please... | JINKOOK ✅Where stories live. Discover now