Awkward

2.3K 129 11
                                    

Pagi itu, para member sepakat untuk pergi menanjak. Sepasang kekasih itu masih bersikap canggung ke satu sama lain. Tentu mereka merasa lega karena sudah tidak ada salah paham pada keduanya, hanya saja hubungan mana yang habis bertengkar hebat langsung bisa kembali seperti semula? Seperti hubungan manusia biasa, Jin dan Jungkook juga memerlukan waktu untuk mengatasi rasa canggung mereka.

"Hyung, bagaimana? Sudah baikan belum?" Tanya Yoongi.

"Sudah.." jawab Jin.

"Syukurlah, aku tak mau selama kita di NZ ini hyung dan Jungkook malah menjauhi satu sama lain."

Jin hanya mengangguk. Sebenarnya hati kecilnya percaya kalau Jungkook memang setia padanya, tapi rasa insecure nya mengalahkan keyakinan itu. Dia berpikir, Jungkook itu tampan, apa sih yang dia tidak bisa lakukan? Menari bisa. Bernyanyi jago. Dalam urusan sport dan art juga tidak usah ditanya. Masih muda pula. Jin hanya takut kalau Jungkook itu suka padanya karena sejak masih muda ia sudah kehilangan masa remajanya. Umur 13 tahun sudah jadi trainee. Sampai akhirnya debut dan bisa cari uang sendiri. Jin takut karena saat remaja Jungkook hanya 'stuck' dengan para member, dia tidak menikmati hal - hal yang seharusnya bisa ia nikmati.

Jin takut kalau Jungkook bosan dengannya dan menemukan seseorang yang lebih menarik darinya. Yang lebih bertalenta darinya. Lagipula memang Jin bisa apa? Direkrut Bighit juga hanya karena visualnya. Kemampuan dance nya jauh dari para member. Dalam bernyanyi juga tidak sebagus vocal-line lainnya. Sport maupun art, Jin juga biasa - biasa saja.

Tadi dia terlalu panik saat melihat Jungkook menangis sambil melukai tatto di tangannya. Semua kata dan perlakuannya tadi hanya agar Jungkook tenang dan berhenti melakukannya.

"Hyungie..." Jungkook membangunkan Jin dari lamunannya.

"Ah, iya kenapa Jungkookie? Tangannya masih sakit?"

"Sedang memikirkan apa?" Jungkook mendiami pertanyaan hyung nya itu.

"Tidak kok, hanya kelelahan saja sedikit."

"Memikirkan masalahku ya?" Balas Jungkook menunduk. Tak berani melihat wajah Jin.

"Tidak tidak. Yang lain sudah pada siap?" Tanya Jin menghindari topik itu.

Jungkook menggeleng masih menunduk, "belum.. Hobi hyung masih bersiap - siap."

"Jungkookie-"

"Aku tahu hyung masih memikirkan masalah itu. Aku mohon hyung, percaya padaku.." Jungkook meremas meja makan saat mengatakannya. Dia tak mau menangis lagi. Bahaya kalau sampai ketahuan, apalagi setelah ini mau menanjak.

"AKU SUDAH SIAP!" Teriak Hobi yang langsung diserang member lain.

"Lama sekali sih, hyung!"

"Astaga, hyung berdandan?"

"Benar - benar kau, kita menunggu disini kau malah berdandan."

Hobi hanya tertawa. Jungkook tetap terdiam.

"Hyungie.." katanya pelan agar yang lain tak dengar sambil menarik jaket Jin.

"Iya, hyung percaya.." jawab Jin tersenyum. "Ayo, kita berangkat! Sudah mulai siang." Lanjutnya ke para member.

Selama perjalanan mereka lebih memilih diam. Menikmati angin - angin dan aroma segar NZ. Membiarkan hati dan pikiran mereka rileks.

Setelah menanjak yang dimana Yoongi dan Jimin masih harus berjalan ke atas karena hukuman, para member lain kembali ke penginapan. Jungkook kembali ke luar menikmati udara segar sementara Jin menemani Tae dan Hobi sarapan.

Hyung, Please... | JINKOOK ✅Where stories live. Discover now