Enough

2.4K 150 17
                                    

Jungkook's POV

Jin hyung benar - benar membenciku...
Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya kalau dia saja tak ingin dekat - dekat denganku.

Aku kembali ke kamar, menjatuhkan badanku di kasur Yoongi hyung. Aku jadi menyesal membuat tattoo ini, kukira para fans akan menyukainya. Aku kira Jin hyung juga akan senang dengan huruf 'J' di jari manisku. Ternyata? Fans membencinya. Aku dibilang seperti preman. Aku dibilang kotor. Jin hyung pun sama. Hubungan kami rusak.

Aku tatap tattoo di tanganku. Seharusnya tak usah aku buat tattoo begini. Tanganku menggosokan tinta hitam yang ada pada jemariku. Semakin lama gosokanku semakin kasar, "hilang saja kamu! Ini semua karenamu! Ah, brengsek!" Aku berteriak, mencakar tinta hitam itu hingga merah. Tanganku terasa perih, sakit tapi itu tidak menghentikan perbuatanku.

"Hilang kamu! Hilang!! Ahhh brengsekkk! Ini semua karenamu! Ini semua karenamu tatto bodohh!" Aku berteriak sambil menangis. Tanganku tetap tak berhenti mencakar. Sampai aku tak sadar seseorang berteriak memanggil namaku...

"JUNGKOOK! Astaga! Apa yang kau lakukan?!" Itu Jin. Jin ku. Dia mencoba menghentikanku. Menarik tanganku agar tidak mencakar lagi.

"Lepaskan hyungie! Biarkan aku menghapus tatto bodoh ini! Ini semua karena dia! Karena dia!!" Aku berteriak sambil menangis, mendorong Jin hyung agar jauh dariku. Aku harus menghapus tatto ini!

"Hentikan Jungkook! Hentikan!"

"Tidak hyung! Lepaskan!! Kau membenciku!  Lepaskann! Lepaskan!! Biarkan aku menghapusnya hyung.. Kau tak sayang lagi padaku.." Aku sesenggukan. Mataku buram tertutup air mata yang jatuh deras.

"Jungkook... Tidak sayang.. Sudah, sudah.. Hentikan." Jin hyung memelukku. Tapi aku tak membiarkannya. Aku tahu dia benci padaku. Aku memberontak.

"Jungkook, sudah sayang.. Cukup..." Suaranya melembut. Aku tak kuasa menahannya lagi. Tubuhku terasa lelah. Hatiku sakit. Tanganku perih. Jin hyung memelukku erat sembari mencium keningku. Aku hanya diam dan menangis di pelukannya.

Jin hyung melepaskan pelukannya dariku setelah tangisanku mereda. Tapi aku tak mau. Aku tak mau Jin hyung melepaskanku. Aku takut dia jauh lagi. Aku takut dia mendiamiku lagi. Aku senderkan kepalaku dipundaknya, menenggelamkan wajahku di tengkuknya. "Jangan pergi hyung... " Bisikku.

"Tidak sayang.. Lihat hyung dulu.. " Ia kembali mendorong badanku, menangkup wajahku agar bersitatap dengannya. "Tidak mau.. " Jawabku. "Sayang... " Mataku bertemu dengan matanya, air mataku kembali jatuh.

Ia usap air mataku, menciumi yang sudah jatuh, "sudah, jangan menangis lagi, hm?"

"H-hyung maafkan aku.. Aku benar - benar tidak selingkuh, hyung.. J-jangan benci aku.. A-aku mohon, bi-" Ia mencium bibirku lembut. Ya, tuhan betapa rindunya aku dengan intimasi ini. "Iya sayang, hyung percaya.. Maafkan hyung sudah mendiamimu. Maafkan hyung sudah membiarkan Jungkookie menghadapi masalah ini sendiri. Rasa kecewa hyung membodohi perasaan sayang hyung padamu. Maafkan hyung ya, sayang.. "

Aku mengangguk, menduselkan kepalaku di pundak lebarnya, tempat ternyaman dan amanku. "Hyungie.. Soal Mj itu, itu teman dekatku hyungie. Aku kehilangan kontak dengannya setahun yang lalu, saat aku dan temanku janjian untuk bertemu ternyata dia juga datang. Aku bersumpah hyungie, dia hanya teman tidak lebih.. A-aku hanya sayang hyung. Kumohon hyungie, jangan tinggalkan aku sendiri lagi..

Aku benar - benar takut hyungie akan mengakhiri hubungan kita. Aku tidak mau jauh - jauh darimu hyung, kumohon.. " Pelukanku makin erat. Aku benar - benar takut kehilangannya. Memang selama berpacaran, perjalanan kami tidak selalu mulus tapi ini pertama kalinya kami bertengkar saat shooting seperti ini.

"Tatto di jari manisku yang orang - orang bilang berinisial Mj atau Jm itu salah, hyungie. I-itu inisial namamu, nama kita.. Em.. Aku membuatnya karena aku.. Emm.. Aku-"

"Ingin menikah dengan hyung?" Aku menyembunyikan wajahku di tengkuknya, malu. Tapi memang benar. Aku tahu negara kami masih tidak melegalkan pernikahan sesama jenis, tapi kalau harus terbang ke New York untuk menikah dengan Jin hyung aku tak akan menolak.

"Aigoo, Jungkookie kenapa jadi malu - malu begini?" Tawa khasnya menggema.

"Hyungie... " Rengekku. "Em, tapi kita m-masih berpacaran kan?" Aku mohon jawab iya. Aku mohon.

"Tidak." Air mataku kembali terjun bebas. "Eh, menangis lagi dia. Tidak sayang, hyung hanya bercanda. Tidak mungkin hyung melepaskan bunny berotot ini, hm? Sudah jangan menangis. Air matamu ini tidak habis - habis ya.. "

"Ah, hyungiee!" Aku memukul dadanya. Enak saja dia bercanda begitu!

"Aduhh, sakit sayang! Iya, maaf sudah sakit! Ototmu ini makin besar saja."

"Tidak lucu!"

"Iya sayang maaf, sakitt! Nanti hyung susah menidurimu kalau encok begini.. "

"HYUNGIEEEE!!!"

Note:
Ini masih belum end ya hshsh walau mereka udah berbaikan tapi masih ada lika - liku ke depannya. Yaa namanya juga hubungan, kalo lurus terus mah jalan tol namanya v:

See u on the next chapter!

Hyung, Please... | JINKOOK ✅Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ