[ DBW-5 : Mangga ]

100 57 208
                                    


Cinta itu ketika kehadiran-nya mampu membuat mu melupakan sakit nya luka

~ •(✿ )• ~


Rea

"Rea!" Panggil Gilang dengan suara nyaring nya.

"Kenapa, Gilang?" Aku menautkan kedua alis menatap pria yang berdiri di hadapan ku.

"Misi" Bisik Gilang. Aku tersenyum lebar lalu ikut berlari kecil mengikuti partner bersenang-senang ku itu

Aku sempat berpapasan dengan Galih di koridor ia menghentikan ku karena tau apa yang akan ku lakukan bersama Gilang dan yang lain nya. Tapi aku menolak, karena ini adalah kesempatan emas bagi ku dan yang lain.

Tak ku sangka Galih ikut mengejar ku hingga ke belakang kantin.

"Lepas dulu rok nya, Rea" Titah Bagus teman satu kelas nya Gilang.

Aku meremas rok abu-abu yang ku kenakan "Tapi aku ga bawa celana ganti"

Tiba-tiba Gilang berlari dan kembali dengan sebuah celana olahraga di tangan nya. Ah dewa penyelamat ku

"Nih, pakai punya ku. Tenang aja masih bersih belum ku pakai kok"

Dengan cepat ku rampas celana olahraga dari tangan Gilang "Terima kasih, Gilang. Kalo gitu jangan mulai sebelum aku balik ya!"

Aku berlari ke WC perempuan dan kembali dengan cepat untuk memulai misi kami.

Sebentar, aku belum menceritakan sisi lain diri ku kepada kalian kan, jadi sekarang saat nya kalian mengetahui alasan lain yang membuat Windu bisa jatuh cinta kepada ku.

Konyol memang, tapi ini benar-benar terjadi. Aku yang jatuh tapi Windu yang cinta. Haha

"Biar aku dan Rea yang panjat pohon nya. Kalian tangkap buah nya dari bawah ya, jangan sampai ada yang kena tanah!" Gilang memulai briefing
kepada teman-teman nya.

"Galih, mau ikut naik?" Tawar ku karena melihat wajah galih yang sedikit masam

"Gak, terimakasih Rea. Aku masih sayang tubuh ku" Jawab nya datar

Persetan dengan sayang tubuh, aku lebih menyayangi lambung ku yang sudah menjerit meminta di isi dengan buah mangga segar di atas sana.

Dengan lihai ku panjat pohon mangga besar yang ada di belakang kantin sekolah ku. Kaki ku mulai berpijak di atas batang kasar pohon mangga itu.

"Hati-hati, Rea" Galih memperingati ku

Memanjat pohon mangga di sekolah ini sudah menjadi rutinitas tahunan ku dan Gilang. Biasanya ketika pohon sudah berbuah aku akan mengabari Gilang dan kami akan menyerbu nya bersama-sama begitu pula sebaliknya.

"Bagus, tangkap!" Seru ku melempar dua buah mangga secara bergiliran

Aku melirik sekilas Gilang yang juga sedang asyik melempar buah-buah mangga hasil petikan nya. Sungguh ini adalah pemandangan terindah yang membuat candu.

"Jangan liatin aku terus, Rea" Gilang berdeham dengan tingkat percaya diri yang tinggi.

Aku tertawa mendengar pernyataan nya "Maaf Gilang, aku ngeliatin mangga bukan kamu"

Wah, lihat wajah Gilang memerah semu karena ku. Pria itu malu seperti nya "Sayang sekali, aku bukan objek yang sedap untuk di pandang ya?"

Aku terkekeh "Kamu masih kalah jauh dengan mangga ini" Ujar ku mengangkat sebuah mangga besar di tangan.

Distance between WINDU [Hiatus]Where stories live. Discover now