15

1.8K 351 23
                                    

"Aku tidak menemukan [Name] dimana pun Ketua!"

"Bocah itu... kemana dia pergi?" 

Armin berlari dengan tergesa-gesa ke arah Levi dan Hange, "Aku menemukan surat ini! Dari [Name]!" Ucapnya dengan nafas terengah memberikan surat tersebut.

"Aku mundur, bukan karena takut, tapi karena lubang itu sejak awal tidak ada. Pergilah menuju reruntuhan kastil Utagard, mereka semua istirahat di tempat itu. Maaf karena bergerak sendiri, aku akan segera menyusul kalian jika urusanku telah selesai."

"Biarkan dia, kalian segera pergi. Aku akan menjaga Nick di sini bersama dengan reguku."

"Baik Levi, tolong jaga temanku!"

Hange dengan Pasukan bantuan segera pergi menuju ke Kastil Utagard, sesuai dengan apa yang dituliskan oleh [Name] di surat tersebut. Meskipun bergerak sendiri, setidaknya perempuan itu tetap meninggalkan jejak dan petunjuk bagi mereka.

Levi menghela nafasnya, mengurus [Name] jauh lebih sulit dibanding mengurus Eren. Seandainya saja Erwin bersama dengan mereka, apakah Erwin akan membiarkan perempuan itu pergi sendiri dengan gegabahnya?

Bukannya tidak mempercayai kemampuan perempuan itu, hanya saja Levi merasa sedikit khawatir. Kematian selalu saja mengincar perempuan itu, bahkan ketika dia bersama dengan banyak orang. Bagaimana jika sendiri?

Berharap saja dia tidak ditemukan dalam keadaan sudah menjadi mayat.

Jiro membawa [Name] menuju ke tempat yang tidak menentu, menggunakan insting yang dipercayainya untuk mencari manusia yang masih bertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiro membawa [Name] menuju ke tempat yang tidak menentu, menggunakan insting yang dipercayainya untuk mencari manusia yang masih bertahan. Dalam artian tidak berubah menjadi Titan karena monyet raksasa tersebut.

[Name] tidak mengetahui bagaimana bisa monyet jelek itu dapat mengubah manusia biasa menjadi Titan. Berlawanan dengan kemampuannya yang dapat mengubah Titan menjadi manusia biasa.

Entah bagaimana bisa Jiro membawanya hingga menemui Titan Monyet tersebut. Tidak ada lagi kesempatan untuk mundur, namun [Name] juga tidak bisa melawannya.

"Tunggu sebentar!! Jangan ambil kuda kesayanganku!!!" Cegahnya begitu Titan itu hendak mengambilnya dan juga kudanya.

"Oh? Akhirnya ada yang bisa kuajak bicara..." 

[Name] merinding mendengar suara Titan itu, dia tidak boleh terlihat ketakutan. "Kau ingin bicara? Apa yang kau inginkan?" Tanya [Name] dengan tatapan tajam.

"Jangan menatapku seperti itu manusia."

"Bukankah kau juga manusia?" Pertanyaan yang [Name] lontarkan membuat Titan itu tersenyum, "Hey jangan tersenyum, itu mengerikan!" Ucapnya sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Jadi kau tahu?"

"Tentu saja setelah Annie tertangkap. Tidak ada Titan yang dapat berbicara lancar seperti manusia, selain dirimu."

FATE [AOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang