➷Part 18➷

2.7K 193 22
                                    

Gimana sama cerita yang aku buat???

Happy reading 📖

"Hai,, aku boleh gabung? " Tanya gadis cantik itu dengan lembut, sok di lembut lembut kan maksudnya

"Gak! "

"Boleh!

Semua menolak kedatangan nadira hanya via dan vito yang mengatakan 'boleh'.

"Sini nadira, gabung aja gak papa" Ajak via dengan senyum manisnya dibalik senyum itu tersirat seringaian
Dan hanya vito yang menyadari itu.

"Sini duduk disamping kakak aja" Tawar vito

Nadira dengan senang hati duduk di samping vito tepat berhadapan dengan via, nadira pikir ini adalah langkah baik untuk merangkap, tapi seperti nya ekspetasi akan berbeda dengan realita.

Tak lama Jerry datang membawa makanan, dava di belakang Jerry membawa minuman
Mereka mengambil pesanan masing-masing, hanya nadira saja yang tidak memiliki pesanan

"Bentar ya aku mau mesan dulu" Ucap nadira dengan harapan akan ada yang menawari memesankan nya makanan.
Tapi ternyata semua hanya diam sibuk dengan makanan masing-masing, memasukan saos dan kecap kedalam bakso.

"Loh kok gak jadi mesan, gak punya duit ya? " Tanya via menyindir, membuat yang lainnyà tertawa

"Hm, aku gak jadi mesan, aku bagi dua sama bright aja" Ucap nadira

"Making gatau diri" Batin via

"No! No! No! Bakso nya bright udah bagi dua sama gue, nih bubur aja sama lo gue gak mau bubur" Ucap via memberikan bubur nya

"Shit! Enak banget dia ngerendahin gue" Batin nadira

"Gak.aku gak sukak bubur" Tolak nadira

"Gak sukak bubur tapi sukak ngambil punya orang lain ya kan? " Savage via

"Hahaha mulut via pedes ya kayak cabe"ucap Lia

" Via kan ngomong fakta" Ucap airin semakin menyindir nadira

Nadira sudah terbakar emosi, tapi dia harus sabar ia memasang raut wajah sedih, agar ada yang iba pada nya.
" Kak vito" Rengek nadira

Vito memandang nadira sekilas kemudian mendorong mangkuk bakso nya kedepan nadira "punyak gue aja ambil"

Nadira memasang raut bahagia, sandiwara nya akan selalu aman kalok ada vito yang selalu dipihak nya.

✧・゚: *✧・゚:*

Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi, tapi via masih berada didalam kelas, daritadi bibir mungil nya tak henti-henti nya berceloteh kesal, gimana gak kesal cobak? via ditinggal sendirian di kelas

Kedua sahabatnya sudah diluan pulang kata nya ada urusan penting, abang kembarnya juga sudah pulang katanya ngantar Lia ketoko buku, bright dkk jugak gak menampakan diri dari tadi

Awas aja via bakalan ngadu sama abang nya bara!
Lagi enak-enak nya mengumpat via di kaget kan dengan kedatangan gery yang tiba-tiba dengan nafas yang tidak beraturan

"Huh huh huh vi, bright, bright" Ucap gery ngos-ngosan

" Ger, tarik napas" Suruh via di ikuti gery

"Tahan..." Ucap via lagi. Dan gery juga mengikuti nya, gery sudah manahan napas selama dua menit tapi gadak intruksi dari via untuk bernapas
Gery sudah menatap via horor kesel karna ternyata dia dibegoin via. Salah sendiri kenapa situ mau

"Resek lu!" Kesal gery

"Lah salah situ ngapain mau aja gue begoin!" jawab via dengan tawa mengejek

"Au ah" Ucap gery melipat tangan didada purak-purak ngambek

"Kayak cewek lo! Baperan"

"Bdw lo ngapain kemari sambil ngos ngosan? " Tanya via

Saat gery ingin angkat bicara via langsung memotong nya "ahk gue tau lo pasti habis maling kan? Terus dikejar-kejar ya kan? Ngaku lo! "

"sembarangan lo! Gue kesini bukan karna itu! Gue mau kasih informasi ke lo kal---

" Apa?" Potong via lagi membuat gery tambah kesal

"gue kemari mau kasitau kalok bright sekarat dilapangan---

Belum mendengar penjelasan lengkap gery, via sudah berlari pergi, Gery hanya bisa mengulus dada sabar, tadi omangan nya dipotonh sekarang eh malah ditinggal!

Via berlari cepat dengan perasaan cemas. Yang ada dipikaran nya saat ini bagaimana keadaan bright sekarang?
Sampai di lapangan betapa kaget nya dia melihat bright terletak di lapangan sendirian, kemana semua orang disini, kenapa mereka tega meninggalkan bright sendirian dengan keadaan sekarat!

Via berlari mendekat pada bright, ia terduduk lemas ketika melihat bright dengan wajah babak belur,dan mata yang terpejam rapat, bahkan bulir bening sudah membanjiri pipi cabi nya.

"BRIGHT BANGUN! "

"gue bilang lo bangun jangan bikin gue khawatir!! " Histeris via menggoncang tubuh bright, nihil! Bright tetap setia memejamkan matanya

Badan via rasa sudah sangat lemah via menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya, terisak tidak sanggup membayangkan bagaimana keadaan selanjutnya, kehilangan bright adalah mimpi buruk bagi via. Via berharap ini adalah mimpi buruk bagi nya.

Via tetap setia dalam posisi menutup wajahnya sambil terisak, sampek gak sadar kalok bright udah tidak ada di depan nya lagi, sebuah suara mampu menghentikan isakan via, suara yang sangat ia kenali, via mendongakan wajah nya menatap pemilik suara itu.

Di depan sana tepat di tengah-tengah lapangan pria yang baru beberapa menit tadi membuat via seperti orang begok,tengah duduk di kursi sambil memegang gitar dan tak tertinggal senyum yang dipancarkan pria itu, menatap lekat manik mata via

Next or Stop?

Transmigrasi || Bad GirlWhere stories live. Discover now