Istimewanya Seorang wanita

66 7 0
                                    

Naruto and all characters belongs to Masashi Kishimoto

ShikaTema/Romance/Rohani/Family/AU/OOC/Typo(s)/Plotless/Oneshot/SemiCanon/ Dialog mendominasi cerita

Warning.!: ISLAMIC CONTENT

Masih ada lagi ke-istimewaan yang dimiliki seorang wanita

DLDR

Enjoy Reading

.

.

.

Pada suatu malam Shikadai baru saja pulang dari misinya dan segera pulang kerumah setelah melapor ke kantor Hokage. Ia bersama timnya baru saja menyelesaikan misi merebut sebuah gulungan rahasia dari para bandit. Sayangnya harus ada yang terluka diantara mereka, yaitu cho-cho yang kaki kanannya sempat terkena kunai dan kertas peledak. Gadis cantik itu pun langsung menangis karena merasakan sakit yang tak tertahankan. Sesampainya mereka di desa pun Cho-cho langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"Sampai jumpa, Inojin." Ujar Shikadai sambail melambaikan tangan pada temannya ketika sampai dipersimpangan jalan yang memisahkan mereka. Shikadai pun menghela nafas karena merasa lelah disekujur tubuhnya dan ia segera melangkahkan kakinya untuk segera pulang kerumah agar bisa beristirahan dengan nyaman.

Pria yang sudah beranjak remaja itu membuka pintu rumahnya dengan hati-hati agar tak membangunkan ibunya. Tak lupa ia juga mengucap salam meski tahu ibunya sudah tidur dan tak mungkin menjawabnya.

Namun, dugaannya salah. Saat melewati kamar kedua orang tuanya, Shikadai justru mendengar samar-samar suara ibunya menangis dan sedang ditenangkan oleh ayahnya. Karena penasaran, Shikadai segera mendekat dan mendengar percakapan mereka dari luar kamar.

"Hiks.. hiks... maafkan aku Shikamaru, aku benar-benar lupa dimana benda itu. Tadi pagi aku masih memakainya dan... dan... hiks... hiks..."

"Sudahlah Temari, tidak perlu dipikirkan. Meskipun benda itu tidak ada kita tetap selamanya menjadi suami istri."

"Kamu tidak marah.?"

"Tentu saja tidak, sudah jangan menangis lagi. Sebentar ya biar ku ambilkan minum."

Mendengar hal itu, Shikadai langsug cepat-cepat menjauh dari depan pintu kamar orang tuanya. Namun ia justru semakin penasaran dengan benda yang sedang dibicarakan oleh ibunya. Kalau bisa pun ia ingin membantu mencari benda tersebut. Namun tak mau berpikir panjang Shikadai segera bergegas kedapur untuk mengambil air minum. Setibanya di dapur, Shikadai bisa melihat ada satu porsi makan mlaam yang bisa ia pastikan itu disiapkan oleh sang ibu untuknya.

"Oh, Shikadai kamu sudah pulang." Tanya Shikamaru yang juga pergi kedapur.

"Sudah ayah, baru saja."

"Kalau begitu makanlah, ibumu sudah menyiapkan makan malam untukmu."

Namun Shikadai tak langsung memakannya, ia hanya meminum segelas air lalu mengambil handuk dan pergi mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tak butuh waktu lama, pemuda itu sudah kembali kedapur dengan keadaan yang lebih segar. Rambut panjangnya yang basah dibiarkan tergerai terdapat sebuah handuk kecil yang menggantung di lehernya. Shikadai pun duduk disalah satu kursi meja makan dan menyantap makan malamnya yang sudah mendingin.

Baru memakan beberapa suapan, sang ayah juga masuk kedapur untuk mengembalikan gelas kosong yang tadi dibawanya ke kamar. Namun pria yang yang menjadi ajudan Hokage itu tak langsung meninggalkan dapur melainkan ikut duduk dihadapan putra semata wayangnya.

Kamu Imam Ku (ShikaTema)Место, где живут истории. Откройте их для себя