Kisah Handuk di Kasur

75 10 2
                                    

Naruto and all characters belongs to Masashi Kishimoto

ShikaTema/Family/Romance/Rohani/AU/OOC/Typo(s)/Plotless/Oneshot

Warning.!: ISLAMIC CONTENT

"Maaf ya, selama ini aku selalu merepotkanmu. Sungguh, kamu istri yang baik dan mampu menyempurnakan agamaku. Terima kasih, Temari."

DLDR

Enjoy Reading

.

.

.

Pada suatu kota tinggalah sebuah keluarga kecil dimana ada suami, istri dan anak mereka yang sudah berusia 6 tahun. Mereka adalah Shikamaru sebagai kepala keluarga, lalu Temari sebagai istrinya dan Shikadai sebagai anak semata wayang mereka.

Selama ini, Shikamaru beserta keluarganya nampak selalu hidup dengan bahagian meski hanya memiliki rumah yang tak terlalu besar. Shikamaru bekerja sebagai seorang guru disalah satu SMA swasta dikotanya sedangkan Temari tetap tinggal dirumah untuk mengurus pekerjaan rumah tangga dan Shikadai yang masih SD pun selalu berangkat kesekolah bersama ayahnya. Meski gajinya tak begitu besar karena sang suami juga bukan pegawai negeri, namun hal itu tak lantas membuat mereka mengeluh. Dengan rasa syukur yang begitu tinggi dan pengelolaan keuangan yang tepat, mereka dapat mencukupi segala kebutuhan yang ada.

Namun, didunia ini yang namanya manusia tak ada yang sempurna. Begitu pula sengan Shikamaru dan Temari yang bahkan sudah tinggal bersama selama bertahun-tahun pun masih belum bisa membiasakan diri dengan kekurangan pasangannya. Shikamaru sebagai kepala keluarga yang seharusnya memberi contoh yang baik kepada anak mereka memiliki kebiasaan buruk yaitu 'selalu menaruh handuk basah (setelah dipakai) diatas kasur'. Temari sebagai seorang istri yang mempunyai kewajiban untuk membereskannya pun merasa keberatan dengan kebiasaan buruk suaminya itu dan lantas mengomel agar hal itu tak lagi terjadi. Namun Shikamaru yang memang dari sana memiliki sifat cuek pun tak pernah menganggap serius omelan dari istrinya.

Seperti pagi ini, setelah selesai menyiapkan makan untuk sarapan Temari akan selalu pergi ke kamar untuk memasukkan kotak bekal suaminya kedalam tas kerja yang kebetulan memang selalu diletakan didalam kamar. Temari pun langsung mendecak kesal ketika lagi-lagi melihat handuk basah diatas kasur mereka.

"Shikamaru sudah berapa kali kubilang kalau handuk habis dipakai itu dijemur dong."

"Iya-iya maaf Temari, aku lupa." Jawab Shikamaru acuh sambil membetulkan tatanan rambutnya didepan cermin.

"Paling tidak digantung kek biar kasurnya nggak ikut basah."

"Iya-iya, tolong ya istriku.."

Tak mau berdebat lebih panjang, setelah satu helaan nafas terlepas Temari langsung menyambar handuk tersebut dan membawanya keluar untuk dijemur ditempat yang yang sudah disediakan.

"Segeralah ke meja makan, Shikadai sudah menunggu."

"Iya." Jawab Shikamaru singkat

Setelah menyantap sarapan bersama anak dan istrinya, Shikamaru lalu segera berangkat kesekolah bersama Shikadai. Anak dan ayah itu memang selalu bersama saat berangkat. Sebelum pergi kesekolah tempat dimana Shikamaru bekerja, ia akan mengantarkan anaknya terlebih dulu, barulah nanti ketika tiba waktunya Shikadai untuk pulang sekolah Temari lah yang pergi untuk menjemput.

"Yosh, rumah sudah sepi waktunya beres-beres." Ucap Temari dengan semangat lalu mulai membereskan rumah mulai dari menyapu, mengepel, memcuci pakaian, menjemur pakaian, memcuci piring, dll. Hingga ditengah-tengah kegiatannya, perhatian Temari tertuju pada handuk milik suaminya yang tadi ia gantung disebuah palang kayu yang ada didekat kamar mandi.

Kamu Imam Ku (ShikaTema)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu