Kisah Uang 150 Juta

36 7 2
                                    

Naruto and all characters belongs to Masashi Kishimoto

ShikaTema/Romance/Rohani/Family/AU/OOC/Typo(s)/Plotless/Oneshot/SemiCanon

Warning.!: ISLAMIC CONTENT

uang kita yang sebenarnya bukan yang 20 juta itu, tapi yang 130 juta.

DLDR

Enjoy Reading

.

.

.

Nara Shikamaru adalah seorang karyawan disebuah perusahaan swasta yang lumayan besar dan terkenal. Shikamaru juga seorang yang memiliki pribadi pendiam dan religius. Ia tak suka banyak bicara bila tak ada manfaatnya. Sifatnya itu yang membuatnya sangat disukai oleh atasannya sampai-sampai ia menjadi salah satu orang kepercayaan pemiliki dari perusahaan tempat dirinya bekerja. Selain itu parasnya yang tampan dan menawan membuat banyak karyawan wanita yang menaruh hati kepada pria yang belum lama menikah itu.

Pada suatu hari menjelang tahun baru, Shikamaru mendapatkan rejeki yang tak terduga. Ia mendapatkan bonus akhir tahun sejumlah 150 juta. Itu semua karena kerja kerasnya selama ini yang tak pernah mengeluh dan selalu ikhlas melakukan segala pekerjaan halalnya.

"Pak Shikamaru, uang nya sudah masuk ya. Semoga kedepannya kita bisa lebih baik lagi." Ujar sang atasan kepada Shikamaru sesaat sebelum jam kerja usai.

"Baik pak terima kasih banyak." Shikamaru pun kembali ke meja kerjanya dengan perasaan yang begitu bahagia. Ia sudah memikirkan hendak menggunakan uang tersebut untuk apa karena beberapa waktu yang lalu ia dan istrinya berencana untuk menabung dan membeli mobil. Dan alhamdulillah Allah telah memberinya kemudahan untuk memenuhi keinginannya tersebut.

Sebelum pulang ke rumah, Shikamaru menyempatkan diri untuk menelfon istrinya dirumah.

"Assalamu'alaikum Temari."

"Wa'alaikumussalam, Shikamaru ada apa.?

"Sayang alhamdulillah, aku dapat bonus akhir tahun dari perusahaan sejumlah Rp.150 juta."

"Alhamdulillah semoga barokah ya anata." Jawab sang istri dari sebrang telefon mengucapkan rasa syukurnya karena rencana mereka beberapa bulan yang lalu membeli mobil untuk keluarga kecilnya dapat segera terlaksana dan uang yang didapat mereka rasa cukup pas sesuai budget.

"Ya sudah Temari aku mau pulang dulu."

"Hati-hati suamiku." Sambungan telefon pun terputus.

Shikamaru segera mengambil tas kerjanya dan menuju ke halte bus terdekat. Ia beberapa kali melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih sekitar 15 menit lagi sampai bus selanjutnya tiba, ia pun dengan sabar menanti sambil terus melantunkan kalimat-kalimat toyyibah dalam hatinya.

Namun tak lama kemudian, ponselnya yang ia simpan di saku celana tiba-tiba bergetar menandakan ada panggilan yang masuk. Shikamaru pun mengambil ponselnya dan ternyata yang menelfon adalah ibunya yang ada dikampung sehingga tanpa basa-basi lagi Shikamaru langsung menjawab panggilan telefon tersebut.

"Assalamu'alaikum nak." Sapa sang ibu dari seberang

"Wa'alaikumussalam bu, ada apa.?"

"Nak, kamu ada tabungan uang tidak.? Tadi ada orang datang kerumah menagih hutang." Ujar sang ibu dengan nada sedih yang begitu jelas terdengar ditelinga Shikamaru

Kamu Imam Ku (ShikaTema)Där berättelser lever. Upptäck nu