Extra Part

14.2K 1.2K 394
                                    

Extra part

Happy reading

Jangan lupa untuk selalu voteツ

~~••~~

"Bang Dion! Bulbul mau etemu cama Bang Jojo!" Bulbul memekik. Pasalnya Dion malah membawanya keluar, disaat Kenzo sudah membukakan matanya.

Bulbul memberontak, memaksa untuk turun dari gendongan Dion. "Bul. Bulbul disini dulu sama Abang. Ya?"

Bulbul menggeleng tegas. "Endak mau! Bulbul mau ketemu cama Abang!" Anak itu masih memberontak.

"Bul? Bulbul diem, dengerin Abang!" Dion berusaha tetap menggendong tubuh anak itu. Yang terus saja meminta turun.

"Endak mau Bang Dion! Bulbul udah janji, cama Papa, cama Mama. Kalo Bang Jojo bangun, Bulbul mau minta maaf!" ujarnya. Setelah berhasil turun, anak itu langsung bergegas memasuki ruangan Kenzo.

"Bul!" panggil Dion. Menatap anak itu mendorong pintu dan langsung memasukinya.

Bulbul telah masuk, tak lupa anak itu menampulkan senyumannya. Netra yang terlihat bening milik anak itu seketika menatap satu persatu orang yang berada diruangan itu.

Senyumannya luntur, melihat Winda tengah menangis pilu didekapan Zeline. Bulbul melangkahkan kakinya mendekati Winda.

"M-mama kenapa?" tanya Bulbul, ikut berjongkok.

"M-mama dangan nagis! Bulbul bakal minta m-maaf kok cama Bang Jojo." Tangan kecilnya terulur hendak meraih pipi Winda, untuk mengusap airmata wanita itu.

Namun, tangannya belum juga menyentuh pipi wanita itu. Winda terlebih dahulu menepis tangan anak itu.

Bulbuk terlihat terdiam. Setelah Winda menepis tangan. "B-Bulbul udah janji, kan. Bulbul mau minta maaf cama Abang Jojo Mama," ucap Bulbul. Yang tidak direspon oleh Winda. Wanita itu malah semakin terisak hebat di dekapan Zeline.

"M-mama jangan n-nangis! Bulbul minta maaf kok cama Abang," sambung Bulbul. Lalu berdiri, dan langsung menghampiri Kenzo. Yang masih ada Aldan disampingnya remaja itu.

Bulbul menaiki kursi yang biasa ia duduki jika ia ingin bertemu bersama Kenzo, selama remaja itu berada di rumah sakit itu.

"Papa, Bang Jojo tidul lagi ya, Papa?" tanya anak itu, melihat mata Kenzo kembali tertutup.

Bulbul mengerucutkan Bibirnya. "Ya udah deh endak papa. Nanti kalo Bang Jojo bangun lagi, Bulbul minta Maafnya." Bulbul mendesh kecewa. Tangan kecilnya meraih tangan besar Kenzo.

"Tangan Bang Jojo dingin Papa," ujar Bulbul. Anak itu segera membenarkan selimut yang Kenzo gunakan, sampai sebatas dada Kenzo.

Aldan tidak tahan, dadanya begitu sesak. Isakan yang sempat pria itu tahan akhirnya lolos. Aldan seketika langsung mendekap erat tubuh Bulbul.

Bulbul tersentak, dengan apa yang dilakukannya Aldan secara tiba-tiba. "P-papa, kenapa nangis?"

"P-papa cama Mama dangan nangis! Bang Jojo lagi tidul, nanti Bang Jojo Bangun!" perintah anak itu, seraya menatap wajah yang terlihat pucat milik Kenzo.

Aldan mengusap wajahnya dengan kasar. "B-bang Jojo udah tidur untuk selamanya nak. Bang Jojo gak bakalan bangun lagi," jelas Aldan. Bibir pria itu terlihat bergetar diiringi sesak didadanya yang semakin menjadi.

Bulbul menatap wajah Aldan. "K-kenapa?"

Aldan kembali mendekap tubuh anaknya. "Karena Allah sayang sama Bang Jojo. J-jadi, Allah nyuruh Bang Jojo buat istirahat selamanya di surga sama Opa."

BULBUL! [END]Where stories live. Discover now